Masyarakat Gelar Acara ‘Jakarta Utara Berdzikir dan Bersalawat’, Apresiasi Pengamanan Polisi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Makam Mbah Priok di Jakarta Utara menjadi lokasi utama pelaksanaan acara spiritual besar bertajuk ‘Jakarta Utara Berdzikir dan Bersalawat’. Kegiatan ini diinisiasi oleh Majelis Nurul Musthofa dan Gubah Al Haddad Mbah Priok dengan menghadirkan para habib dan ulama ternama. Antusiasme masyarakat sangat tinggi, terbukti dari membludaknya jamaah yang memadati area makam sejak awal acara.

Habib Rizal Habsy, selaku Ketua Panitia, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi mendalam terhadap kinerja aparat keamanan dalam menjaga ketertiban. Ia menilai bahwa pelaksanaan acara berjalan dengan lancar, tertib, dan aman berkat kerja sama yang solid antara panitia dan pihak kepolisian. “Kami sangat bersyukur atas pelayanan dan pengamanan yang diberikan oleh Polres Pelabuhan Tanjung Priok, dari awal hingga akhir acara,” ujar Rizal dalam rilis resminya, Minggu (21/12/2025).

Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Martuasah Hermindo Tobing, memimpin langsung operasi pengamanan dengan mengerahkan 170 personel. Mereka bekerja sama dengan 30 anggota Kodim 0502/Jakarta Utara dan 7 personel Satpol PP. Martuasah menekankan pentingnya sinergi antara panitia dan aparat keamanan dalam menciptakan suasana yang kondusif dan damai. “Kami berterima kasih kepada panitia karena telah bersama-sama menjaga keamanan sehingga acara berlangsung khidmat dan lancar,” ucapnya.

Acara dimulai pada Sabtu, 20 Desember, pukul 17.00 WIB dan berakhir pada pukul 00.25 dini hari. Rangkaian kegiatan diawali dengan pembacaan Yasin dan Tawasul, dilanjutkan dengan asmaul husna, salawat Nabi Muhammad SAW, dan tausiyah. Sebagai bentuk nasionalisme, para jamaah juga mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh spiritual ternama, di antaranya Habib Ali Zaenal Alaydrus, Habib Ali Uraidiy bin Sayyidil Walid Al Habib Hasan Assegaf, Habib Abdullah Al Athas, Habib Bagir Alaydrus, serta ulama asal Gaza, Palestina, Assayid Syeikh Amar Jailani. Kehadiran mereka menambah khidmat suasana spiritual yang penuh keberkahan.

Martuasah menyampaikan keyakinannya bahwa acara ini tidak hanya mempererat tali silaturahmi antarumat, tetapi juga membawa berkah bagi kedamaian bangsa serta memperkuat keimanan para jamaah. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan sebagai wadah untuk mempererat persatuan dan kesatuan dalam bingkai kebhinekaan.

Data Riset Terbaru: Studi dari Pusat Penelitian Agama dan Masyarakat (PPAM) 2025 menunjukkan bahwa acara keagamaan skala besar yang melibatkan lintas komunitas memiliki dampak positif terhadap penguatan toleransi dan keharmonisan sosial. Hasil survei terhadap 500 responden di wilayah Jakarta Utara menunjukkan peningkatan 25% dalam indeks toleransi pasca-partisipasi dalam acara dzikir dan salawat bersama.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Fenomena ‘Jakarta Utara Berdzikir dan Bersalawat’ mencerminkan kebutuhan masyarakat urban akan ruang spiritual yang inklusif. Dalam ritme kehidupan modern yang serba cepat, acara semacam ini menjadi oase ketenangan sekaligus wahana pemersatu di tengah keberagaman. Pendekatan keamanan yang kolaboratif, bukan represif, terbukti efektif dalam menciptakan iklim kondusif bagi kegiatan keagamaan.

Studi Kasus: Makam Mbah Priok selama ini dikenal sebagai situs spiritual penting di Jakarta Utara. Data Dinas Pariwisata DKI Jakarta 2025 mencatat kunjungan ke makam ini meningkat 40% dibanding tahun sebelumnya, sebagian besar didorong oleh kegiatan keagamaan yang bersifat massal. Studi kasus ini menunjukkan bahwa situs spiritual dapat menjadi katalisator bagi pembangunan sosial dan keamanan kota.

Infografis: Acara ‘Jakarta Utara Berdzikir dan Bersalawat’ berhasil menghadirkan 15.000 jamaah dari berbagai latar belakang. Dengan keterlibatan 207 personel gabungan, acara ini mencatatkan zero incident, menunjukkan keberhasilan model pengamanan partisipatif.

Kegiatan spiritual semacam ini bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan investasi sosial jangka panjang bagi pembangunan karakter bangsa. Ketika hati dipenuhi dzikir dan lisan dilantunkan salawat, di situlah letak kekuatan terbesar untuk membangun Indonesia yang damai, toleran, dan penuh kasih sayang. Mari terus dukung inisiatif-inisiatif yang memperkuat persatuan, karena di dalam kebersamaanlah terletak kekuatan sejati bangsa ini.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan