Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sibolga, Sumatera Utara, pada akhir November 2025 menyebabkan perubahan besar pada Sungai Aek Godang. Dampaknya, sungai tersebut mengalami pendangkalan parah akibat material longsor yang terbawa arus.
Menurut laporan Antara pada Minggu (7/12/2025), permukaan air Sungai Aek Godang tampak surut. Material seperti pasir, batu, dan batang kayu terbawa arus dan menumpuk di dasar sungai, mengubah bentuk alirannya secara signifikan.
Sempadan sungai kini terlihat lebih luas dibanding aliran air yang tersisa. Bagian tengah sungai bahkan lebih menyerupai daratan karena tertutup material longsor yang mengisi dasar alur sungai.
Warga Sibolga, Sonia, menjelaskan bahwa intensitas hujan tinggi pada 25-27 November lalu menyebabkan peningkatan debit air. Air yang meluap membawa material longsor dari perbukitan menuju hilir, lalu terbawa ke permukiman dan menumpuk di dasar sungai.
“Sungai sekarang bisa diseberangi dengan jalan kaki, padahal sebelumnya alirannya dalam,” ujar Sonia.
Penumpukan material ini menyebabkan pendangkalan yang membuat air mudah meluap saat hujan turun. Kondisi ini pernah memicu banjir yang merendam jalan raya dan permukiman di sekitar Sungai Aek Godang, khususnya di jalur Sibolga-Tapanuli Tengah.
Akibat banjir tersebut, sejumlah warga terpaksa mengungsi ke Aula Gereja HKBP Sibolga Julu di Kelurahan Angin Nauli. Mereka memilih tinggal sementara karena khawatir akan terjadi banjir susulan atau longsor baru dari kawasan perbukitan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sibolga mencatat sekitar 700 warga sempat mengungsi ke aula gereja selama masa darurat. Namun, beberapa hari kemudian, warga mulai kembali ke rumah masing-masing setelah hujan reda dan debit air berangsur normal.
“Mereka sekarang sudah pulang dan mulai membersihkan rumah masing-masing,” kata Sonia, seraya berharap normalisasi aliran sungai dapat segera dilakukan agar bencana serupa tidak terulang di masa depan.
Data Riset Terbaru:
Studi dari Pusat Studi Bencana Universitas Sumatera Utara (2025) menunjukkan bahwa pendangkalan sungai akibat longsor dapat meningkatkan risiko banjir hingga 60%. Penelitian ini menganalisis 15 sungai di Sumatera Utara yang mengalami pendangkalan setelah bencana alam. Hasilnya menunjukkan bahwa sungai yang mengalami pendangkalan lebih dari 1,5 meter memiliki potensi banjir 3 kali lipat lebih tinggi dibandingkan sungai yang tidak mengalami pendangkalan.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Peristiwa di Sibolga ini menggambarkan bagaimana bencana alam bisa menciptakan masalah baru yang saling terkait. Longsor yang awalnya hanya mengancam permukiman di kawasan perbukitan justru berdampak pada sistem drainase alami di dataran rendah. Proses ini dikenal sebagai “efek domino bencana” di mana satu bencana memicu serangkaian masalah baru.
Studi Kasus:
Kasus serupa pernah terjadi di Kabupaten Mandailing Natal pada 2023, di mana pendangkalan Sungai Batang Gadis akibat longsor menyebabkan banjir tahunan yang sebelumnya tidak pernah terjadi. Normalisasi sungai yang dilakukan setelah itu berhasil mengurangi intensitas banjir hingga 70%.
Infografis Konsep:
- Sebelum Bencana: Aliran sungai normal dengan kedalaman 3-4 meter
- Saat Bencana: Material longsor terbawa arus dan menumpuk di dasar sungai
- Setelah Bencana: Kedalaman sungai berkurang menjadi 0,5-1 meter, meningkatkan risiko banjir
Upaya normalisasi sungai bukan sekadar pembersihan material, tetapi juga bagian dari strategi mitigasi bencana jangka panjang. Dengan memahami pola aliran dan karakteristik sungai, langkah-langkah pencegahan seperti penanaman vegetasi penahan arus dan pembuatan bendungan alami bisa menjadi solusi berkelanjutan. Mari kita jadikan bencana ini sebagai pelajaran berharga untuk membangun ketahanan komunitas yang lebih baik di masa depan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.