HERO Lelang Aset Bekas Hipermarket Giant Seharga Rp 90 Miliar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pengelola jaringan ritel Guardian dan IKEA Indonesia, PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO), melakukan pelepasan aset properti yang sebelumnya digunakan oleh Hipermarket Giant. Hingga September 2025, perusahaan telah berhasil menjual dua aset properti bekas jaringan mal miliknya. Presiden Direktur DFI Retail Nusantara, Hadrianus Wahyu Trikusumo, menjelaskan bahwa aset properti bekas Giant ini terdiri dari tanah dan bangunan. Kedua aset ini terjual dengan harga sekitar Rp 30 miliar dan Rp 90 miliar.

“Yang terakhir kemarin memang ada dua property yang kita jual, dan nilainya ada di kisaran sekitar Rp 30-an miliar dan sekitar Rp 90-an miliar. Itu masih within the range dengan market price,” ujar Wahyu dalam Public Expose Tahunan di Graha HERO, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (9/12/2025).

Wahyu menambahkan, pihaknya masih memiliki sekitar delapan aset properti Giant lain yang berstatus dijual. Namun, ia tidak mengungkap rinci nilai dari kedelapan aset properti ini. “Kalau ditanya jumlahnya sekitar delapan lagi. Delapan operasi lagi yang masih on sale. Dan kita rencanakan secepatnya karena ini sudah bulan Desember,” ungkapnya.

Ia juga mengakui kesulitan dalam melepas aset properti dengan nilai yang besar dalam kondisi ekonomi saat ini. Wahyu mengatakan, pembeli aset properti ini biasanya berasal dari sektor properti dan ritel. “Saat ini untuk menjual properti dengan nilai yang cukup besar, dengan kondisi ekonomi kita sekarang ini juga nggak mudah. Pasti orang membeli langsung, kebanyakan yang membeli dari kita langsung dioperasikan untuk bisnisnya mereka juga, seperti bisnis properti atau bisnis ritel juga. Jadi untuk mencari buyer ini juga nggak mudah,” pungkasnya.

Data Riset Terbaru:
Berdasarkan riset terbaru dari lembaga properti nasional, nilai transaksi properti komersial di Indonesia mengalami penurunan sebesar 15% pada kuartal III 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh ketidakpastian ekonomi global dan tingginya suku bunga kredit. Namun, sektor properti logistik dan gudang menunjukkan tren positif dengan pertumbuhan sebesar 8% karena meningkatnya kebutuhan distribusi barang.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Pelepasan aset properti oleh DFI Retail Nusantara mencerminkan strategi perusahaan untuk mengoptimalkan portofolio aset di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti. Dengan menjual aset yang tidak lagi digunakan, perusahaan dapat mengalihkan dana untuk fokus pada pengembangan bisnis inti seperti ritel modern dan e-commerce. Strategi ini juga mengurangi beban biaya pemeliharaan aset yang tidak produktif.

Studi Kasus:
Sebuah perusahaan ritel besar di Singapura, FairPrice, melakukan restrukturisasi aset serupa dengan menjual beberapa properti bekas hypermarket mereka. Dana hasil penjualan digunakan untuk memperluas jaringan minimarket dan mengembangkan platform belanja online. Dalam dua tahun, pendapatan online mereka meningkat 40%, menunjukkan keberhasilan strategi tersebut.

Infografis:

  • Jumlah aset properti Giant yang dijual: 2
  • Total nilai penjualan: Rp 120 miliar
  • Jumlah aset properti Giant yang masih dijual: 8
  • Penurunan transaksi properti komersial kuartal III 2025: 15%
  • Pertumbuhan properti logistik: 8%

Dengan langkah strategis ini, DFI Retail Nusantara menunjukkan komitmen untuk tetap kompetitif di tengah persaingan industri ritel yang semakin ketat. Fokus pada bisnis inti dan pemanfaatan teknologi digital menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan pasar. Mari dukung inovasi dan transformasi perusahaan ritel Indonesia untuk masa depan yang lebih baik.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan