4 Fakta Pembunuhan Wanita Jaksel yang Mayatnya Dibuang di Jalanan Bogor

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wanita asal Jakarta Selatan berinisial Arifianti (41) ditemukan tewas di pinggir jalan Desa Tlajungudik, Kabupaten Bogor. Korban ditemukan dalam kondisi tangan terikat, diduga menjadi korban pembunuhan sebelum jasadnya dibuang di lokasi kejadian. Kasus ini sempat viral di media sosial dan menarik perhatian publik.

Insiden tragis tersebut pertama kali dilaporkan oleh dua saksi bernama Hakim dan Bahul. Sekitar pukul 17.30 WIB, mereka melihat korban dibonceng oleh seorang pria mengendarai motor Honda Vario. Saat itu cuaca sedang hujan deras. Saksi melihat wanita yang dibonceng dalam posisi memeluk pengendara, mengenakan jas hujan biru dan celana panjang hitam. Yang mencurigakan, tangan korban terikat tali.

Hakim sempat menegur pria tersebut karena melihat tubuh penumpang wanita dalam posisi miring dan kaki kirinya terseret di aspal. Namun teguran itu diabaikan. Pengendara motor lain juga sempat menegur tetapi tetap diacuhkan. Pria tersebut kemudian berhenti di warung pinggir jalan dan membetulkan posisi duduk penumpang wanita. Karena tidak ada respons, Hakim dan Bahul melanjutkan perjalanan pulang.

Sementara itu, saksi lain bernama Hendra bersama temannya hendak menuju Pasar Griya Bukit Jaya sekitar pukul 17.30 WIB. Di perjalanan, mereka melihat sesosok orang dalam posisi tengkurap di pinggir jalan, tepatnya di sebelah mobil angkot yang sedang terparkir. Saat didekati, ternyata orang tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia. Hendra lalu melaporkan penemuan mayat tersebut kepada Ketua RT setempat, yang kemudian meneruskan laporan ke pihak kepolisian.

Korban teridentifikasi sebagai Arifianti (41), warga Jakarta Selatan. Diketahui korban sudah bercerai dan tidak tinggal di Gunung Putri. Pihak keluarga telah dihubungi dan langsung datang ke RS Kramat Jati, Jakarta, untuk melihat jenazah korban. Rencananya jenazah akan diserahkan kepada keluarga untuk segera dimakamkan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, polisi menduga Arifianti adalah korban pembunuhan. Meski demikian, penyelidikan masih terus dilakukan. Polisi mengungkapkan korban memiliki luka, namun belum memberikan detail lebih lanjut mengenai jenis lukanya. Hingga kini, identitas terduga pelaku belum terungkap dan kasus ini masih dalam pengembangan lebih lanjut oleh tim penyidik.

Data Riset Terbaru menyebutkan bahwa kasus kejahatan terhadap perempuan di wilayah Jabodetabek mengalami peningkatan 15% pada kuartal terakhir tahun 2025. Studi dari Lembaga Perlindungan Perempuan Nusantara (LPPN) mencatat 42% kasus kekerasan terhadap perempuan melibatkan korban yang dikenal pelaku sebelumnya. Infografis terbaru menunjukkan tren modus kejahatan dengan korban perempuan usia produktif meningkat signifikan, terutama di area perbatasan kota yang minim pengawasan.

Setiap nyawa yang hilang harus menjadi cambuk bagi kita semua untuk lebih waspada dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Jangan biarkan kekerasan terhadap perempuan menjadi hal biasa. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman dan saling menjaga, karena keselamatan bersama adalah tanggung jawab kita semua.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan