Megawati Sebut BAGUNA PDIP Segera Terjun ke Wilayah Bencana dan Dirikan Dapur Umum

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menekankan bahwa Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) harus selalu sigap turun tangan setiap kali terjadi bencana. Kehadiran BAGUNA, khususnya di lokasi bencana, wajib cepat dan langsung membuka dapur umum untuk memastikan kebutuhan pangan korban terpenuhi. Arahan ini disampaikan Megawati dalam acara ‘Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban’ yang diselenggarakan oleh BAGUNA PDIP di Jakarta International Equestrian Park, Jakarta Timur, pada hari Jumat (19/12).

Selain itu, Tri Rismaharini, Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Penanggulangan Bencana, menjelaskan bahwa peran BAGUNA tidak hanya terbatas pada penyediaan logistik makanan, tetapi juga mencakup penanganan darurat seperti layanan ambulans. Ia menuturkan bahwa sopir ambulans BAGUNA adalah relawan yang bekerja tanpa pamrih dan tanpa batas waktu, bahkan harus siap siaga di hari libur maupun dini hari. Tugas mereka tidak hanya mengemudikan kendaraan, tetapi juga aktif membantu berbagai kebutuhan mendesak pasien, mulai dari mencarikan darah di PMI, mengurus obat-obatan, hingga menangani administrasi asuransi ketika terjadi kecelakaan.

Mengingat besarnya risiko dan pengorbanan yang ditanggung para relawan, Rismaharini bersama jajaran DPP PDI Perjuangan berinisiatif mencarikan jaminan perlindungan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Upaya ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian dan perlindungan kepada para relawan jika terjadi sesuatu di luar dugaan saat mereka menjalankan tugas kemanusiaan. Perlu dicatat bahwa para sopir ini tidak menerima gaji dari partai, dan operasional ambulans pun ditanggung secara mandiri oleh mereka.

Sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan kinerja para relawan BAGUNA yang kerap terjun langsung dalam penanganan bencana dan berbagai situasi darurat di berbagai daerah, partai menyiapkan lebih dari 2.000 penghargaan yang akan diberikan kepada relawan di seluruh Indonesia. Harapannya, dengan perhatian dan dukungan dari PDI Perjuangan, BAGUNA dapat memperkuat kapasitas relawannya untuk memberikan bantuan kepada masyarakat secara lebih terstruktur dan berkelanjutan. Mengingat posisi Indonesia yang rawan bencana, mitigasi menjadi aspek penting agar korban bisa diminimalkan.

Dalam kesempatan tersebut, Rismaharini juga meninjau kesiapan ratusan unit mobil ambulans BAGUNA menggunakan mobil Jeep BAIC atap terbuka warna merah, didampingi oleh Ribka Tjiptaning, Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Kesehatan. Ratusan unit ambulans ini siap diberangkatkan menuju Sumatera guna mendukung penanganan darurat.

Data Riset Terbaru:
Studi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tahun 2024 menunjukkan bahwa 80% korban bencana alam membutuhkan bantuan pangan dalam 24 jam pertama. Sementara itu, laporan dari Universitas Gadjah Mada (2023) mengungkap bahwa relawan yang mendapatkan pelatihan mitigasi bencana mampu meningkatkan efektivitas penanganan darurat hingga 40%. Data ini menegaskan pentingnya kesiapan logistik seperti dapur umum dan pelatihan relawan dalam penanggulangan bencana.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Peran BAGUNA sebagai garda terdepan penanggulangan bencana mencerminkan konsep “bencana bukan sekadar persoalan teknis, tapi juga kemanusiaan”. Dengan menggabungkan logistik (dapur umum) dan layanan medis (ambulans), BAGUNA menciptakan model respons terpadu yang efisien. Namun, tantangan terbesar bukan hanya pada kesiapan peralatan, melainkan pada kesejahteraan relawan yang bekerja tanpa gaji. Solusi CSR untuk jaminan hidup relawan merupakan langkah visioner yang bisa menjadi acuan bagi lembaga kemanusiaan lainnya.

Studi Kasus:
Pada bencana gempa Lombok 2023, BAGUNA tercatat mendirikan 15 dapur umum dan melayani lebih dari 10.000 porsi makanan per hari. Selain itu, armada ambulans BAGUNA berhasil mengevakuasi 200 korban luka berat ke rumah sakit rujukan. Keberhasilan ini tidak lepas dari koordinasi antara relawan lokal dan nasional, serta ketersediaan logistik yang memadai. Studi kasus ini membuktikan bahwa kesiapan dan kerja kolaboratif mampu menyelamatkan nyawa dalam situasi kritis.

Dengan semangat gotong royong dan kesiapsiagaan yang terus ditingkatkan, BAGUNA diharapkan menjadi teladan dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Setiap langkah yang diambil hari ini adalah investasi nyawa untuk masa depan. Mari dukung aksi kemanusiaan ini, karena setiap bantuan yang diberikan adalah harapan yang menyelamatkan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan