Pemerintah Kota Denpasar Batalkan Perayaan Kembang Api dan Musik Malam Tahun Baru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Kota Denpasar memutuskan untuk tidak menggelar pesta kembang api pada malam pergantian tahun 2026. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap bencana banjir besar yang melanda kawasan tersebut pada 10 September lalu, sehingga anggaran daerah dialihkan untuk pemulihan pasca-bencana melalui APBD.

Raka Purwantara, Kepala Dinas Kebudayaan Denpasar, menjelaskan bahwa perayaan tahun ini tidak menjadikan kembang api dan musik sebagai prioritas utama. Fokus utama pemerintah saat ini adalah penanganan darurat dan pemulihan infrastruktur yang rusak akibat banjir.

Kolaborasi antara Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata Denpasar sebelumnya terjalin erat dalam perayaan tahun baru. Tahun lalu, Dispar menggelar acara di kawasan Pantai Mertasari Sanur, sementara Disbud mengadakan kegiatan di kawasan Catur Muka. Namun untuk tahun ini, pendekatan yang diambil berbeda.

Meskipun tidak ada pesta kembang api, Denpasar tetap menyelenggarakan Gelar Budaya Melepas 2025 dan Menyongsong Matahari 2026 di Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. Acara ini akan menampilkan berbagai kesenian tradisional yang dikreasikan oleh sanggar-sanggar seni lokal.

Partisipasi Forum Kerukunan Umat Beragama serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah turut dihadirkan dalam gelaran budaya ini. Kegiatan yang bersifat terbuka untuk seluruh masyarakat Denpasar ini tidak dipungut biaya apapun, menjadi wujud komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan budaya sekaligus membangkitkan semangat kebersamaan pasca-bencana.

Langkah ini mencerminkan kearifan lokal dalam mengelola anggaran daerah, di mana kebutuhan pemulihan menjadi pertimbangan utama. Masyarakat diharapkan dapat memahami dan mendukung kebijakan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama warga yang terdampak bencana.

Dengan mengganti hiburan semalam suntuk menjadi perayaan budaya yang lebih substansial, Denpasar menunjukkan ketangguhan dalam menghadapi cobaan. Semangat gotong royong dan kebersamaan diharapkan dapat kembali menguatkan ikatan sosial masyarakat kota.

Mari bersama-sama mendukung pemulihan Denpasar dengan semangat baru di tahun 2026, menjadikan bencana sebagai momentum kebangkitan bersama, merajut kembali keharmonisan sosial, dan memperkuat komitmen terhadap pembangunan yang berkelanjutan. Denpasar bangkit, Bali bangkit, Indonesia maju!

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan