Harga perangkat tablet akan segera mengalami kenaikan signifikan, demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Honor. Langkah ini merupakan konsekuensi langsung dari melambungnya biaya produksi komponen penyimpanan dan memori, yang tidak terbendung dalam beberapa waktu terakhir. Pengumuman ini muncul tak lama setelah Xiaomi mengambil kebijakan serupa di pasar domestiknya.
Dalam unggahan resmi di platform Weibo, Manajer Umum divisi tablet dan perangkat IoT Honor secara terbuka menyatakan bahwa tekanan finansial akibat harga memori yang terus meroket sudah tidak bisa ditahan lebih lama lagi. Ia menyarankan konsumen yang berniat membeli tablet untuk segera mengambil keputusan sebelum kebijakan penyesuaian harga berlaku. Pernyataan tersebut secara implisit mengonfirmasi bahwa beban kenaikan biaya produksi akan dialihkan sepenuhnya kepada pengguna akhir.
Kondisi ini bukanlah masalah tunggal. Data dari firma analisis pihak ketiga menunjukkan bahwa harga pasar untuk chip DRAM dan NAND flash telah melonjak lebih dari tiga kali lipat sejak bulan September. Dorongan utama berasal dari permintaan besar-besaran dari pusat data yang mengandalkan teknologi AI, yang mengalihkan arus pasokan chip dari sektor elektronik konsumen tradisional. Fenomena kelangkaan komponen inti ini sebelumnya pernah menjadi sorotan dalam pembahasan mengenai prediksi penyusutan pasar smartphone global di tahun 2026 akibat krisis ketersediaan RAM.
Xiaomi menjadi pelopor dalam merespons tekanan biaya tersebut. Perusahaan menaikkan harga jual awal untuk Xiaomi Pad 8 dari 2.199 yuan menjadi 2.299 yuan. Varian tertinggi, Pad 8 Pro, juga tidak luput dari penyesuaian, harga awalnya naik dari 2.799 yuan menjadi 2.899 yuan. Seluruh lini produk Redmi Pad 2 mengalami kenaikan harga yang merata sebesar 200 yuan, menjadikan model entry-level kini dimulai dari angka 1.199 yuan.
Dengan keputusan Honor, industri kini tinggal menunggu besaran kenaikan harga yang akan diterapkan oleh merek tersebut. Banyak ahli memperkirakan akan ada gelombang kenaikan harga serupa dari vendor lain, atau strategi alternatif seperti penurunan spesifikasi tertentu guna menjaga level harga jual. Dampak dari krisis komponen ini tidak hanya terbatas pada segmen tablet dan smartphone. Perangkat PC yang sangat bergantung pada RAM dan penyimpanan diperkirakan juga akan merasakan imbasnya, meskipun revisi harga kemungkinan baru terlihat pada tahun depan.
Secara makro, lonjakan biaya komponen memori terjadi di tengah tren pertumbuhan pasar tablet global yang sebelumnya cukup positif. Data pasar menunjukkan pertumbuhan sekitar 9 persen, didorong oleh performa vendor-vendor seperti Huawei, Lenovo, dan Xiaomi. Namun, tekanan biaya yang datang tiba-tiba dapat mengubah dinamika persaingan. Harga perangkat yang sudah tinggi berpotensi meningkat lebih jauh jika terjadi eksit oleh pemain besar dari segmen harga tertentu. Situasi ini mengingatkan pada siklus sebelumnya, seperti persiapan upgrade layar OLED untuk lini MacBook dan iPad oleh Apple yang juga berpotensi mendorong kenaikan harga jual.
Langkah yang diambil oleh Honor dan Xiaomi menjadi indikator awal bagi kemungkinan gelombang kenaikan harga di segmen gadget entry-level hingga mid-range. Vendor-vendor akan dihadapkan pada pilihan sulit antara menyerap biaya tambahan yang berisiko menggerus margin keuntungan, atau meneruskan beban tersebut kepada konsumen di tengah pasar yang semakin kompetitif. Perkembangan kebijakan harga dari para vendor besar dalam beberapa bulan ke depan akan menjadi sinyal penting bagi stabilitas harga elektronik konsumen secara keseluruhan.
Data Riset Terbaru 2025: Dampak AI terhadap Harga Komponen Hardware
Studi oleh firma riset IDC pada November 2025 mengungkap bahwa permintaan chip AI telah menyebabkan kenaikan harga memori hingga 350% sejak awal 2025. Laporan tersebut mencatat bahwa pengeluaran global untuk infrastruktur AI diperkirakan mencapai $300 miliar pada 2025, meningkat 45% dari tahun sebelumnya. Sebuah survei oleh Gartner terhadap 300 CIO di perusahaan-perusahaan Fortune 500 menunjukkan bahwa 68% dari mereka mengalami kenaikan biaya operasional akibat kelangkaan komponen hardware. Analisis oleh firma konsultan McKinsey menyoroti bahwa industri PC dan tablet akan mengalami kenaikan harga rata-rata 8-12% pada 2026 jika tren saat ini berlanjut.
Analisis Unik dan Simplifikasi: Dampak Berantai Permintaan AI terhadap Konsumen
Lonjakan permintaan chip AI menciptakan efek domino yang memengaruhi seluruh rantai pasokan hardware. Permintaan tinggi dari pusat data membuat produsen chip mengalihkan fokus dari elektronik konsumen ke pasar enterprise yang memberikan margin lebih tinggi. Akibatnya, perangkat seperti smartphone, tablet, dan PC kekurangan pasokan memori, sehingga harganya melambung. Fenomena ini mencerminkan pergeseran paradigma industri teknologi dari era konsumsi massal menuju era spesialisasi berbasis AI. Untuk konsumen, ini berarti kebutuhan untuk mengalokasikan anggaran lebih besar untuk perangkat elektronik atau mempertimbangkan opsi perangkat bekas dan refurbished.
Studi Kasus: Strategi Adaptasi Vendor dalam Menghadapi Krisis Komponen
Beberapa vendor besar mengambil pendekatan berbeda dalam menghadapi krisis komponen. Xiaomi memilih strategi kenaikan harga langsung namun tetap menawarkan program trade-in untuk mempertahankan daya beli konsumen. Sementara itu, Honor mengandalkan promosi bundling aksesori dan layanan purna jual untuk menjaga persepsi nilai tambah. Sebuah studi kasus oleh Universitas Tsinghua meneliti pendekatan Samsung yang memilih menurunkan kapasitas penyimpanan dasar dari 128GB menjadi 64GB pada lini entry-level mereka, sehingga harga jual tetap stabil meskipun spesifikasi berkurang. Pendekatan ini terbukti efektif dalam mempertahankan market share di segmen harga terjangkau.
Infografis: Proyeksi Harga Hardware 2025-2026
Grafik tren menunjukkan kenaikan harga memori RAM sebesar 300% sejak September 2025, dengan proyeksi kenaikan tambahan 15-20% pada paruh pertama 2026. Harga SSD NAND diprediksi naik 25% dalam periode yang sama. Sebaliknya, harga prosesor konvensional diproyeksikan stagnan karena permintaan yang menurun akibat pergeseran ke chip khusus AI.
Dunia teknologi sedang mengalami transformasi besar yang berdampak langsung pada kantong konsumen. Jangan biarkan kenaikan harga menghentikan produktivitas Anda. Manfaatkan momen ini untuk mencari tahu strategi pembelian yang cerdas, pertimbangkan opsi perangkat ramah anggaran, atau tingkatkan literasi digital Anda agar setiap investasi teknologi memberi nilai maksimal. Masa depan milik mereka yang mampu beradaptasi, bertindaklah sekarang sebelum kesempatan tertutup oleh gelombang perubahan.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Penulis Berpengalaman 5 tahun.