Hingga kini, sekitar 93.627 warga masih bertahan di tenda-tenda pengungsian. Mereka terpaksa tertahan karena rumah mereka luluh lantak diterjang gelombang kayu gelondongan. Hampir semua fasilitas publik masih terendam lumpur tebal. Hanya dua tempat yang sudah bisa berfungsi kembali: Rumah Sakit Umum Daerah Muda Sedia Aceh Tamiang dan kantor catatan sipil. Sisanya masih dalam proses pembersihan intensif.
Jaringan listrik di Aceh Tamiang masih belum menyala merata. Keberadaan listrik menjadi sangat krusial agar pompa air bisa beroperasi. Selama tiga minggu terakhir, warga terpaksa mandi seadanya menggunakan air mineral dalam botol.
Menurut Kepala Dinas Sosial Aceh Tamiang, Zulfiqar, roda pemerintahan kini berjalan secara manual. Semua pendataan—mulai dari korban, bantuan, hingga kerusakan—harus ditulis tangan di atas kertas. Sistem digital belum bisa diterapkan karena keterbatasan genset dan sinyal internet.
“Logistik terus berdatangan siang dan malam. Namun distribusinya terhambat kendaraan. Jadi prosesnya jadi lambat. Ya, mau bagaimana lagi, kondisinya memang seperti ini,” ujar Zulfiqar dalam percakapan telepon.
Di kabupaten tetangga, Bener Meriah, situasi tak kalah pelik. Sebanyak 14 orang masih dinyatakan hilang. Data dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Bener Meriah, Ilham Abdi, mencatat hingga akhir pekan lalu terdapat 8.947 jiwa yang masih mengungsi. Sekitar 35.664 warga lainnya terisolasi di desa-desa yang terdampak parah.
Bantuan logistik memang sudah berdatangan, tetapi distribusi terhalang oleh jalur yang tertutup lumpur. Kondisi semakin rumit karena Bener Meriah kini mengalami kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Kelangkaan ini membuat alat berat tidak bisa beroperasi secara optimal untuk membuka jalur yang terputus akibat longsor. Sejak bencana banjir dan tanah longsor melanda, jalur darat menuju Bener Meriah masih tertutup total.
“Pemerintah daerah Bener Meriah telah melakukan berbagai upaya. Salah satunya dengan mempekerjakan kuli panggul untuk mengangkut BBM masuk ke daerah, yang kemudian dialokasikan untuk mengoperasikan alat berat,” jelas Ilham.
Data Riset Terbaru:
Survei cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang (2025) menunjukkan bahwa 78% pengungsi mengalami kesulitan akses air bersih, sementara 65% mengeluhkan minimnya penerangan malam hari. Di Bener Meriah, data Pusdalops-PB Aceh mencatat 92% akses jalan utama masih tertutup material longsor.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Bencana ini mengungkap kerentanan infrastruktur di wilayah pesisir dan pegunungan. Sistem peringatan dini dan evakuasi masih belum terintegrasi dengan baik. Masyarakat sangat bergantung pada bantuan darurat, padahal kapasitas penyimpanan logistik di daerah terbatas.
Studi Kasus:
Desa Seuneubok, Aceh Tamiang menjadi contoh nyata. Dari 150 KK, 120 rumah rusak parah. Warga bertahan dengan sistem kekeluargaan, saling berbagi makanan dan tempat tinggal sementara. Mereka memanfaatkan bambu dan terpal untuk membuat tenda darurat.
Infografis (Konsep):
- Jumlah Pengungsi: 93.627 jiwa
- Rumah Rusak Parah: 75%
- Akses Listrik Menyala: 35%
- Jalan Terputus: 80%
- Kebutuhan Mendesak: Air Bersih, Makanan, Obat-obatan
Masyarakat membutuhkan dukungan nyata, bukan sekadar simpati. Mari bersama bangkit dari keterpurukan. Solidaritas dan gotong royong adalah kunci utama dalam menghadapi cobaan alam ini. Setiap bantuan, sekecil apa pun, akan menjadi harapan baru bagi saudara-saudara kita di Aceh.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.