Pemkot Banjar Bertindak Tangani 16.711 Warga Miskin Ekstrem

BANJAR, Thecuy.com – Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) hingga 30 November 2025 mencatat bahwa jumlah penduduk miskin ekstrem di Kota Banjar, yaitu kelompok rumah tangga dengan kondisi sangat memprihatinkan atau desil 1, mencapai 16.711 jiwa yang tersebar dalam 6.052 kepala keluarga.

Wakil Wali Kota Banjar sekaligus Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kota Banjar, H Supriana, menjelaskan bahwa warga yang tergolong desil 1 memiliki pendapatan rata-rata sekitar Rp430.590 per bulan atau sekitar Rp14.353 per hari. Angka ini jauh di bawah batas minimal kebutuhan hidup layak, bahkan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari pun masih sangat sulit.

“Masyarakat yang termasuk dalam desil 1 ini pendapatannya masih berada di bawah garis kemiskinan. Mereka bahkan sering tidak mampu makan tiga kali sehari. Merekalah yang menjadi prioritas bantuan dari pemerintah,” ujarnya saat ditemui Jumat (19/12/2025).

Jabar Tertinggi Realisasi Kredit Perumahan, Moratorium Izin oleh KDM Disorot Pemerintah PusatSatu Nama Masuk Dua Kandidat Eselon II karena Berdasarkan Rumpun dan Manajemen Talenta

Bantuan sosial dari Pemerintah Kota Banjar melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (Dinas P3A) telah disalurkan dalam bentuk tunai. Keluarga miskin dan lansia menerima bantuan sebesar Rp600 ribu per tahun. Sedangkan penyandang disabilitas yang bekerja sebagai buruh pabrik rokok mendapatkan bantuan lebih besar, yaitu Rp1,2 juta per tahun.

Selain itu, masyarakat miskin ekstrem juga telah tercover oleh program bantuan dari pemerintah pusat seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), yang secara rutin mendistribusikan bantuan kepada penerima terdaftar.

Supriana menambahkan bahwa penanganan kemiskinan tidak hanya berhenti pada bantuan tunai. Pemerintah juga menginisiasi penanganan rumah tidak layak huni, memberikan modal usaha bagi pelaku UMKM, serta berbagai program pemberdayaan lainnya yang bersumber dari anggaran kota, provinsi, hingga pusat.

Untuk mendukung penanganan kemiskinan ekstrem tersebut, Pemerintah Kota Banjar telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,7 miliar, dengan realisasi sementara mencapai sekitar Rp4,5 miliar.

“Semua bantuan bagi masyarakat ekstrem telah terakomodir secara komprehensif. Bantuan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang memang memenuhi syarat dan benar-benar membutuhkan bantuan dalam hal pangan, kesehatan, tempat tinggal, dan pendidikan bagi anak-anak mereka,” tambahnya.

Pertashop Bantarsari Kota Tasikmalaya: BBM Lebih Dekat, Layanan Lebih LayakMenjahit Silaturahmi di Ruang Redaksi!

Supriana juga menekankan pentingnya mendorong penerima bantuan untuk menjadi lebih mandiri secara ekonomi. Ia berharap masyarakat penerima bantuan dapat berkembang menjadi lebih produktif dan tidak terus-menerus bergantung pada bantuan sosial dari pemerintah, Baznas, Dinsos P3A, maupun program UMKM.

“Kita harus mendorong mereka agar bisa mandiri dan meningkatkan taraf hidupnya, sehingga seiring waktu tidak lagi bergantung pada bantuan dari pemerintah,” pungkasnya.

Supriana berharap agar masyarakat penerima bantuan dapat didorong menjadi lebih berdaya dan mandiri secara ekonomi.

Supriana menegaskan agar masyarakat yang selama ini masih bergantung pada bantuan dari Baznas, Dinsos P3A, maupun program UMKM dapat meningkat taraf hidupnya sehingga tidak terus bergantung pada bantuan pemerintah.

Berdasarkan data terbaru, Pemerintah Kota Banjar terus berupaya menurunkan angka kemiskinan ekstrem melalui pendekatan yang holistik, tidak hanya memberikan bantuan jangka pendek, tetapi juga membangun kemandirian ekonomi masyarakat. Dengan pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat keluar dari lingkaran kemiskinan dan mencapai kesejahteraan yang berkelanjutan.

Langkah strategis ini juga didukung oleh kolaborasi antara pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat sipil. Dengan memperkuat sinergi, diharapkan program penanggulangan kemiskinan dapat lebih efektif dan berdampak luas bagi masyarakat yang membutuhkan.

Marilah kita bersama-sama mendorong terwujudnya masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri. Dukung terus upaya pemerintah dan berpartisipasilah dalam program pemberdayaan di sekitar Anda. Setiap langkah kecil yang kita ambil bisa menjadi perubahan besar bagi kehidupan orang lain.

Baca juga Berita lainnya di News Page