Ayaneo Pocket Play Hadirkan Ulang Konsep Xperia Play

Saskia Puti

By Saskia Puti

Thecuy.com – Gagasan smartphone gaming geser yang pernah dibawa Sony Ericsson melalui Xperia Play pada tahun 2011, kini kembali mengemuka.

Kali ini, bukan Sony yang mengambil peran tersebut, melainkan perusahaan perangkat gaming asal Tiongkok, Ayaneo.

Perusahaan ini telah secara resmi memperlihatkan desain final dari Ayaneo Pocket PLAY, sebuah perangkat yang jelas terinspirasi secara visual dan filosofis oleh legenda tersebut, lebih dari empat bulan sejak pertama kali mengumumkan rencananya.

Ayaneo Pocket PLAY mengusung mekanisme geser horizontal yang ikonik, di mana layar bisa didorong ke atas untuk mengungkap kontrol gaming fisik.

Saat terbuka, pengguna akan menemukan D-pad, tombol aksi, serta dua touchpad yang oleh Ayaneo disebut sebagai “touchpad pintar”.

Konsep ini membangkitkan nostalgia mendalam bagi yang mengenal Sony Xperia Play, namun dikemas dengan estetika dan pendekatan yang lebih modern, khas perangkat gaming genggam masa kini.

Arthur Zhang, CEO Ayaneo, sebelumnya telah menegaskan bahwa Pocket PLAY tidak akan mengejar spesifikasi chipset paling tinggi di pasaran.

Strategi ini menunjukkan fokus perusahaan pada pengalaman bermain dan desain yang unik, dibandingkan hanya mengejar angka benchmark.

Dengan demikian, kehadiran prosesor flagship seperti Snapdragon 8 Elite dapat dipastikan tidak akan ada di perangkat ini.

Desain bodi belakang Ayaneo Pocket PLAY menampilkan pendekatan yang berbeda dari tren smartphone modern.

Alih-alih modul kamera yang menonjol, bagian belakang perangkat ini justru rata sepenuhnya, hanya dihiasi dua lensa kamera tanpa tonjolan.

Desain minimalis ini tidak hanya memberikan kesan yang bersih, tetapi juga diharapkan lebih ergonomis saat digunakan dalam sesi gaming yang panjang.

Pada sisi atas bodi, terdapat konfigurasi empat tombol bahu (shoulder button), yang diapit oleh tombol volume dan tombol daya di bagian tengah.

Port pengisian daya USB-C ditempatkan di sisi bawah perangkat, sebuah penempatan yang berpotensi kurang ideal ketika pengguna ingin bermain game sambil mengisi daya baterai.

Fitur lain yang menarik adalah adanya ventilasi udara di kedua sisi bodi, yang mengonfirmasi kehadiran sistem pendingin aktif dengan kipas.

Keberadaan kipas pendingin ini tergolong langka untuk sebuah smartphone dan menegaskan posisi Pocket PLAY sebagai perangkat yang serius untuk gaming.

Selain kontrol utama, perangkat ini juga dilengkapi tombol menu aplikasi serta sebuah tombol tambahan di sisi kanan bawah.

Tombol ini diduga memiliki fungsi untuk mengaktifkan mode picture-in-picture (PiP), memungkinkan multitasking yang lebih baik.

Dua lubang di masing-masing ujung bodi diyakini sebagai speaker stereo, yang diharapkan dapat mendukung pengalaman audio yang imersif.

Dalam video teaser terbaru, Ayaneo memperlihatkan Pocket PLAY dalam dua pilihan warna: putih/perak dan hitam.

Varian putih dengan aksen perak bahkan memberikan kesan yang mengingatkan pada desain PSP Go milik Sony, konsol genggam legendaris lainnya.

Nuansa retro ini sejalan dengan identitas lini produk “REMAKE Retro” milik Ayaneo, yang bertujuan menghidupkan kembali desain klasik dengan teknologi masa kini.

Hingga saat ini, Ayaneo belum mengungkap detail spesifikasi teknis lengkap, harga, maupun jadwal rilis resmi untuk Pocket PLAY.

Namun, perusahaan telah membuka halaman pra-pendaftaran di platform crowdfunding Kickstarter.

Langkah ini memungkinkan calon pengguna dan penggemar untuk mendaftar dan mendapatkan pembaruan informasi terbaru seputar perkembangan produk.

Menariknya, Pocket PLAY menjadi produk pertama Ayaneo yang diluncurkan melalui Kickstarter.

Selama ini, perusahaan lebih sering menggunakan platform Indiegogo untuk kampanye produk perangkat kerasnya.

Peralihan platform ini diduga berkaitan dengan perubahan kebijakan atau pertimbangan strategis lainnya, mengingat belakangan beberapa kampanye hardware di platform lain mengalami keterlambatan pengiriman.

Kehadiran Ayaneo Pocket PLAY menempatkannya sebagai smartphone gaming dengan mekanisme geser pertama yang muncul dalam hampir 15 tahun, setelah era Sony Xperia Play.

Meski di pasar telah ada perangkat seperti ANBERNIC RG Slide atau aksesori gaming magnetik yang dapat menempel di smartphone, Pocket PLAY menawarkan solusi yang lebih terintegrasi dan didedikasikan sepenuhnya sebagai perangkat gaming.

Proyek Xperia Play pada masanya dianggap gagal secara komersial, namun desain dan konsepnya justru dikenang sebagai ide yang terlalu maju untuk zamannya.

Kini, dengan ekosistem gaming mobile yang jauh lebih matang dan luas, Ayaneo mencoba menghidupkan kembali ide tersebut.

Perusahaan ini bukan sekadar meniru masa lalu, tetapi berusaha menawarkan interpretasi modern yang lebih relevan dengan kebutuhan gamer saat ini.

Fokus Ayaneo pada pengalaman gaming, dibandingkan sekadar mengejar angka spesifikasi, merupakan pendekatan yang menarik di tengah pasar smartphone gaming yang seringkali hanya membenamkan chipset terkuat ke dalam bodi telepon biasa.

Pendekatan ini mirip dengan filosofi di balik perangkat seperti Infinix GT10 Pro yang didesain khusus untuk performa gaming tangguh.

Tantangan terbesar bagi Ayaneo Pocket PLAY adalah apakah nostalgia yang diperbarui ini mampu menarik minat pasar global yang lebih luas.

Pasar smartphone gaming sendiri terus berkembang dengan pemain-pemain baru dan inovasi yang beragam.

Keberhasilan perangkat ini tidak hanya akan diukur dari daya tarik desain retro-nya, tetapi juga dari kenyamanan penggunaan, daya tahan baterai, optimasi perangkat lunak, dan tentu saja, harga yang kompetitif.

Dengan segala keunikan dan nostalgia yang dibawanya, Ayaneo Pocket PLAY hadir sebagai penantang segar di segmen perangkat gaming.

Keberadaannya membuktikan bahwa ide dari lebih dari satu dekade lalu masih memiliki tempat dan potensi di era modern, asalkan diimplementasikan dengan pendekatan dan teknologi yang tepat.

Kini, tinggal menunggu pengungkapan detail lebih lanjut dari Ayaneo untuk melihat apakah Pocket PLAY benar-benar dapat mewujudkan janji menghidupkan kembali semangat Xperia Play.

Data Riset Terbaru
Studi tahun 2024 oleh Newzoo menunjukkan bahwa pasar gaming mobile global telah mencapai 100 miliar dolar AS, dengan 2,8 miliar gamer aktif di seluruh dunia. Laporan ini menekankan bahwa 60% dari total pendapatan gaming berasal dari perangkat mobile, menunjukkan dominasi dan potensi besar di sektor ini. Selain itu, riset oleh Statista mencatat bahwa pengeluaran rata-rata gamer mobile mencapai 80 dolar AS per tahun, dengan tren peningkatan signifikan di negara berkembang seperti Indonesia, India, dan Brasil.

Analisis Unik dan Simplifikasi
Kehadiran Ayaneo Pocket PLAY dapat dilihat sebagai jawaban atas kejenuhan pasar terhadap smartphone gaming konvensional yang hanya mengandalkan spesifikasi tinggi tanpa inovasi desain. Dengan mengusung mekanisme geser dan estetika retro, perangkat ini menawarkan diferensiasi yang kuat. Pendekatan ini mirip dengan strategi perusahaan otomotif yang merilis edisi heritage, seperti Ford Mustang Mach-E, yang menggabungkan desain klasik dengan teknologi modern. Dalam konteks gaming, nostalgia menjadi nilai tambah karena membangkitkan memori positif pengguna terhadap konsol atau game masa kecil. Namun, keberhasilannya tergantung pada kemampuan Ayaneo mengoptimalkan faktor ergonomis, daya tahan baterai, dan harga yang kompetitif.

Studi Kasus
Sebuah studi kasus menarik dapat dilihat dari keberhasilan Nintendo Switch yang menggabungkan elemen retro dengan teknologi modern. Diluncurkan pada 2017, Switch awalnya diragukan karena desainnya yang unik dan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi. Namun, dengan fokus pada pengalaman bermain yang intuitif dan portabel, Switch berhasil terjual lebih dari 140 juta unit hingga 2024. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa pasar menyambut inovasi yang berbeda, asalkan memberikan nilai tambah nyata bagi pengguna. Ayaneo Pocket PLAY memiliki potensi serupa jika mampu menawarkan pengalaman gaming yang tidak bisa didapatkan dari smartphone biasa.

Infografis

  • Total pasar gaming mobile global: 100 miliar dolar AS (2024)
  • Jumlah gamer aktif: 2,8 miliar orang
  • Kontribusi pendapatan dari mobile: 60%
  • Pengeluaran rata-rata gamer mobile: 80 dolar AS/tahun
  • Negara dengan pertumbuhan tercepat: Indonesia, India, Brasil
  • Perangkat gaming hybrid terlaris: Nintendo Switch (140 juta unit)

Gagasan smartphone gaming dengan mekanisme geser yang pernah dibawa Sony Ericsson melalui Xperia Play pada 2011 kini kembali dihidupkan oleh Ayaneo melalui Pocket PLAY. Perangkat ini tidak hanya menghadirkan nostalgia desain retro tetapi juga menawarkan pendekatan segar di tengah pasar yang jenuh dengan spesifikasi tinggi tanpa inovasi desain. Dengan fokus pada pengalaman gaming yang terintegrasi dan ergonomis, Ayaneo mencoba membuktikan bahwa inovasi bukan hanya soal angka benchmark. Keberhasilan perangkat ini akan menjadi bukti bahwa ide dari masa lalu masih memiliki tempat di era modern, asalkan diimplementasikan dengan pendekatan dan teknologi yang tepat. Tunggu pengungkapan detail lebih lanjut untuk melihat apakah Pocket PLAY mampu mewujudkan janjinya menghidupkan kembali semangat Xperia Play.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan