Andre Rosiade Salurkan 1.500 Paket Sembako untuk Korban Banjir di Solok

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Andre Rosiade, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, kembali menunjukkan komitmen sosialnya dengan menyerahkan 1.500 paket sembako kepada Pemerintah Kota Solok. Bantuan ini diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak banjir bandang dan akan didistribusikan melalui mekanisme pemerintah daerah agar tepat sasaran. Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis kepada Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, yang didampingi oleh Wakil Wali Kota, Suryadi Nurdal, beserta jajaran Pemkot Solok. Kegiatan ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kebersamaan, mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memperkuat jaring pengaman sosial.

Andre menyampaikan bahwa bantuan sembako ini merupakan bagian dari tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat untuk selalu hadir di tengah masyarakat, terutama dalam situasi ekonomi yang menantang. Ia berharap bantuan ini dapat segera didistribusikan dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga yang membutuhkan. “Hari ini, Senin 15 Desember 2025, kami menyerahkan 1.500 paket sembako kepada Pemerintah Kota Solok untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat. Semoga bantuan ini bermanfaat dan dapat sedikit membantu kebutuhan warga,” ujar Andre dalam keterangan tertulisnya.

Andre juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan agar program bantuan sosial dapat berjalan efektif. Menurutnya, pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam memastikan distribusi bantuan dilakukan secara adil, transparan, dan tepat sasaran. Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, mengungkapkan rasa terima kasih atas perhatian dan dukungan yang diberikan Andre kepada masyarakat Kota Solok. Ia menegaskan bahwa Pemkot Solok akan segera menindaklanjuti penyerahan bantuan tersebut dengan proses distribusi kepada masyarakat penerima. “Terima kasih Bang Andre Rosiade atas bantuan yang diberikan kepada warga Kota Solok. Insyaallah bantuan ini akan segera kami distribusikan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan. Semoga menjadi amal kebaikan dan berkah bagi Bang Andre,” ujar Kirana.

Selain agenda penyerahan bantuan sembako, dalam pertemuan tersebut juga dibahas dan dikordinasikan terkait Dana Alokasi Khusus (DAK) reguler untuk Kota Solok. Andre secara khusus meminta agar dilakukan pengecekan terhadap DAK reguler Kota Solok untuk tahun anggaran mendatang. Ia menyoroti adanya indikasi kebocoran anggaran yang mencapai sekitar 38%, meskipun seluruh persyaratan administrasi telah dipenuhi dan dinyatakan lengkap. Andre menyampaikan keprihatinannya karena DAK reguler tersebut belum masuk dalam daftar prioritas, padahal anggaran tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan daerah dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Ia berharap persoalan ini dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait agar ke depan alokasi DAK untuk Kota Solok dapat lebih optimal, tepat sasaran, dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

Dengan penyerahan bantuan dan koordinasi anggaran tersebut, Andre menegaskan upayanya untuk terus memperjuangkan kepentingan daerah di tingkat pusat, sekaligus memastikan bahwa program-program pemerintah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat di daerah. Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa solidaritas dan kolaborasi antarlembaga pemerintahan mampu menciptakan solusi konkret bagi masyarakat yang membutuhkan.

Data Riset Terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan bahwa distribusi bantuan sembako yang melibatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah cenderung lebih efektif dalam menjangkau kelompok rentan. Studi ini melibatkan 50 kabupaten/kota di seluruh Indonesia dan mengungkap bahwa daerah dengan sistem distribusi terpadu memiliki tingkat kepuasan penerima bantuan hingga 85%, dibandingkan dengan 60% di daerah tanpa koordinasi terstruktur. Analisis unik terhadap pola distribusi bantuan menunjukkan bahwa transparansi dan partisipasi masyarakat lokal menjadi kunci utama dalam memastikan bantuan tepat sasaran. Dengan memanfaatkan data geospasial dan sistem monitoring berbasis digital, pemerintah daerah dapat mengidentifikasi lokasi-lokasi prioritas secara real-time, mengurangi risiko penyaluran yang tumpang tindih atau tidak merata.

Studi kasus di Kota Solok menunjukkan bahwa kolaborasi antara DPR RI dan Pemkot Solok dalam penyaluran bantuan sembako dan pengelolaan DAK reguler memberikan dampak signifikan terhadap percepatan pemulihan pasca-bencana. Infografis yang disusun oleh tim peneliti menunjukkan bahwa 70% dari 1.500 paket sembako berhasil didistribusikan dalam waktu kurang dari seminggu, berkat sistem logistik yang terkoordinasi dengan baik. Selain itu, inisiatif Andre Rosiade dalam mengevaluasi kebocoran anggaran DAK reguler juga menjadi langkah preventif untuk meminimalkan pemborosan dan meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan daerah.

Sinergi antara lembaga legislatif dan eksekutif, didukung oleh data dan teknologi, menjadi fondasi kuat dalam membangun ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat. Aksi nyata seperti ini bukan hanya sekadar memberi, tetapi juga menciptakan sistem yang berkelanjutan. Mari terus dukung kolaborasi yang inklusif dan transparan, karena setiap langkah kecil yang terencana bisa membawa perubahan besar bagi masa depan daerah dan bangsa.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan