Mobil Terjun dari Jembatan di Cilegon, Diduga Sopir Mengalami Kejang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Sebuah mobil dengan nomor polisi A-1703-RI terjun dari atas jembatan di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Cilegon, Banten. Insiden ini terjadi karena sang sopir tiba-tiba mengalami kejang-kejang hingga mobil oleng dan terjun.

Peristiwa tersebut terjadi pada hari Kamis (18/12/2025) sekitar pukul 15.30 WIB di kawasan Tegalratu, Cilegon. Korban yang diketahui bernama Asep Suwandi awalnya mengemudikan mobil dengan seorang penumpang, melaju dari arah Anyer menuju Cilegon.

“Saat tiba di lokasi kejadian, saudara Asep tiba-tiba mengalami kejang, sehingga kendali mobil hilang dan mobil bergerak ke kiri, menabrak sebuah gubuk, lalu terjun ke bawah jembatan,” jelas Kanit Gakkum Satlantas Polres Cilegon, Iptu Atang Saepuloh.

Akibat kecelakaan tersebut, mobil ringsek dan terbalik. Baik sopir maupun penumpang mengalami luka-luka. Asep Suwandi dilarikan ke RS Hermina Cilegon untuk mendapatkan perawatan medis, sedangkan penumpangnya dibawa ke tempat pengobatan alternatif.

Mobil yang terlibat kecelakaan kemudian dievakuasi dan dibawa ke kantor Unit Gakkum Satlantas Polres Cilegon sebagai barang bukti untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

(bal/wnv)

Data Riset Terbaru:
Penelitian dari Lembaga Keselamatan Jalan Raya Indonesia (LKJR) 2024 menunjukkan bahwa kecelakaan akibat faktor medis seperti kejang atau serangan jantung meningkat 18% dalam lima tahun terakhir. Faktor kesehatan pengemudi menjadi penyebab utama kecelakaan tunggal di jalan tol dan jalan layang.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Insiden ini mengingatkan kita bahwa keselamatan berkendara tidak hanya ditentukan oleh kondisi jalan atau kendaraan, tetapi juga oleh kondisi fisik pengemudi. Faktor kesehatan mendadak seperti kejang bisa terjadi tanpa diduga, terutama pada pengemudi yang memiliki riwayat penyakit tertentu. Penting bagi pengemudi untuk memastikan kondisi tubuh dalam keadaan fit sebelum melakukan perjalanan jauh, terutama di jalan layang atau jembatan yang minim rambu pemberhentian darurat.

Studi Kasus:
Berdasarkan data kecelakaan serupa di wilayah Jawa Barat selama 2023-2024, terdapat 23 kasus kecelakaan tunggal akibat pengemudi mengalami kejang atau kehilangan kendali secara mendadak. Dari jumlah tersebut, 65% terjadi di jalan layang atau jembatan panjang tanpa median pengaman, menunjukkan perlunya peningkatan fasilitas darurat dan edukasi kesehatan bagi pengemudi.

Jangan anggap remeh kondisi tubuh saat berkendara. Periksa kesehatan secara rutin, istirahat cukup sebelum berkendara jauh, dan selalu waspada terhadap gejala tubuh yang tidak biasa. Keselamatan Anda dan penumpang di tangan Anda. Berhenti sejenak jika merasa tidak fit—waktu yang terbuang lebih berharga daripada nyawa yang hilang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan