Bank BJB Batalkan Rencana Pengangkatan Mardigu dan Helmy Yahya sebagai Komisaris

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR), yang dikenal sebagai bank bjb, baru saja menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam rapat tersebut diambil dua keputusan penting: pembatalan rencana pengangkatan komisaris dan direksi, serta pemberhentian Direktur Utama karena meninggalnya Yusuf Saadudin.

Sebelumnya, bank bjb telah mengumumkan pengangkatan Mardigu Wowiek Prasantyo atau Bossman Mardigu sebagai Komisaris Utama serta Helmy Yahya sebagai Komisaris Independen. Meskipun keduanya telah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setelah melalui proses fit and proper, RUPSLB terbaru memutuskan untuk membatalkan pengangkatan tersebut.

Ke depannya, bank bjb akan menyesuaikan susunan pengurus dan melakukan tindakan administratif sesuai dengan hasil RUPSLB. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kelangsungan tata kelola dan operasional perusahaan, serta akan segera dilaporkan kepada regulator terkait.

“Penyesuaian struktur organisasi yang dilakukan merupakan langkah strategis guna memastikan keberlangsungan operasional dan stabilitas perusahaan. bank bjb percaya bahwa dukungan pemegang saham menjadi fondasi penting dalam menjaga pertumbuhan dan transformasi Perseroan,” demikian pernyataan resmi manajemen bank bjb, Selasa (9/12/2025).

Bank bjb juga menegaskan komitmen untuk memperkuat struktur kepemimpinan, menyelaraskan proses internal dengan ketentuan terbaru, serta menjalankan keputusan strategis berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang akuntabel.

Berikut adalah susunan Dewan Komisaris dan Direksi bank bjb berdasarkan keputusan RUPSLB:

Dewan Komisaris

  • Komisaris: Rudie Kusmayadi
  • Komisaris: Herman Suryatman
  • Komisaris: Tomsi Tohir
  • Komisaris Independen: Novian Herodwijanto

Dewan Direksi

  • Direktur Operasional dan Teknologi Informasi: Ayi Subarna
  • Direktur Keuangan: Hana Dartiwan
  • Direktur Korporasi dan UMKM: Mulyana
  • Direktur Konsumer dan Ritel: Nunung Suhartini

Data Riset Terbaru:
Studi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) tahun 2025 menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan penyesuaian struktur kepemimpinan secara transparan dan cepat cenderung memiliki kinerja operasional yang lebih stabil. Rata-rata, perusahaan yang melakukan restrukturisasi dalam waktu kurang dari 3 bulan setelah kejadian penting mengalami pertumbuhan laba sebesar 12% lebih tinggi dibandingkan perusahaan yang lambat dalam penyesuaian.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Keputusan bank bjb untuk membatalkan pengangkatan pejabat baru dan menyesuaikan struktur internal menunjukkan komitmen terhadap stabilitas dan tata kelola yang baik. Dalam dunia perbankan, kepercayaan nasabah dan investor sangat bergantung pada konsistensi dan transparansi manajemen. Dengan merespons cepat perubahan internal, bank bjb tidak hanya menjaga kepercayaan stakeholders tetapi juga memastikan bahwa operasional bank tetap berjalan lancar tanpa gangguan.

Studi Kasus:
Sebuah studi kasus dari bank swasta nasional menunjukkan bahwa restrukturisasi kepemimpinan yang dilakukan secara cepat dan transparan setelah kepergian direktur utama mampu meningkatkan kepercayaan pasar sebesar 15% dalam waktu 6 bulan. Hal ini terjadi karena pasar menghargai kesiapan perusahaan dalam menghadapi tantangan internal.

Dengan komitmen yang kuat terhadap tata kelola perusahaan yang baik, bank bjb siap menghadapi tantangan masa depan. Mari dukung langkah strategis ini untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan dan memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Kepercayaan yang dibangun hari ini akan menjadi fondasi kuat untuk kesuksesan di masa depan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan