Cahaya Trans Terbalik di Semarang: Mayoritas Korban Alami Luka di Sisi Kiri

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bus yang beroperasi di bawah naungan PO Cahaya Trans mengalami kecelakaan maut di kawasan Simpang Susun Exit Tol Krapyak, wilayah Kota Semarang. Insiden tragis tersebut merenggut nyawa 16 penumpang dan membuat bus terguling ke arah kiri jalan. Akibatnya, sebagian besar korban mengalami luka-luka di bagian tubuh sebelah kiri, sesuai dengan posisi jatuhnya kendaraan.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ribut Hari Wibowo, menjelaskan bahwa pihak kepolisian sedang mendalami sejumlah kemungkinan penyebab kecelakaan. Salah satunya adalah dugaan bahwa sopir mengantuk saat mengemudi. Selain itu, polisi juga akan melakukan tes urine terhadap sopir untuk memastikan apakah ada pengaruh narkoba atau zat terlarang lainnya yang memengaruhi kondisi pengemudi saat kejadian.

Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 00.45 WIB. Dari total 34 orang yang berada di dalam bus, 16 di antaranya dinyatakan meninggal dunia, sementara 18 lainnya berhasil selamat. Proses evakuasi korban dilakukan oleh tim Basarnas Kota Semarang, yang dipimpin oleh Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono.

Polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait insiden ini. Meskipun dugaan awal menunjukkan bahwa kecelakaan ini merupakan kecelakaan tunggal, namun pihak berwajib tetap menggali lebih dalam segala kemungkinan faktor yang menjadi penyebab utama kecelakaan tersebut.

Data Riset Terbaru menunjukkan bahwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan umum seperti bus sering kali dipicu oleh faktor kelelahan pengemudi. Studi yang dilakukan oleh Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Diponegoro pada tahun 2024 mencatat bahwa 42% kecelakaan bus di Jawa Tengah disebabkan oleh kurangnya istirahat atau kondisi pengemudi yang tidak prima. Temuan ini semakin menguatkan pentingnya penerapan aturan jam kerja pengemudi yang ketat serta pemeriksaan kesehatan berkala.

Studi kasus serupa pernah terjadi di tahun 2023, ketika sebuah bus antar kota mengalami kecelakaan di Tol Trans Jawa. Dalam insiden tersebut, sopir dinyatakan positif mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan kantuk. Kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi seluruh operator transportasi untuk lebih memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan para pengemudi.

Infografis terkait kecelakaan bus di Jawa Tengah selama periode 2020-2024 menunjukkan tren peningkatan jumlah kejadian pada malam hari, terutama antara pukul 00.00 hingga 06.00. Faktor utama yang mendominasi adalah kelelahan dan kondisi jalan yang gelap. Data ini menjadi dasar penting bagi otoritas terkait untuk memperketat pengawasan serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang keselamatan berkendara.

Keselamatan di jalan raya bukan hanya tanggung jawab pengemudi, tetapi juga kewajiban bersama seluruh pihak yang terlibat dalam rantai transportasi. Mari jadikan keselamatan sebagai prioritas utama dalam setiap perjalanan. Jangan biarkan kelelahan atau tekanan waktu mengalahkan akal sehat. Ingat, setiap nyawa di dalam kendaraan adalah amanah yang harus dijaga.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan