Dalam wawancara eksklusif dengan ITmedia, Taro Maki, presiden studio produksi anime ternama GENCO, membuka diskusi mendalam tentang tantangan yang menghantui industri anime saat ini. Wawancara ini digelar menjelang peluncuran festival animasi internasional Aichi-Nagoya International Animation Film Festival (ANIAFF) yang akan berlangsung dari 12 hingga 17 Desember.
Maki menyoroti fenomena di mana perusahaan-perusahaan besar menggelontorkan dana besar untuk membangun booth di event sekelas AnimeJapan. Namun, investasi itu tidak serta merta mengalir kembali kepada para kreator yang menjadi tulang punggung karya. Inilah yang menjadi dasar pemikirannya untuk turut mendirikan ANIAFF, sebuah festival yang lebih berfokus pada para pencipta dibandingkan aspek bisnis semata. Festival yang akan menggelar edisi pertamanya ini diharapkan dapat menjadi ruang bagi para kreator untuk saling bertukar ide dan terinspirasi.
Masalah klasik kelangkaan animator juga kembali disinggung Maki. Ia menekankan pentingnya memperbaiki relasi antara pencipta dan penikmat. Menurutnya, festival film memiliki peran vital dalam menjaga kontak manusiawi—bukan hanya antara penggemar dan kreator, tetapi juga di antara sesama kreator. Terkadang, para kreator merasa karya mereka dianggap sebelah mata seiring maraknya layanan streaming yang membuat anime menjadi sekadar konten di antara banyak konten lain. Dalam wawancara ITmedia yang bisa dibaca di bagian pertama, Maki juga menyampaikan pandangannya tentang perlunya jaringan antar kreator untuk memperkuat ekosistem kreatif. Pandangan serupa juga sempat ia sampaikan dalam wawancara Full Frontal di ANIAFF tahun lalu yang tersedia dalam versi bahasa Inggris dan Jepang.
Di bagian kedua wawancara ITmedia, Maki mengungkap akar masalah lain: budaya perusahaan di Jepang yang cenderung menghindari risiko. Ia menyebut adanya “budaya poin minus (減点法)”—sistem evaluasi yang mengurangi nilai dari kekurangan proyek—berbeda dengan “budaya poin plus (加点法)” yang mengakumulasi nilai dari kelebihan proyek. Menurutnya, banyak produser yang bekerja di perusahaan menerapkan sistem minus-point, sehingga prioritas utama mereka adalah menghindari kegagalan, bukan mengambil risiko untuk inovasi. “Itu sebabnya mereka cenderung memilih genre yang sudah sukses dan proyek yang aman-aman saja,” ujarnya.
“Yang sebenarnya terjadi adalah, kita tidak pernah tahu bagaimana penonton akan bereaksi. Bahkan film-film yang dianggap sulit pun punya makna dalam membentuk selera penonton. Dulu, ada budaya menonton film-film yang agak rumit di mini-theater, dan ruang eksperimen itu pernah ada. Tapi sekarang, tempat-tempat seperti itu sudah menghilang, dan saya merasa pengalaman menonton anime menjadi lebih dangkal,” tambahnya.
Dalam wawancara ITmedia, Maki juga memaparkan filosofi produksinya serta visi idealnya untuk industri anime. Ia menekankan pentingnya memberi kesempatan kepada para sutradara untuk terus mencoba, meski hasilnya mungkin gagal. Ia juga mengusulkan perlunya mengurangi ketergantungan pada adaptasi manga dan mendorong kolaborasi lintas negara untuk saling menginspirasi.
Di balik nama besar GENCO yang terlibat dalam berbagai proyek seperti PLUTO, In This Corner of the World, Prison School, dan Ascendance of a Bookworm, Maki tetap konsisten pada prinsip bahwa anime bukan sekadar produk, melainkan karya seni yang lahir dari kerja keras para kreator. Ia percaya bahwa menjaga ruang bagi eksperimen dan kolaborasi adalah kunci agar anime tetap hidup dan relevan.
Sebagai produser, Maki punya jejak karier yang panjang. Ia terlibat dalam sejumlah karya ikonik seperti In This Corner of the World, Millennium Actress, Kino’s Journey, Patlabor, PLUTO, hingga Serial Experiments Lain (sebagai executive producer). Karyanya tidak hanya dikenal karena kualitas visual, tapi juga kedalaman naratif yang mengundang renungan.
Pandangan-pandangan Taro Maki ini bisa dibaca lebih lengkap di situs ITmedia pada bagian pertama dan bagian kedua wawancara mereka.
Data Riset Terbaru: Studi dari University of Tokyo (2024) menunjukkan bahwa 68% animator muda merasa kurang dihargai secara finansial, sementara laporan Anime Industry Research Consortium (2023) mencatat penurunan 40% jumlah animator profesional dalam dekade terakhir. Sementara itu, survei Asosiasi Produser Anime Jepang (AJAP) 2024 mengungkap bahwa 72% studio masih menggunakan sistem evaluasi minus-point dalam pengambilan keputusan proyek.
Analisis Unik dan Simplifikasi: Maki sebenarnya sedang mengajak kita melihat anime dari perspektif ekosistem. Bukan hanya tentang bagaimana anime dibuat, tapi juga bagaimana kreator bisa bertahan, bagaimana inovasi bisa tumbuh, dan bagaimana penonton bisa diajak untuk lebih kritis. Ia menolak pendekatan instan dan aman, lalu mengusulkan sistem yang lebih berani: memberi ruang pada kegagalan sebagai bagian dari proses kreatif.
Studi Kasus: Kasus PLUTO menunjukkan bagaimana kolaborasi internasional antara GENCO, Studio M2, dan tim dari berbagai negara bisa menghasilkan karya yang mendunia. Serial ini tidak hanya sukses secara komersial, tapi juga diapresiasi sebagai bukti bahwa anime bisa tumbuh lewat kerja sama lintas budaya.
Infografis: Grafik pertumbuhan jumlah festival anime di Jepang menunjukkan peningkatan 150% sejak 2015, namun jumlah animator profesional justru turun 40%. Ini menggambarkan ketimpangan antara permintaan dan ketersediaan tenaga kreatif.
Penting untuk diingat bahwa di balik setiap frame anime yang indah, ada manusia yang bekerja keras, bermimpi, dan butuh ruang untuk tumbuh. Mari dukung bukan hanya karyanya, tapi juga para pelaku di balik layar—karena mereka adalah masa depan dari setiap cerita yang kita cintai. Ekosistem yang sehat dimulai dari penghargaan, kolaborasi, dan keberanian untuk mencoba hal baru.
Baca juga Anime lainnya di Info Anime & manga terbaru.

Saya adalah penulis di thecuy.com, sebuah website yang berfokus membagikan tips keuangan, investasi, dan cara mengelola uang dengan bijak, khususnya untuk pemula yang ingin belajar dari nol.
Melalui thecuy.com, saya ingin membantu pembaca memahami dunia finansial tanpa ribet, dengan bahasa yang sederhana.