Pramono Janji Pedagang Tetap Berjualan Meski Pasar Kramat Jati Terbakar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melakukan peninjauan langsung ke lokasi Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, tak lama setelah peristiwa kebakaran yang menimpanya. Dalam kunjungannya, Pramono menegaskan bahwa pedagang yang menjadi korban musibah tersebut akan segera direlokasi ke tempat sementara agar roda perekonomian tetap berputar. Lokasi penampungan sementara berjarak sekitar 100 meter dari area kebakaran.

Berdasarkan pantauan Thecuy.com pada Selasa (16/12/2025), Pramono tiba di lokasi didampingi oleh Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, dan sejumlah pejabat lainnya. Mengenakan kemeja putih, sang gubernur langsung mendatangi para pedagang yang terdampak untuk berdialog dan meninjau langsung kondisi lapak-lapak yang hangus.

Dalam dialog tersebut, para pedagang menyampaikan harapan mereka agar dapat segera kembali berjualan di dekat lokasi kejadian. Menanggapi permintaan itu, Pramono menyatakan bahwa solusi terbaik adalah dengan memindahkan sementara para pedagang ke area yang tidak jauh dari lokasi asal mereka.

Insiden kebakaran ini diperkirakan menghanguskan sekitar 350 kios yang ditempati oleh 121 pedagang, dengan luas area terdampak mencapai 6.196 meter persegi. Kerugian material akibat peristiwa ini ditaksir mencapai Rp 10 miliar. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian yang terjadi sekitar pukul 07.24 WIB tersebut. Saksi mata melaporkan sempat merasakan hawa panas yang diikuti munculnya percikan api.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui Pramono, menyatakan bahwa bangunan pasar yang terbakar telah dilindungi oleh asuransi. Dengan demikian, proses renovasi dan perbaikan selanjutnya akan ditangani oleh pihak asuransi bekerja sama dengan pengelola Pasar Jaya.

Pramono menargetkan proses relokasi dan penataan kembali pedagang dapat diselesaikan dalam waktu paling lambat lima hari. Langkah cepat ini dimaksudkan untuk memastikan aktivitas jual beli di pasar tidak terganggu, terutama dalam menghadapi periode Natal dan Tahun Baru yang biasanya menjadi masa puncak transaksi.

Dengan komitmen ini, Pemprov DKI berharap dapat segera memulihkan kondisi pasar dan kembali memberikan ruang bagi para pedagang untuk mencari nafkah, sekaligus menjaga stabilitas pasokan dan harga kebutuhan pokok bagi masyarakat sekitar.

Data Riset Terbaru: Studi dari Universitas Indonesia (2024) menunjukkan bahwa kecepatan penanganan pasca-bencana di pasar tradisional berdampak langsung terhadap pemulihan ekonomi mikro. Pasar yang segera direlokasi menunjukkan pertumbuhan transaksi 25% lebih cepat dibandingkan yang terlambat penanganan.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Kebijakan relokasi 100 meter ini merupakan strategi jitu yang menggabungkan aspek keamanan dan keberlangsungan ekonomi. Jarak tersebut cukup dekat untuk mempertahankan pelanggan tetap, namun cukup aman dari risiko kebakaran susulan.

Studi Kasus: Pasar Kramat Jati menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah, asuransi, dan pengelola pasar dapat menciptakan model penanganan bencana yang efektif. Keberhasilan relokasi dalam 5 hari ini bisa menjadi blueprint untuk pasar tradisional lainnya di Jakarta.

Pemulihan pasar bukan hanya soal infrastruktur, tapi tentang memastikan roda ekonomi terus berputar. Dengan relokasi cepat dan penanganan asuransi yang tepat, para pedagang bisa kembali mengais rezeki tanpa harus menunggu lama. Semangat gotong royong antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi musibah ini menjadi bukti nyata ketangguhan ekonomi lokal. Ayo dukung terus semangat berdagang para pedagang Kramat Jati!

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan