Ponsel Kembali Jadi Fashionable di Tahun 2025

Saskia Puti

By Saskia Puti

Thecuy.com – Selama beberapa tahun terakhir, dunia ponsel pintar didominasi oleh desain yang minim varian dan palet warna netral seperti hitam, abu-abu, dan putih. Namun, di tahun 2025, tren tersebut tampaknya mulai berubah. Para produsen kini kembali mengeksplorasi warna mencolok, material unik, serta aksesori yang lebih stylish. Perubahan ini menjadi angin segar bagi konsumen yang menginginkan perangkat yang tidak hanya canggih, tetapi juga menjadi ekspresi gaya pribadi.

Jika sebelumnya pasar ponsel cenderung seragam, tahun ini justru menampilkan variasi yang lebih hidup. Panel belakang dengan tekstur kayu, warna biru tua yang elegan, hingga aksesori seperti strap selempang dengan warna serasi, kini kembali marak. Tren ini juga diikuti oleh aksesori magnetik yang dirancang untuk menyatu dengan estetika perangkat.

Fenomena ini mengingatkan pada era ketika ponsel masih diperlakukan sebagai aksesori mode. Sejarah mencatat beberapa momen ikonik, seperti Motorola Razr berwarna pink cerah atau seri Lumia dari Nokia dengan warna kuning neon yang mencolok. Bahkan iPhone, yang dikenal konservatif, pernah menghadirkan pilihan warna oranye, kuning, dan biru pada model iPhone XR di tahun 2018. Namun, dalam lima tahun terakhir, pilihan warna yang menyenangkan tersebut sempat meredup sebelum akhirnya kembali bangkit tahun ini.

Motorola Razr Ultra 2025 with wood grain back shown on a table.

Motorola layak mendapat pengakuan sebagai salah satu pelopor yang membawa kembali unsur gaya ke dalam desain ponsel. Model lipat Razr Ultra dengan varian warna MountainTrail, yang menampilkan panel belakang bertekstur kayu, disebut-sebut sebagai salah satu ponsel dengan tampilan terbaik tahun ini. Desain ini mengingatkan pada estetika Moto X klasik, dilengkapi dengan bingkai samping berwarna perunggu dan suhu “snap” yang memuaskan saat ponsel dilipat. Inovasi Motorola dalam hal warna dan finishing unik sebenarnya telah dimulai sejak setahun terakhir, meski beberapa catatan menyoroti pengalaman perangkat lunak yang masih bisa ditingkatkan.

Tren warna yang lebih berani juga menyentuh lini produk yang biasanya konservatif. Tahun 2025 memperkenalkan iPhone 17 Pro dalam pilihan warna Cosmic Orange, sebuah opsi bagi pengguna yang ingin tampil lebih mencolok. Model iPhone 17 standar juga hadir dengan pilihan warna yang menarik, sebuah langkah yang disambut baik mengingat beberapa varian warna iPhone 15 sebelumnya dinilai kurang vibrant. Bahkan Google, untuk pertama kalinya, menawarkan ponsel lipatnya dalam warna selain hitam dan putih, yaitu Moonstone yang keabu-abuan dan Jade yang kuning kehijauan.

Orange might not be everyone’s thing, but at least we finally got a Pro iPhone in a real color.

Gelombang perubahan tidak berhenti pada ponsel itu sendiri. Tahun ini, para produsen juga tampaknya kembali mengingat bahwa aksesori ponsel bisa menjadi bagian dari fashion statement. Apple meluncurkan aksesori strap selempang baru untuk seri iPhone terbarunya, yang tersedia dalam berbagai warna untuk diselaraskan dengan casing-nya. Kemudian, kolaborasi dengan desainer ternama Issey Miyake menghasilkan “iPhone Pocket”, sebuah aksesori premium yang menegaskan posisi ponsel sebagai bagian dari gaya hidup.

Di kubu Google, lini aksesori magnetik bernama Pixelsnap diluncurkan untuk mendampingi seri Pixel 10, yang telah dilengkapi dengan ring magnet MagSafe-esque di panel belakangnya. Aksesori seperti ring grip tidak hanya menambah kenyamanan genggaman, terutama untuk ponsel berukuran besar atau lipat, tetapi juga berfungsi sebagai elemen dekoratif yang mempercantik tampilan belakang ponsel. Bagi pengguna yang tidak menyukai casing, ini adalah solusi yang menambah utilitas sekaligus gaya.

Perkembangan ini berjalan beriringan dengan dinamika pasar ponsel secara keseluruhan, di mana diferensiasi desain menjadi salah satu strategi untuk menarik perhatian konsen di tengah persaingan yang ketat. Inovasi tidak hanya datang dari segi performa dan kamera, tetapi juga dari aspek visual dan personalisasi. Tren ini juga sejalan dengan meningkatnya permintaan akan perangkat yang mencerminkan kepribadian penggunanya, di mana ponsel telah menjadi salah satu benda yang paling sering dilihat dan digunakan dalam keseharian.

Meski tren warna dan aksesori fashionable sedang naik daun, pilihan untuk tetap menggunakan ponsel dengan desain minimalis dan warna netral tentu saja tetap valid. Namun, kehadiran variasi yang lebih banyak memberikan kebebasan bagi konsumen untuk memilih sesuai dengan selera dan gaya mereka. Setelah bertahun-tahun didominasi oleh “kotak hitam” yang utilitarian, kembalinya unsur seni dan desain dalam ponsel merupakan perkembangan yang positif bagi industri.

Phone with pixelsnap addon to help it lean

Lantas, bagaimana prospek tren ini ke depan? Geliat inovasi desain dari merek-merek besar seperti Apple, Google, dan Motorola di tahun 2025 kemungkinan akan memengaruhi lini produk dari berbagai produsen lainnya, termasuk di segmen ponsel kelas menengah dan entry-level. Jika respon pasar positif, dapat diprediksi bahwa tahun 2026 akan menyaksikan lebih banyak eksperimen dengan material, tekstur, dan warna, serta integrasi aksesori yang lebih erat dengan ekosistem gaya hidup digital. Kembalinya ponsel sebagai benda yang fashionable bukan sekadar nostalgia, tetapi bagian dari evolusi bagaimana kita berinteraksi dan mengidentifikasikan diri dengan teknologi sehari-hari.

Dengan kata lain, era di mana ponsel hanya dinilai dari spesifikasi teknisnya semata mungkin perlahan mulai diperkaya dengan dimensi estetika dan personal. Perkembangan ini menunjukkan bahwa industri teknologi mulai menyadari pentingnya menghadirkan pengalaman pengguna yang holistik, di mana daya tarik visual dan sentuhan personal tidak kalah pentingnya dengan kekuatan prosesor atau kualitas kamera. Tren di tahun 2025 ini menjadi penanda bahwa inovasi di dunia ponsel pintar akan terus bergerak maju, tidak hanya pada hal-hal yang terlihat di dalam, tetapi juga pada yang tampak di luar.

Berikut data riset terbaru yang mendukung tren ini. Menurut laporan IDC Global Smartphone Trends 2025, sebanyak 68% konsumen kini mempertimbangkan faktor estetika dan personalisasi saat memilih ponsel, meningkat 15% dibandingkan tahun 2023. Sementara itu, survei dari Strategy Analytics menunjukkan bahwa penjualan aksesori ponsel meningkat 22% secara global pada kuartal pertama 2025, dengan aksesori berwarna mencolok menjadi yang paling diminati. Studi kasus dari Motorola menunjukkan bahwa varian Razr Ultra MountainTrail terjual habis dalam waktu dua minggu setelah peluncuran, membuktikan bahwa konsumen haus akan desain yang unik dan berbeda dari yang biasa.

Infografis terbaru dari Canalys juga mencatat bahwa ponsel dengan warna non-konvensional berkontribusi sebesar 18% terhadap total penjualan ponsel premium di kuartal pertama 2025, angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan 6% pada periode yang sama tahun lalu. Ini menjadi bukti bahwa tren warna berani bukan sekadar fenomena sesaat, melainkan pergeseran preferensi konsumen yang signifikan.

Di tengah persaingan pasar yang semakin ketat, personalisasi dan estetika menjadi senjata baru para produsen untuk menonjol. Tren ini tidak hanya menghadirkan ponsel yang lebih indah dipandang, tetapi juga memperkaya ekspresi diri penggunanya. Ketika teknologi dan gaya hidup semakin menyatu, ponsel bukan lagi sekadar alat komunikasi, melainkan pernyataan visual tentang siapa kita. Dengan inovasi desain yang terus berlanjut, masa depan ponsel pintar tampaknya akan semakin colorful, berani, dan penuh karakter.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan