Anggota Komisi V DPR Nilai Kehadiran ASN WFA Saat Nataru Efektif Turunkan Kemacetan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kebijakan ASN Work from Anywhere (WFA) selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendapat apresiasi dari Kapoksi Komisi V DPR RI Fraksi Gerindra Danang Wicaksana Sulistya. Ia menilai langkah ini menjadi solusi efektif untuk memecah puncak arus mudik, sehingga lalu lintas selama periode libur menjadi lebih lancar. Menurutnya, WFA telah terbukti sukses mengurangi kepadatan saat mudik Lebaran sebelumnya.

“Kebijakan WFA saat Nataru bisa memecah puncak arus mudik. Dengan waktu perjalanan yang lebih fleksibel, masyarakat tidak menumpuk di satu atau dua hari tertentu, sehingga arus lalu lintas menjadi lebih lancar,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/12/2025).

Fleksibilitas waktu perjalanan ini diharapkan dapat mengurangi penumpukan kendaraan pada hari-hari tertentu. Dampaknya, arus lalu lintas di jalur-jalur utama mudik darat, laut, dan udara dapat berjalan lebih tertib dan lancar. Dengan demikian, pengalaman mudik masyarakat menjadi lebih nyaman dan aman.

Danang memaparkan bahwa potensi pergerakan pemudik selama Nataru mencapai 119,5 juta orang. Untuk itu, ia berharap kebijakan WFA dapat dioptimalkan agar manajemen transportasi berjalan maksimal dan kepadatan di berbagai simpul perjalanan bisa dikurangi secara signifikan.

Ia juga mengapresiasi upaya pemerintah yang telah melakukan koordinasi lintas kementerian dan lembaga. Mulai dari Kementerian Perhubungan, Kementerian PANRB, Polri, hingga pemerintah daerah, demi memastikan pelaksanaan WFA tidak mengganggu pelayanan publik dan tetap efektif.

“Koordinasi lintas kementerian ini sangat penting agar pelaksanaan WFA tetap berjalan seimbang antara kelancaran mudik dan keberlangsungan pelayanan kepada masyarakat,” tambahnya.

Sebagai mitra kerja sektor infrastruktur dan transportasi, Komisi V DPR RI akan terus melakukan pengawasan agar kebijakan WFA memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Targetnya, mudik Nataru dapat berlangsung aman, nyaman, dan lancar sesuai harapan bersama.

Sebelumnya, MenPANRB Rini Widyantini menjelaskan bahwa penerapan WFA diserahkan kepada masing-masing instansi. Instansi dapat menyesuaikan pelaksanaan kedinasan ASN dengan fleksibilitas seperti work from office (WFO), work from home (WFH), atau work from anywhere (WFA) sesuai kebutuhan.

“Jadi bukan work from anywhere, jadi fleksibel working arrangement. Jadi kerja di kantor boleh, mau kerja di mana saja boleh. Jadi kita memberikan fleksibilitas pada para ASN untuk pada tanggal Senin, tanggal 29 Desember hingga Rabu 31 Desember tahun 2025,” kata Rini di Jakarta Creative Hub, Jakarta Pusat, Kamis (18/12).

Data Riset Terbaru:
Studi Transportasi Nataru 2025 oleh Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) menunjukkan bahwa penerapan WFA berpotensi mengurangi kepadatan arus mudik hingga 28% pada puncak arus. Survei terhadap 1.200 ASN di wilayah Jabodetabek menemukan bahwa 64% bersedia memanfaatkan WFA untuk menghindari kemacetan, dengan mayoritas memilih bekerja dari rumah atau lokasi dekat tempat tinggal keluarga.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kebijakan WFA bukan sekadar kebijakan teknis, melainkan langkah strategis yang menyentuh aspek sosial dan ekonomi. Dengan memberikan ruang fleksibilitas, pemerintah tidak hanya mengurai kemacetan, tetapi juga meningkatkan kualitas waktu bersama keluarga bagi para ASN. Ini adalah terobosan yang mengedepankan human-centered approach dalam tata kelola publik.

Studi Kasus:
Pada musim mudik Lebaran 2025, Pemprov Jawa Barat menerapkan WFA bagi ASN di lingkungan pemerintah daerah. Hasilnya, volume kendaraan di ruas tol Cipularang menurun 22% dibanding tahun sebelumnya, sementara tingkat kepuasan masyarakat terhadap kelancaran arus mudik naik 15%.

Infografis:

  • Total potensi pemudik Nataru: 119,5 juta orang
  • Penurunan kepadatan arus mudik dengan WFA: hingga 28%
  • ASN Jabodetabek yang setuju WFA: 64%
  • Penurunan volume kendaraan di tol Cipularang (Lebaran 2025): 22%
  • Peningkatan kepuasan masyarakat terhadap kelancaran mudik: 15%

Kebijakan WFA adalah bukti nyata bahwa keseimbangan antara tugas negara dan kebutuhan pribadi bisa dicapai. Dengan kolaborasi lintas lembaga dan partisipasi aktif ASN, mudik Nataru bukan lagi tentang menghindari kemacetan, tapi tentang menciptakan pengalaman pulang yang bermakna. Ayo sukseskan WFA, wujudkan mudik yang lancar, aman, dan penuh kehangatan!

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan