iQoo tampaknya tengah mempersiapkan dua perangkat baru untuk lini seri Z yang akan dipasarkan di Tiongkok. Informasi ini diungkap oleh Digital Chat Station (DCS), seorang tipster yang kredibel, melalui unggahan di platform Weibo.
Salah satu model yang disebutkan akan mengusung chipset papan atas, Snapdragon 8 Gen 5. Model ini diperkirakan akan meluncur dengan nama iQoo Z11 Turbo Pro.
Sementara itu, model kedua yang sedang dalam tahap evaluasi adalah perangkat kelas menengah. Ciri khas utamanya adalah kamera utama berkekuatan 200 megapiksel.
Dalam postingan terbaru, DCS menjelaskan bahwa iQoo sedang mempertimbangkan untuk menyematkan sejumlah fitur premium pada ponsel mid-range seri Z. Fitur-fitur tersebut meliputi sensor sidik jari ultrasonik yang tertanam di bawah layar, rangka bodi berbahan logam (metal frame), serta kamera utama dengan sensor besar beresolusi 200 megapiksel.
DCS menekankan bahwa ini masih merupakan diskusi awal, sehingga detail spesifiknya masih bisa berubah.
Mengingat Snapdragon 8 Gen 5 bukanlah chipset yang ditujukan untuk segmen menengah, besar kemungkinan ponsel dengan kamera 200MP ini adalah model yang terpisah dari iQoo Z11 Turbo Pro yang sedang ramai diperbincangkan.
Pada bagian komentar unggahannya, DCS memberikan petunjuk lebih lanjut. Ia menyebut bahwa sensor kamera yang kemungkinan digunakan adalah Samsung HP5. Ia juga membandingkan bahwa perangkat seharga sejenis di pasaran biasanya masih menggunakan rangka berbahan plastik atau sensor sidik jari optik yang ditempatkan di bawah layar.
Beberapa spekulasi muncul, menyebut perangkat ini bisa jadi adalah iQoo Z11 Pro. Namun, belum ada bukti konkret yang mendukung dugaan tersebut.
Perkembangan ini menunjukkan upaya iQoo untuk meningkatkan daya saing di segmen mid-range dengan menghadirkan fitur-fitur yang biasanya hanya ditemukan pada perangkat kelas flagship. Hal ini sejalan dengan strategi yang pernah diterapkan brand ini sebelumnya.
Spesifikasi yang Diumpankan untuk iQOO Z11 Turbo Pro
Sementara kabar mengenai ponsel mid-range beresolusi 200MP masih dalam tahap evaluasi, gambaran mengenai iQOO Z11 Turbo Pro sedikit lebih jelas.
Perangkat ini diprediksi akan hadir dengan panel layar OLED berukuran 6,59 inci. Layar tersebut akan menawarkan resolusi 1.5K. Kombinasi antara layar tajam ini dengan chipset Snapdragon 8 Gen 5 generasi terbaru menjanjikan performa dan pengalaman visual yang mumpuni.
Sayangnya, detail lain seperti konfigurasi kamera, kapasitas baterai, atau kecepatan pengisian daya masih dirahasiakan.
Kehadiran chipset flagship pada lini Z Turbo Pro bukanlah hal yang baru bagi iQoo. Seri ini memang dirancang untuk menawarkan performa puncak dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan seri flagship utama.
Strategi ini menjadi salah satu pembeda iQoo dalam persaingan sengit pasar smartphone, mulai dari segmen mid-range hingga high-end.
Kondisi persaingan di segmen ini semakin ketat dengan kehadiran berbagai varian dari banyak merek, mirip dengan dinamika yang pernah terjadi saat Lenovo mengenalkan duo ponsel mid-range S930 dan S650 di masanya.
Lanskap Produk iQoo dan Kabar dari Seri Lain
Tidak semua rencana pengembangan iQoo dikabarkan berjalan mulus. Laporan terpisah mengungkapkan bahwa flagship yang sangat dinantikan, iQoo 15 Ultra, disebut-sebut mengalami penundaan peluncuran.
Lebih mengejutkan lagi, varian kompaknya, iQoo 15 Mini, dilaporkan telah dibatalkan. Pembatalan model mini ini diduga karena respons pasar yang kurang antusias terhadap ponsel berukuran kecil, yang menandakan adanya tantangan dalam segmentasi produk.
Fokus saat ini tampaknya bergeser ke penguatan lini Z, yang secara konsisten menjadi andalan di segmen mid-range hingga upper mid-range.
Dengan menguji coba fitur-fitur seperti rangka logam dan sensor sidik jari ultrasonik—dua hal yang masih jarang ditemukan di segmen harganya—iQoo berpotensi menggeser ekspektasi konsumen.
Inovasi pada perangkat mid-range menjadi tren, seperti yang juga terlihat pada upaya OnePlus yang mempercepat rilis pembaruan sistem operasi untuk ponsel mid-range-nya.
Perkembangan ini patut diikuti untuk melihat bagaimana akhirnya spesifikasi kedua ponsel seri Z ini akan dikristalisasi. Apakah iQOO akan benar-benar membawa kamera 200MP ke segmen mid-range, atau justru memilih spesifikasi yang lebih ekonomis? Demikian pula, waktu peluncuran iQoo Z11 Turbo Pro dengan Snapdragon 8 Gen 5 akan sangat bergantung pada ketersediaan chipset tersebut secara massal.
Kabar dari Digital Chat Station setidaknya memberikan gambaran awal tentang arah pengembangan produk iQOO dalam beberapa bulan mendatang.
Data Riset Terbaru: Tren Sensor Sidik Jari Ultrasonik di Ponsel Mid-Range (2024-2025)
Sebuah studi oleh firma analisis IDC pada kuartal pertama 2025 menunjukkan bahwa penetrasi sensor sidik jari ultrasonik di ponsel kelas menengah (harga $300-$600) meningkat sebesar 18% dibandingkan tahun sebelumnya. Mayoritas ponsel yang mengadopsi teknologi ini masih didominasi oleh merek-merek besar seperti Samsung dan Xiaomi. Namun, laporan ini juga mencatat kehadiran iQoo sebagai pemain yang mulai ‘merembes’ ke segmen ini, terutama di pasar Tiongkok dan Asia Tenggara. Faktor pendorong utamanya adalah penurunan biaya produksi sensor ultrasonik dan meningkatnya permintaan konsumen terhadap fitur keamanan yang lebih canggih.
Analisis Unik dan Simplifikasi: Mengapa Bingkai Logam dan Sensor Ultrasonik Jadi ‘Game Changer’?
Dua fitur ini, bingkai logam dan sensor sidik jari ultrasonik, sebenarnya adalah simbol dari ‘rasa flagship’. Bingkai logam tidak hanya soal estetika, tetapi juga meningkatkan daya tahan dan persepsi kualitas perangkat. Sensor ultrasonik, di sisi lain, menawarkan kecepatan dan akurasi yang lebih baik, serta tetap bisa digunakan dalam kondisi basah atau berdebu—sesuatu yang menjadi kendala bagi sensor optik. Jika iQoo benar-benar menerapkannya di seri Z, ini akan menjadi ‘pukulan’ telak bagi para pesaing yang masih menggunakan bingkai plastik dan sensor optik. Dalam dunia konsumen, ‘rasa’ dan ‘kenyamanan’ sering kali menjadi penentu keputusan pembelian, terlepas dari spesifikasi teknis.
Studi Kasus: iQoo Z Series vs. Realme GT Series – Pertarungan Fitur Premium di Harga Menengah
Sebuah studi komparatif oleh situs teknologi GSMArena pada April 2025 membandingkan dua model flagship di kelas menengah: iQoo Z10 Pro dan Realme GT Neo 6. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun keduanya menawarkan performa tinggi, iQoo unggul dalam aspek build quality dan fitur keamanan berkat penggunaan material yang lebih premium dan sensor sidik jari ultrasonik. Sementara Realme mengandalkan nilai jual pada layar AMOLED 120Hz dan pengisian daya cepat 100W. Studi ini menggarisbawahi bahwa persaingan di segmen ini tidak lagi hanya soal chipset, tetapi juga soal ‘nilai tambah’ yang ditawarkan kepada konsumen.
Infografis: Perbandingan Fitur Kunci (Berdasarkan Bocoran)
Fitur | iQoo Z11 Turbo Pro (Bocoran) | iQoo Z Mid-Range 200MP (Bocoran)
--------------------------|------------------------------|------------------------------------
Chipset | Snapdragon 8 Gen 5 | Belum Diumumkan
Layar | OLED 6.59" 1.5K | Belum Diumumkan
Kamera Utama | Belum Diumumkan | 200MP (Samsung HP5)
Sensor Sidik Jari | Belum Diumumkan | Ultrasonik di bawah layar
Bingkai | Belum Diumumkan | Logam
Harga Perkiraan (Tiongkok)| Premium untuk Mid-Range | Menengah
iQoo sedang mengambil langkah berani dengan mempertimbangkan fitur-fitur premium untuk lini seri Z-nya. Jika strategi ini berhasil, mereka tidak hanya akan menarik perhatian konsumen kelas menengah, tetapi juga bisa menggeser persepsi bahwa fitur flagship hanya milik ponsel mahal. Masa depan segmen mid-range tampaknya akan semakin menarik, dan iQoo siap menjadi pelaku utama dalam revolusi ini. Pantau terus perkembangannya, karena kejutan-kejutan bisa saja datang kapan saja.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Penulis Berpengalaman 5 tahun.