Pemerintah Lepas 1.035 PMI Terampil ke Hong Kong dan Jepang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Puncak acara Peringatan Hari Pekerja Migran Internasional pada tahun 2025 ditandai dengan peluncuran resmi terhadap 1.035 tenaga kerja migran profesional Indonesia menuju sejumlah negara tujuan. Peristiwa ini juga menjadi awal dimulainya Program Quick Win yang digagas oleh Presiden Prabowo dengan target menyiapkan 500 ribu pekerja migran Indonesia agar mampu bersaing di kancah global.

Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, mengungkapkan bahwa peringatan Hari Pekerja Migran Internasional menjadi momen krusial yang menunjukkan transformasi besar Indonesia dalam pengelolaan penempatan serta perlindungan pekerja migran. “Peringatan ini menjadi bukti nyata bagi dunia bahwa Indonesia telah melakukan transformasi, baik dari segi kelembagaan maupun regulasi, dalam konteks perlindungan pekerja migran Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Jumat (19/12/2025).

Dari total pekerja migran yang diberangkatkan hari ini, seluruhnya merupakan tenaga profesional yang akan bekerja di sejumlah negara seperti Hong Kong, Jepang, dan Taiwan. “Ini merupakan bagian dari kick off menuju target 500.000 pekerja migran profesional. Hari ini lebih dari 1.000 orang telah siap diberangkatkan,” tegas Mukhtarudin.

Mengenai target penyiapan 500.000 pekerja migran, Mukhtarudin menekankan bahwa seluruh tenaga kerja tersebut akan ditempatkan di sektor formal dan profesional. Langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi. “Target 500.000 ini seluruhnya di sektor profesional. Semuanya akan melalui pelatihan vokasi, disiapkan skill dan kompetensinya, ditempatkan di sektor dan negara yang sesuai. Sehingga antara pelatihan, kompetensi, dan penempatan itu saling berkesesuaian,” jelasnya.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pekerja migran Indonesia yang telah memberikan kontribusi positif dan membawa nama harum bangsa di berbagai penjuru dunia. “Saya mengucapkan Selamat Hari Pekerja Migran Internasional 2025 kepada seluruh pekerja migran Indonesia di berbagai belahan dunia. Indonesia Merah Putih bangga kepada kalian karena telah membawa nama baik bangsa,” ujar Muhaimin.

Lebih lanjut, Muhaimin menegaskan bahwa pelepasan pekerja migran hari ini menjadi langkah awal strategis dalam mencapai target 500.000 pekerja migran profesional. “Ini adalah bagian dari langkah untuk mengejar target 500.000. Ini merupakan kick-off dari target 500.000 pekerja migran yang akan kita siapkan,” pungkasnya.

Dalam konteks target penempatan 500.000 pekerja migran, Menko Muhaimin menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan kesiapan keterampilan, kepastian pendapatan, serta perlindungan yang memadai bagi seluruh pekerja migran Indonesia.

Data Riset Terbaru: Strategi Peningkatan Daya Saing Pekerja Migran Indonesia

Studi terbaru dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tahun 2025 mengungkapkan bahwa peningkatan daya saing pekerja migran Indonesia tidak hanya bergantung pada keterampilan teknis, tetapi juga pada penguasaan bahasa asing, adaptasi budaya, serta sertifikasi kompetensi internasional. Riset ini menunjukkan bahwa pekerja migran Indonesia yang telah mengikuti pelatihan vokasi berbasis sertifikasi internasional memiliki tingkat penempatan hingga 85% di sektor formal, dibandingkan dengan hanya 45% bagi yang tidak memiliki sertifikasi.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Transformasi dari Informal ke Profesional

Transformasi dari tenaga kerja informal menuju profesional membutuhkan pendekatan holistik. Pemerintah perlu memperkuat sinergi antara lembaga pelatihan vokasi, dunia usaha, dan perwakilan negara tujuan. Pendekatan ini akan memastikan kurikulum pelatihan relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja internasional. Selain itu, penting untuk mengintegrasikan pelatihan soft skill seperti komunikasi lintas budaya dan manajemen stres kerja, yang sering kali menjadi tantangan utama pekerja migran.

Studi Kasus: Suksesnya Program Pelatihan Perawat Profesional di Jepang

Sebuah studi kasus menarik datang dari program pelatihan perawat profesional Indonesia untuk penempatan di Jepang. Program ini melibatkan kerja sama antara Kementerian P2MI, Kementerian Kesehatan, dan pemerintah Jepang. Hasilnya, dari 200 peserta yang mengikuti pelatihan intensif selama 12 bulan, termasuk pelatihan bahasa Jepang dan sertifikasi keperawatan internasional, 185 di antaranya berhasil ditempatkan di rumah sakit dan fasilitas kesehatan Jepang. Angka keberhasilan ini mencapai 92,5%, jauh di atas rata-rata penempatan tenaga kerja migran Indonesia secara umum.

Infografis: Proyeksi Penempatan Pekerja Migran Profesional 2025-2029

  • Tahun 2025: 1.000 pekerja migran profesional dilepas
  • Tahun 2026: 100.000 pekerja migran profesional
  • Tahun 2027: 250.000 pekerja migran profesional
  • Tahun 2028: 400.000 pekerja migran profesional
  • Tahun 2029: 500.000 pekerja migran profesional (target akhir)

Transformasi besar ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang memberikan harapan dan masa depan yang lebih baik bagi jutaan keluarga Indonesia. Dengan semangat gotong royong dan komitmen kuat, target 500.000 pekerja migran profesional bukanlah mimpi yang mustahil. Mari kita wujudkan Indonesia yang unggul di kancah internasional, satu langkah demi langkah, satu pekerja migran demi pekerja migran.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan