Petugas Gabungan Periksa Kelayakan Angkutan Umum Menjelang Nataru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bus-bus besar dan kendaraan angkutan umum lainnya tampak berjejer rapi di areal Terminal Kalideres, Jakarta Barat. Mereka satu per satu diperiksa oleh petugas gabungan yang memakai rompi dengan lencana berbagai instansi. Suasana pagi itu tampak sibuk namun teratur, menandai dimulainya operasi gabungan dalam rangka menyambut musim liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan seluruh armada dan para awak angkutan berada dalam kondisi prima, siap memberikan pelayanan yang aman dan nyaman bagi para pemudik. Tim pemeriksa yang terdiri dari unsur Kepolisian, Dinas Perhubungan, Badan Narkotika Nasional, serta Dinas Kesehatan, melakukan pengecekan secara menyeluruh.

Setiap kendaraan yang masuk ke area pemeriksaan harus melewati serangkaian uji kelayakan. Dimulai dari pemeriksaan dokumen administrasi seperti surat izin mengemudi dan surat tanda nomor kendaraan, hingga pengecekan kondisi fisik kendaraan secara mendalam. Mekanik pemeriksa memastikan sistem rem berfungsi optimal, lampu-lampu utama dan sein menyala sempurna, kondisi ban masih layak pakai, serta seluruh perangkat keselamatan seperti palu darurat dan ban serep tersedia.

Tak kalah penting, para sopir dan kru angkutan juga menjadi fokus utama. Mereka diwajibkan mengikuti pemeriksaan kesehatan, termasuk tes narkoba, untuk memastikan mereka dalam keadaan sehat jasmani dan rohani sebelum mengemudi. Langkah preventif ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas yang seringkali disebabkan oleh faktor manusia.

Suasana kerja keras ini menjadi gambaran nyata dari kesiapan pemerintah dan aparat terkait dalam menghadapi peningkatan volume penumpang yang signifikan selama musim liburan tahun ini. Dengan ketelitian dan kerja sama lintas sektor, diharapkan perjalanan masyarakat dapat berlangsung lancar dan selamat sampai tujuan.


Data Riset Terbaru:

Studi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (2024) menunjukkan bahwa pemeriksaan kendaraan secara ketat sebelum musim mudik dapat menurunkan angka kecelakaan hingga 25%. Faktor teknis seperti rem blong dan ban gundul masih menjadi penyebab utama kecelakaan bus antarkota.


Analisis Unik dan Simplifikasi:

Keselamatan transportasi bukanlah tanggung jawab semata-mata ada di pundak sopir. Ini adalah ekosistem yang melibatkan kendaraan, manusia, dan sistem pengawasan. Pemeriksaan gabungan ini adalah wujud nyata dari sistem pengawasan yang seharusnya berjalan secara rutin dan masif, bukan hanya saat musim liburan. Dengan memastikan kondisi teknis kendaraan dan kesehatan awak angkutan, kita membangun fondasi perjalanan yang aman.


Studi Kasus:

Pada arus mudik Lebaran 2023, terjadi penurunan signifikan kecelakaan bus di jalur Pantura, dari 45 kejadian menjadi 28 kejadian, setelah diberlakukannya pemeriksaan kelayakan kendaraan secara wajib di setiap terminal besar. Studi kasus ini membuktikan efektivitas nyata dari operasi gabungan semacam ini.


Infografis:

Komponen Pemeriksaan Kelayakan Angkutan Umum:

  • Dokumen (30%): SIM, STNK, KIR, Surat Uji Tipe
  • Kondisi Teknis (50%): Rem, Lampu, Ban, Mesin, Suspensi
  • Kesehatan Awak (20%): Tes Narkoba, Kondisi Fisik, Psikologi

Dibalik kedisiplinan petugas yang memeriksa setiap detail kendaraan, terdapat harapan besar akan perjalanan yang selamat bagi jutaan pemudik. Kepatuhan terhadap prosedur bukan sekadar formalitas, melainkan investasi nyata terhadap nyawa. Mari jadikan keselamatan sebagai prioritas utama, bukan hanya saat liburan, tetapi dalam setiap perjalanan yang kita lakukan. Bersama, kita ciptakan budaya transportasi yang lebih bertanggung jawab dan humanis.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan