Hewan-hewan Ini Mampu Berburu Manusia Sebagai Mangsa

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di alam liar, kehidupan keras mengharuskan para predator untuk bertahan dengan memburu mangsa. Sementara hewan biasanya menjadi target utama, ternyata ada juga spesies yang menjadikan manusia sebagai sasaran. Singa, beruang kutub, dan buaya adalah tiga predator yang tercatat dalam sejarah pernah secara aktif memburu manusia.

Singa, dengan bobot mencapai 250 kilogram dan insting berburu yang tajam, termasuk predator yang paling ditakuti. Serangan terhadap manusia bukan hal yang langka. Di Tanzania, sekitar 50 orang tewas setiap tahun akibat serangan singa, terutama pria muda yang pulang larut malam. Dr. Amy Dickman mencatat bahwa wilayah selatan Tanzania menjadi zona rawan singa pemakan manusia, sebuah fenomena yang menyentuh rasa takut paling primitif dalam diri manusia.

Beruang kutub, meski jarang terdengar serangannya, juga pernah membunuh manusia. Studi 2017 mencatat 73 insiden serangan beruang kutub antara 1870 hingga 2014 di lima negara, dengan 20% terjadi dalam periode 2010-2014. Biasanya, beruang jantan dewasa yang kekurangan makanan menjadi ancaman. Dalam kondisi makanan alami yang langka, manusia bisa menjadi alternatif mangsa.

Di sisi lain, buaya dikenal sebagai pemburu oportunis. Dari 26 spesies buaya, hanya delapan yang terbukti memangsa manusia. Buaya air asin dan buaya Nil paling sering dilaporkan menyerang manusia. Di Uganda, seekor buaya bernama Osama diduga memakan lebih dari 83 orang dengan modus membalikkan perahu. Di Indonesia, kasus manusia dimangsa buaya juga kerap terjadi di berbagai wilayah.

Fakta ini mengingatkan kita bahwa meskipun manusia sering dianggap puncak rantai makanan, alam tetap menyimpan ancaman nyata. Namun, ironisnya, manusia justru menjadi predator paling ganas terhadap satwa liar. Penting bagi kita untuk memahami ekosistem, menjaga jarak aman dari habitat alami, sekaligus merefleksikan kembali dampak aktivitas manusia terhadap keseimbangan alam.

Data Riset Terbaru (2020-2025):

  • Tanzania mencatat 563 kematian akibat singa (1990-2004)
  • 73 serangan beruang kutub dilaporkan (1870-2014) dengan 20% terjadi 2010-2014
  • 8 dari 26 spesies buaya terbukti memangsa manusia

Studi Kasus Unik:
Buaya Osama di Uganda (panjang 5 meter) menggunakan strategi membalikkan perahu untuk menyerang korban. Di Indonesia, pola serangan buaya sering terjadi di daerah aliran sungai yang dekat permukiman.

Analisis Singkat:
Ketiga predator ini menunjukkan pola berbeda: singa dan beruang kutub cenderung berburu aktif ketika stres lingkungan, sementara buaya lebih bersifat oportunis. Faktor utama pemicu serangan adalah hilangnya habitat alami dan perubahan pola makan akibat tekanan lingkungan.

Jangan anggap remeh kekuatan alam. Lindungi lingkungan, hormati batas alami, dan selalu waspada saat memasuki wilayah liar. Keseimbangan ekosistem adalah tanggung jawab kita bersama.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan