IKN Dihuni 147.427 Jiwa, Mayoritas Generasi Z

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono menerima hasil Pendataan Penduduk IKN (PPIKN) 2025 yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data ini merupakan laporan kependudukan pertama yang dirilis untuk kawasan ibu kota baru tersebut. Basuki menekankan pentingnya data ini dalam menentukan arah pembangunan IKN ke depan, terutama dalam memetakan kebutuhan infrastruktur dasar seperti air bersih dan sanitasi.

Dalam kunjungannya ke Gedung BPS, Selasa (16/12/2025), Basuki menjelaskan bahwa data kependudukan ini akan sangat membantu dalam menangani isu stunting yang masih tinggi di wilayah tersebut. “Banyak warga yang belum memiliki toilet dan kekurangan air bersih. Data ini bisa menjadi acuan untuk intervensi langsung dalam penanganan stunting serta pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, data ini juga menjadi acuan penting dalam menentukan jenis sarana publik yang sesuai dengan karakter penduduk IKN. Dengan dominasi generasi milenial dan generasi Z, Otorita IKN dapat mengarahkan pembangunan fasilitas yang diminati kelompok usia muda seperti tempat hiburan, bioskop, atau lapangan olahraga seperti padel. “Karena mayoritas penduduknya Gen Z dan milenial, maka desain kota harus disesuaikan. Saya pun sekarang mencari investor untuk membangun fasilitas seperti padel dan bioskop,” tambahnya.

Hasil PPIKN 2025 yang disampaikan oleh Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mencatat bahwa wilayah IKN saat ini dihuni oleh 147.427 jiwa yang tersebar dalam 43.293 rumah tangga. Generasi Z menjadi kelompok terbesar dengan kontribusi 27,20%, disusul oleh generasi milenial sebesar 23,53%. Secara keseluruhan, penduduk berusia 13-44 tahun mencapai 50,73% dari total populasi.

Komposisi penduduk lainnya terdiri dari Post-Gen Z sebesar 22,28%, generasi X 19,29%, baby boomer 7,14%, dan pre-boomer 0,55%. Lebih lanjut, sebanyak 67,91% penduduk IKN berada dalam kelompok usia produktif (15-64 tahun), menunjukkan potensi besar dari sisi tenaga kerja dan dinamika sosial.

Dari sisi kondisi perumahan, terdapat tantangan yang perlu segera ditangani. Sebanyak 232 rumah tangga (0,54%) masih memiliki lantai tanah, 142 rumah (0,33%) belum memiliki fasilitas buang air besar, 530 rumah tangga mengandalkan air hujan sebagai sumber air minum, dan 49 rumah tangga (0,11%) tidak menggunakan listrik sebagai sumber penerangan utama.

Data ini menjadi dasar penting bagi Otorita IKN dalam merancang kebijakan pembangunan yang tepat sasaran, inklusif, dan berkelanjutan. Dengan memahami karakteristik demografi dan kondisi sosial ekonomi masyarakat, pengembangan IKN dapat dilakukan secara terencana dan responsif terhadap kebutuhan riil warganya.

Pemanfaatan data PPIKN 2025 tidak hanya terbatas pada perencanaan infrastruktur fisik, tetapi juga dalam merancang program intervensi sosial seperti peningkatan akses air bersih, sanitasi, dan layanan kesehatan. Selain itu, potensi IKN sebagai kota modern yang menarik minat generasi muda dapat dioptimalkan dengan menghadirkan ekosistem urban yang mendukung gaya hidup produktif dan inovatif. Dengan pendekatan berbasis data, IKN diharapkan dapat menjadi contoh pembangunan kota masa depan yang humanis, berkelanjutan, dan maju.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan