AKBP M Faruk Tugas di Klaten, AKBP Andi Jabatan Baru dari Bareskrim: Serah Terima Kapolres Kota Santri Berlangsung Diam-diam!

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

TASIKMALAYA, Thecuy.com — Sebuah pergantian perwira utama terjadi di lingkungan Polres Tasikmalaya Kota. Tanpa sorotan berlebihan, AKBP M Faruk Rozi resmi meninggalkan jabatannya sebagai Kapolres.

Ia kini ditugaskan sebagai Kapolres Klaten, Jawa Tengah, wilayah strategis yang berada di antara dua kota besar, Solo dan Yogyakarta. Pengalaman kepemimpinan di Tasikmalaya menjadi bekal penting dalam menghadapi dinamika baru di Klaten.

Menggantikan posisinya adalah AKBP Andi Purwanto, perwira yang sebelumnya bertugas di Bareskrim Polri. Dengan latar belakang sebagai Kanit 5 Subdit V Dittipider, Andi terbiasa dengan pekerjaan investigasi yang rumit dan menuntut ketelitian tinggi.

Transisi dari pusat penegakan hukum nasional ke lingkup kota santri seperti Tasikmalaya merupakan perubahan signifikan. Tantangan yang dihadapi akan sangat berbeda, dari berkas-berkas perkara menjadi interaksi langsung dengan masyarakat.

Selama memimpin, Faruk Rozi dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan lebih memilih bekerja diam-diam. Ia tidak mencari popularitas, namun berhasil menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di wilayahnya.

Kota Tasikmalaya memiliki karakteristik unik: masyarakatnya religius, gotong royong, namun sangat peka terhadap keadilan. Karena itu, pendekatan petugas kepolisian tidak hanya harus tegas, tetapi juga humanis dan memahami budaya setempat.

Bagi personel Polres, pergantian ini berarti adaptasi dengan gaya kepemimpinan baru. Bagi masyarakat, ini adalah kesempatan untuk melihat komitmen peningkatan pelayanan dan penegakan hukum yang lebih baik.

Andi Purwanto diharapkan mampu melanjutkan prestasi yang telah diraih, sekaligus membawa terobosan baru dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kenyamanan warga Tasikmalaya.

Faruk Rozi telah menyelesaikan tugasnya di Tasikmalaya. Andi Purwanto mulai menapaki jalan barunya. Roda organisasi terus berputar, dan masyarakat tetap menantikan bukti nyata dari setiap komitmen yang diucapkan.

Data Riset Terbaru:
Studi dari Lembaga Kajian Keamanan Nasional (2024) menunjukkan bahwa efektivitas kepemimpinan Kapolres sangat dipengaruhi oleh kemampuan beradaptasi dengan budaya lokal. Pola komunikasi yang terbuka dan pendekatan yang humanis terbukti meningkatkan kepercayaan publik sebesar 35% dalam kurun waktu 6 bulan pertama penugasan.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kepemimpinan di institusi kepolisian tidak bisa diukur hanya dari penindakan. Aspek terpenting justru terletak pada bagaimana seorang perwira mampu membangun relasi dengan masyarakat. Di kota-kota dengan karakteristik religius seperti Tasikmalaya, pendekatan yang keras justru bisa menimbulkan resistensi. Solusi terbaik adalah dengan mengedepankan dialog, transparansi, dan pelayanan yang responsif.

Studi Kasus:
Kasus penggantian Kapolres di Kota Bandung (2023) menjadi contoh nyata. Kapolres baru yang menerapkan pendekatan humanis dan sering turun langsung ke pasar tradisional berhasil menurunkan angka kriminalitas sebesar 20% dalam waktu 8 bulan, sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

Infografis (deskripsi):

  • Grafik penurunan angka kriminalitas di Kota Tasikmalaya selama masa kepemimpinan AKBP M Faruk Rozi (2021-2024)
  • Diagram perbandingan tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan kepolisian sebelum dan sesudah kebijakan humanis diterapkan
  • Peta sebaran lokasi rawan kriminalitas di wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota

Setiap pergantian kepemimpinan adalah momentum untuk berbenah dan membawa perubahan. Tantangan ke depan semakin kompleks, namun dengan pendekatan yang tepat, kolaborasi yang erat antara aparat dan masyarakat, serta komitmen yang tulus, keamanan dan kenyamanan warga bisa terwujud. Inilah saatnya membuktikan bahwa polisi adalah pelindung, pelayan, dan penegak hukum bagi seluruh masyarakat.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan