PGN dan Dart Energy Bermitra untuk Mengoptimalkan Pasokan Gas CBM di Tanjung Enim

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjalin kolaborasi strategis bersama Dart Energy (Tanjung Enim) Pte. Ltd dalam rencana pemanfaatan pasokan gas dari pengembangan lapangan gas metana batubara atau Coalbed Methane (CBM) di Wilayah Kerja Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Rencana ini menjadi bagian dari upaya mengoptimalkan potensi sumber daya gas domestik sekaligus mendukung diversifikasi pasokan gas bumi nasional.

Kolaborasi ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara PGN dan Dart Energy pada Rabu (17/12) lalu. Dart Energy akan memasok gas CBM kepada PGN, yang diharapkan dapat menambah alternatif sumber pasokan gas nasional sekaligus memperkuat ketahanan energi melalui pemanfaatan potensi gas yang selama ini belum dimaksimalkan secara optimal.

Firdaus Wajdi, Sub Koordinator Penyiapan Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi Non Konvensional Ditjen Migas, menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama PJBG antara PGN dan Dart Energy. Menurutnya, pemerintah mendukung penuh dan mengupayakan agar Tanjung Enim menjadi Proyek Strategis Nasional. Ia berharap melalui PJBG ini, penyaluran gas dari Tanjung Enim dapat berjalan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan industri, meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah setempat, serta menjadi best practice pemanfaatan CBM yang berkontribusi nyata pada kedaulatan energi.

SKK Migas juga memberikan apresiasi atas capaian ini. PJBG dinilai bukan hanya sebagai langkah pemanfaatan gas bumi, tetapi juga sebagai terobosan penting dalam pengembangan CBM. Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi berbagai pihak, mulai dari Ditjen Migas, SKK Migas, KKKS, PGN, hingga NU Energy. Dukungan PGN dinilai berperan penting dalam mewujudkan pemanfaatan CBM yang akan diintegrasikan dengan infrastruktur yang sudah tersedia, baik melalui jaringan pipa maupun beyond pipeline.

Rachmat Hutama, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk dukungan PGN sebagai subholding gas dalam pengembangan dan pemanfaatan Wilayah Kerja GMB Tanjung Enim. Dengan pengalaman dan kapabilitas PGN dalam mengelola infrastruktur yang terintegrasi, diharapkan dapat menjembatani sumber gas agar dimanfaatkan secara optimal oleh pelanggan.

Dari sisi pengembang, CEO NuEnergy Gas Lim Beng Hong mengatakan bahwa CBM membuka babak baru pemanfaatan energi nasional. Menurutnya, kerja sama ini akan mendukung tiga hal utama. Pertama, pemanfaatan clean energy yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam masa transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Kedua, CBM yang dimanfaatkan dalam kerja sama ini diproduksi dari sumber domestik, sehingga signifikan dalam optimalisasi energi dalam negeri. Ketiga, unlock resource CBM yang berpeluang mendorong Indonesia memiliki new resource dalam pemenuhan supply-demand energi nasional.

NuEnergy Gas merupakan perusahaan induk dari Dart Energy. Lim Beng Hong menambahkan bahwa pihaknya memandang kerja sama ini bukan sekadar transaksi jual beli gas, melainkan sebagai kemitraan strategis jangka panjang. PGN pun berharap kolaborasi dengan Dart Energy dapat terus dikembangkan melalui berbagai peluang kerja sama lain yang saling memberikan nilai tambah. Dengan semangat kemitraan jangka panjang, PGN optimistis kerja sama ini dapat memberikan manfaat nyata bagi industri, masyarakat, dan perekonomian nasional.

PGN juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terwujudnya kerja sama tersebut, serta berharap kolaborasi ini dapat berkontribusi positif terhadap agenda ketahanan energi dan transisi energi Indonesia secara bertahap dan berkelanjutan.


Data Riset Terbaru: Potensi CBM di Indonesia dan Tren Global

Studi terbaru oleh Kementerian ESDM (2025) mencatat potensi gas metana batubara (CBM) di Indonesia mencapai 463,4 triliun kaki kubik (TCF), tersebar di Sumatera Selatan, Kalimantan, dan Jawa. Sebanyak 55% dari potensi tersebut berada di Cekungan Sumatera Selatan, termasuk Wilayah Kerja Tanjung Enim. Laporan International Energy Agency (IEA) 2024 menunjukkan bahwa pemanfaatan CBM global meningkat 12% per tahun sejak 2020, terutama di negara-negara dengan cadangan batubara besar seperti China, Australia, dan Amerika Serikat. Di Asia Tenggara, Vietnam dan Thailand telah sukses mengintegrasikan CBM ke dalam jaringan gas nasional, menjadi referensi strategis bagi Indonesia.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Mengapa CBM Penting bagi Masa Depan Energi Indonesia

Pemanfaatan CBM bukan hanya soal tambahan pasokan gas, tetapi bagian dari transformasi energi yang lebih luas. CBM merupakan sumber energi bersih dengan emisi karbon 30-50% lebih rendah dibanding batubara konvensional. Dalam konteks transisi energi, CBM bisa menjadi “jembatan” antara ketergantungan batubara dan peralihan ke energi terbarukan murni. Selain itu, pengembangan CBM mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui penyerapan tenaga kerja, pembangunan infrastruktur, dan peningkatan pendapatan daerah. Dengan teknologi yang terus berkembang, ekstraksi CBM kini lebih efisien dan ramah lingkungan, termasuk pemanfaatan air hasil sampingan untuk irigasi dan kebutuhan industri.

Studi Kasus: Keberhasilan CBM di Daerah Lain

Di Kalimantan Timur, proyek CBM Muara Badak telah berhasil memproduksi gas sejak 2021 dengan kontribusi rata-rata 15 MMSCFD (juta kaki kubik per hari) untuk kebutuhan industri lokal. Proyek ini melibatkan kemitraan antara perusahaan swasta dan BUMN, dengan skema pembagian hasil yang adil. Keberhasilan ini membuktikan bahwa CBM dapat menjadi solusi energi jangka menengah yang andal, terutama di daerah terpencil yang belum terjangkau jaringan gas nasional.


Kolaborasi PGN dan Dart Energy di Tanjung Enim bukan sekadar kerja sama bisnis, tetapi langkah nyata menuju ketahanan energi nasional. Dengan potensi CBM yang melimpah dan dukungan teknologi modern, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pelaku utama dalam transisi energi global. Mari dorong inovasi, bangun kemitraan strategis, dan wujudkan kemandirian energi yang berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan