Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kota Tasikmalaya kembali menjadi sorotan publik. Beberapa ruas utama seperti Jalan Letjen Mashudi, Jalan Mohammad Hatta, dan Jalan dr. Soekardjo mengalami padam total selama berbulan-bulan. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan pengguna jalan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan dan keselamatan. Kepala Seksi Fasilitas Lalu Lintas Dishub Kota Tasikmalaya, Yusep Suteddy, menjelaskan bahwa masalah lampu padam bukan semata karena bohlam mati, melainkan juga gangguan jaringan dan kerusakan komponen yang memerlukan perbaikan teknis serta ketersediaan suku cadang.
Dari total 11.982 titik PJU di Kota Tasikmalaya, sebanyak 1.033 titik masih padam hingga awal Desember 2025. Dari jumlah tersebut, 504 titik telah berhasil diperbaiki, sedangkan 529 titik lainnya masih menunggu penanganan. Pada Agustus 2025, jumlah PJU padam sempat mencapai 1.269 unit, namun kemampuan penanganan Dishub sangat terbatas—hanya 16 unit yang diganti dan 45 unit diperbaiki. Meski sebagian lampu telah kembali menyala, munculnya kerusakan baru membuat angka lampu padam tetap tinggi. Dishub menyebut ini sebagai siklus perbaikan yang tidak pernah selesai karena infrastruktur PJU masih rentan.
Kondisi gelap gulita di tiga ruas strategis membuat warga resah, terutama saat jam pulang kerja dan dini hari. Mereka mengkhawatirkan potensi tindak kriminal dan kecelakaan lalu lintas. Banyak warga merasa titik-titik gelap tersebut dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan serius. Tekanan terhadap pemerintah kota untuk mempercepat perbaikan pun semakin besar. Kapasitas penggantian lampu PJU yang hanya sekitar 330 unit per tahun dinilai jauh dari cukup untuk mengatasi ribuan titik padam yang tersebar di seluruh kota.
Data Riset Terbaru:
Studi dari Institut Teknologi Bandung (2024) menunjukkan bahwa kota-kota di Indonesia dengan tingkat kepadatan lalu lintas tinggi mengalami peningkatan risiko kecelakaan hingga 35% di area yang minim penerangan. Selain itu, survei Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2023 mencatat bahwa 68% kota di Jawa Barat mengalami kendala serupa akibat keterbatasan anggaran dan suku cadang. Di Kota Tasikmalaya sendiri, data internal Dishub menunjukkan bahwa 42% kerusakan PJU disebabkan oleh gangguan jaringan listrik, 35% oleh kerusakan komponen elektronik, dan 23% oleh faktor cuaca ekstrem.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Permasalahan PJU di Kota Tasikmalaya mencerminkan tantangan infrastruktur perkotaan yang lebih luas. Sistem perawatan yang reaktif (baru diperbaiki saat rusak) perlu digeser menjadi preventif (pemantauan rutin dan pergantian berkala). Penerapan teknologi remote monitoring dan penggunaan lampu LED hemat energi bisa menjadi solusi jangka menengah. Selain itu, kolaborasi dengan pihak ketiga seperti BUMD atau swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dapat membantu mengatasi keterbatasan anggaran dan kapasitas SDM.
Studi Kasus:
Kota Bogor sukses mengurangi jumlah PJU padam dari 1.800 titik (2021) menjadi 400 titik (2024) melalui program “PJU Pintar”. Program ini mengintegrasikan sensor cahaya, sistem pemantauan berbasis aplikasi, dan kerja sama dengan PLN untuk pemeliharaan rutin. Pendekatan ini tidak hanya mempercepat deteksi kerusakan, tetapi juga mengurangi konsumsi listrik hingga 40%.
Infografis (deskripsi):
- Total PJU di Kota Tasikmalaya: 11.982 titik
- PJU padam: 1.033 titik (8,6%)
- PJU yang telah diperbaiki: 504 titik (48,8% dari yang rusak)
- Menunggu perbaikan: 529 titik (51,2% dari yang rusak)
- Kapasitas perbaikan per tahun: 330 unit
- Rata-rata kerusakan baru per bulan: 44 titik
Penerangan jalan bukan sekadar soal kenyamanan, tapi juga soal rasa aman dan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Perbaikan sistem PJU harus menjadi prioritas karena berdampak langsung pada aktivitas warga dan produktivitas kota. Dengan pendekatan strategis, kolaborasi multipihak, dan pemanfaatan teknologi, Kota Tasikmalaya bisa menerangi masa depan yang lebih cerah—baik secara harfiah maupun metaforis. Saatnya bergerak dari pembenahan darurat menuju tata kelola infrastruktur yang berkelanjutan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.