Penyebab Kematian Korban Kebakaran Gedung Terra Drone: Menghirup Karbon Dioksida

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kebakaran hebat di gedung Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, menewaskan 22 orang, terdiri dari 15 perempuan dan 7 laki-laki. Dari hasil pemeriksaan luar oleh Rumah Sakit Polri, ketiga jenazah telah berhasil diidentifikasi sebagai Rufaidha Lathiifunnisa (22), Novia Nurwana (28), dan Yoga Valdier Yaseer (28). Dugaan sementara, kematian mereka disebabkan oleh menghirup gas karbon dioksida (CO2) saat insiden terjadi.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa api berasal dari baterai litium yang berada di lantai dasar gedung. Menurut Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Bayu Megantara, petugas setempat telah mencoba memadamkan api menggunakan lima unit alat pemadam api ringan (APAR), tetapi upaya tersebut tidak berhasil karena asap semakin pekat.

Proses identifikasi dilakukan dengan membandingkan sidik jari, data medis, gigi, dan barang-barang pribadi korban. Dua jenazah, Rufaidha dan Novia, dipulangkan malam itu juga, sementara satu keluarga korban lainnya masih menunggu kedatangan anggota keluarga sebelum jenazah dapat diserahkan. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 12.43 WIB, dan hingga kini pihak berwenang masih terus melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kejadian tersebut.

Dalam insiden ini, penting untuk memahami risiko penggunaan baterai litium, terutama di lingkungan kerja. Evaluasi ulang terhadap prosedur keselamatan dan penanganan baterai menjadi prioritas utama agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Mari kita jadikan ini sebagai pelajaran berharga untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan di tempat kerja.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan