Wakil Sekretaris SKK Migas Meninggal Dunia, Kementerian ESDM Sampaikan Duka Cita

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya Hudi Dananjoyo Suryodipuro, Vice President Sekretaris SKK Migas, yang mengalami kecelakaan saat bersepeda di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (9/12/2025).

Juru Bicara Kementerian ESDM, Dwi Anggia, mengungkapkan belasungkawa dan menggambarkan almarhum sebagai sosok yang sangat responsif serta profesional dalam bekerja, menjadikan kepergiannya sebagai kehilangan besar bagi institusi. “Kami turut berduka cita atas kepergian beliau. Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujarnya.

Menurut keterangan Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Ojo Ruslani, peristiwa terjadi saat Hudi sedang mengayuh sepeda dari arah selatan menuju utara di Jalan Jenderal Sudirman. Saat tiba di lokasi, sebuah bus listrik Transjakarta dengan nomor polisi B-7058-SGX sedang berhenti di halte untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Diduga, korban tidak sempat menghindar dan menabrak bagian belakang kendaraan tersebut. Akibat benturan keras, Hudi mengalami luka serius di kepala dan dinyatakan meninggal di tempat kejadian.

Bus Transjakarta yang terlibat dalam insiden tersebut merupakan kendaraan listrik, menandakan bahwa kendaraan ramah lingkungan pun dapat terlibat dalam kecelakaan jika tidak ada tindakan pencegahan yang memadai. Insiden ini menjadi peringatan penting bagi pengguna jalan, khususnya pesepeda, untuk lebih waspada terhadap kendaraan besar yang sedang berhenti atau melambat di jalur utama.

Hudi Dananjoyo Suryodipuro dikenal sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan sepeda, sekaligus figur yang dihormati di lingkungan SKK Migas. Kepeduliannya terhadap kesehatan dan gaya hidup aktif menjadi inspirasi banyak rekan kerjanya. Namun, kecelakaan ini mengingatkan kita bahwa keselamatan di jalan raya harus menjadi prioritas utama, terlepas dari aktivitas atau kondisi lalu lintas yang ada.

Data terbaru dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menunjukkan tren peningkatan kecelakaan yang melibatkan pesepeda di kawasan perkotaan, khususnya Jakarta. Pada tahun 2024, tercatat 217 kejadian kecelakaan sepeda, dengan 68% di antaranya terjadi di jalan utama dengan volume lalu lintas tinggi. Sebagian besar insiden terjadi saat pesepeda berpapasan dengan kendaraan besar seperti bus, truk, atau kendaraan komersial lainnya. Faktor utama penyebab kecelakaan meliputi kurangnya jarak aman, hilangnya fokus pengemudi, serta infrastruktur jalur sepeda yang belum sepenuhnya terintegrasi dengan baik.

Sebuah studi kasus dari kecelakaan serupa yang terjadi di Bandung pada 2023 menunjukkan bahwa penerapan jalur sepeda terpisah dan kampanye kesadaran berlalu lintas berhasil menurunkan angka kecelakaan sebesar 30% dalam dua tahun terakhir. Upaya ini melibatkan kolaborasi antara pemerintah daerah, komunitas sepeda, dan instansi terkait untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi pesepeda.

Kita perlu membangun kultur keselamatan bersama di jalan raya. Kesadaran bukan hanya milik pesepeda, tetapi juga pengemudi kendaraan bermotor. Mari jadikan kecelakaan ini sebagai momentum untuk memperbaiki tata kelola lalu lintas dan melindungi setiap warga yang menggunakan jalan. Hidup ini berharga, dan keselamatan adalah hak semua orang.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan