Penelitian Ungkap Kebiasaan Malam Hari yang Efektif Menurunkan Tekanan Darah

Studi terbaru yang dimuat dalam jurnal Sleep Advances mengungkap kunci menurunkan tekanan darah: kebiasaan tidur teratur. Peneliti mencatat, menjaga jadwal tidur yang konsisten ternyata efektif menurunkan tekanan darah, termasuk tekanan darah malam hari.

Hasilnya, konsistensi jadwal tidur menurunkan tekanan darah sistolik (angka atas) rata-rata 4 poin selama 24 jam, dan tekanan darah diastolik (angka bawah) sekitar 3 poin. Penurunan ini terutama dipicu oleh penurunan tekanan darah sistolik malam hari dan penurunan diastolik secara keseluruhan. Lebih dari separuh peserta mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan.

Peneliti menyimpulkan bahwa tidur pada waktu yang tetap bisa menjadi strategi tambahan yang sederhana dan minim risiko untuk membantu mengontrol tekanan darah pada penderita hipertensi. Mereka menekankan bahwa penurunan tekanan darah malam hari sebesar 5 poin saja dapat menurunkan risiko kejadian kardiovaskular lebih dari 10 persen.

Namun, hasil ini harus ditafsirkan secara hati-hati karena studi ini hanya melibatkan 11 orang (7 perempuan, 4 laki-laki) dengan usia rata-rata 53 tahun, berlangsung selama dua minggu, dan tidak memiliki kelompok pembanding. Para ahli menyetujui perlunya uji klinis acak dengan jumlah peserta lebih besar dan durasi lebih panjang.

Sebelumnya, variasi waktu tidur peserta rata-rata mencapai 30 menit setiap malam. Selama dua minggu penelitian, variasi ini berkurang drastis menjadi sekitar tujuh menit. Peserta diminta menjaga jadwal tidur yang konsisten dengan durasi relatif sama setiap malam, serta tidak tidur siang. Tekanan darah mereka dipantau secara terus-menerus selama 48 jam menggunakan metode ambulatory blood pressure monitoring.

Para ahli yang tidak terlibat dalam penelitian ini menilai hasilnya cukup menarik. Cheng-Han Chen, MD, menyebut intervensi sederhana ini bisa memberikan dampak signifikan. Brian Brady, MD, menambahkan bahwa temuan ini menyoroti potensi perbaikan kontrol hipertensi melalui intervensi murah dan mudah diterapkan.

Peneliti menjelaskan bahwa jadwal tidur yang tidak teratur dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang mengatur siklus tidur-bangun dan fungsi kardiovaskular. Secara normal, tekanan darah akan menurun saat tidur malam. Orang yang tidak mengalami penurunan optimal saat malam hari memiliki risiko kardiovaskular yang lebih tinggi.

Di sisi lain, Nissi Suppogu, MD, mengingatkan agar ini dianggap sebagai studi proof of concept yang masih perlu diuji pada penelitian acak berskala besar dan durasi lebih panjang. Kin Yuen, MD, juga memperingatkan bahwa tekanan darah dipengaruhi banyak faktor, termasuk aktivitas malam hari, tanggung jawab merawat keluarga, konsumsi obat, dan ritme biologis individu, sehingga sulit digeneralisasi. Ia menambahkan, pada orang dengan kecenderungan insomnia, fokus berlebihan pada jadwal tidur justru bisa memicu kecemasan dan meningkatkan tekanan darah.

Riset ini menambah bukti bahwa kualitas tidur, khususnya konsistensi waktu tidur, memiliki dampak langsung terhadap kesehatan kardiovaskular. Dengan penduduk usia 45-62 tahun dan BMI kategori obesitas sebagai subjek, temuan ini relevan bagi populasi berisiko tinggi. Meski masih awal, pendekatan sederhana ini menawarkan harapan besar sebagai bagian dari manajemen hipertensi yang holistik. Mulailah tidur lebih awal hari ini, dan rasakan manfaatnya bagi jantung Anda besok.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page