Ganti Layar Galaxy Z TriFold Seharga S25 Ultra, Bikin Melongo

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Samsung telah resmi merilis Galaxy Z TriFold, ponsel lipat tiga yang menjadi inovasi teranyar mereka, di pasar Korea Selatan akhir pekan lalu. Namun, selain harga jual yang mencapai 3,59 juta won atau sekitar Rp 40,5 jutaan untuk varian 512GB, biaya perbaikan layarnya juga sangat mahal dan menjadi perhatian publik.

Menurut bocoran dari tipster yeux1122, biaya penggantian layar utama Galaxy Z TriFold berkisar antara 1.657.000 won hingga 1.834.000 won, setara dengan Rp 18,7 juta hingga Rp 20,8 jutaan. Angka ini setara dengan harga jual Galaxy S25 Ultra saat peluncuran di Korea Selatan, yaitu 1.698.000 won. Dengan kata lain, pengguna yang mengalami kerusakan layar mungkin harus mempertimbangkan apakah lebih baik memperbaiki atau membeli ponsel baru.

Mahalnya biaya perbaikan ini bisa dimaklumi mengingat kompleksitas teknologi yang digunakan. Galaxy Z TriFold memiliki layar utama 10 inci dengan dua engsel yang dilipat ke dalam, serta diklaim tahan hingga 200.000 kali buka-tutup—setara dengan 100 kali sehari selama lima tahun. Samsung memberikan diskon 50% untuk perbaikan layar, tetapi pengguna tetap harus merogoh kocek minimal 828.500 won atau sekitar Rp 9,3 jutaan.

Sebagai perbandingan, biaya penggantian cover screen berukuran 6,5 inci yang menggunakan panel AMOLED konvensional jauh lebih terjangkau, yaitu 137.000 won atau sekitar Rp 1,6 jutaan. Meski begitu, harga perbaikan layar utama tetap menjadi tantangan tersendiri bagi calon pembeli.

Peluncuran Galaxy Z TriFold di Korea Selatan pada Jumat (12/12/2025) langsung disambut ant ant antusias, terbukti dengan habisnya stok dalam hitungan menit. Samsung belum mengumumkan kapan stok berikutnya akan tersedia, namun perusahaan berencana membawa perangkat ini ke lebih banyak negara dalam beberapa pekan mendatang.

Inovasi ini menunjukkan komitmen Samsung dalam menghadirkan perangkat futuristik dengan teknologi lipat yang semakin canggih. Namun, tantangan utamanya kini bukan hanya soal harga jual, tetapi juga kesiapan pengguna dalam menghadapi potensi biaya perawatan yang sangat tinggi.

Studi Kasus: Di Korea Selatan, seorang pengguna Galaxy Z Fold sebelumnya harus membayar hampir 1,5 juta won untuk perbaikan layar setelah mengalami kerusakan akibat benturan. Kasus ini menjadi pelajaran penting bagi pengguna ponsel lipat untuk mempertimbangkan asuransi atau pelindung tambahan.

Data Riset Terbaru: Menurut laporan IDC 2025, pasar ponsel lipat diperkirakan tumbuh 30% secara global tahun ini, dengan kontribusi terbesar dari Asia Timur. Namun, 60% konsumen masih enggan membeli karena khawatir terhadap daya tahan dan biaya perbaikan.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Galaxy Z TriFold bukan sekadar ponsel, melainkan pernyataan teknologi. Dengan layar 10 inci yang bisa dilipat tiga, perangkat ini menawarkan pengalaman tablet dalam bentuk ponsel. Tantangannya adalah bagaimana Samsung meyakinkan pasar bahwa investasi sebesar ini sepadan dengan inovasi yang ditawarkan.

Dibalik angka-angka fantastis, yang sesungguhnya dipertaruhkan adalah visi tentang masa depan perangkat mobile. Jika Anda seorang penggemar teknologi dan siap menghadapi risiko perawatan, Galaxy Z TriFold adalah pintu gerbang menuju era baru. Tapi jika Anda mengutamakan kenyamanan dan kepraktisan jangka panjang, mungkin masih perlu pertimbangan matang. Bagaimana pun, langkah Samsung ini patut diapresiasi sebagai terobosan yang berani.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan