Apple dilaporkan tengah mempersiapkan kehadiran iPhone Fold dengan pendekatan desain eksklusif yang hanya mengandalkan eSIM, mengikuti langkah yang pernah diambil pada iPhone Air. Langkah ini diyakini bertujuan mengoptimalkan ruang internal untuk menampung komponen besar yang dibutuhkan oleh perangkat lipat pertama Apple tersebut.
Bocoran ini datang dari tipster Tiongkok, Instant Digital, yang memperkuat prediksi sebelumnya dari analis terkemuka seperti Mark Gurman dari Bloomberg dan Ming-Chi Kuo. Ketiganya sepakat bahwa desain ultra-tipis iPhone Fold tidak menyisakan ruang untuk baki kartu SIM fisik. Dengan menghilangkan elemen yang dianggap tidak esensial seperti baki SIM, Apple berharap dapat mengakomodasi komponen krusial seperti vapor chamber sebagai sistem pendingin dan baterai berkapasitas tinggi.
Sebelumnya, Kuo telah menyoroti tantangan teknis di balik desain ini. Kini, Instant Digital semakin memperkuat hipotesis tersebut dengan menyatakan sangat mungkin iPhone Fold diluncurkan tahun depan sebagai smartphone lipat yang sepenuhnya mengandalkan eSIM. Keputusan ini bukan tanpa preseden. Apple sebelumnya telah menerapkan pendekatan serupa pada iPhone Air, yang sempat menuai tantangan regulasi di Tiongkok—pasar yang awalnya enggan menerima eSIM—sebelum akhirnya Apple berhasil mendorong perubahan kebijakan.
Namun, penerapan eSIM-only pada iPhone Fold diprediksi akan berjalan lebih lancar, mengingat infrastruktur dan regulasi pendukung kini telah lebih matang. Langkah ini juga sejalan dengan tren industri yang semakin mengarah pada digitalisasi komponen fisik.
Selain isu eSIM, berbagai spesifikasi dan fitur iPhone Fold juga mulai bermunculan. Perangkat ini disebut akan mengusung form factor buku, dengan panel utama berukuran 7,74 inci dan layar penutup sebesar 5,49 inci. Salah satu ambisi besar Apple adalah menghadirkan layar lipat tanpa crease atau lipatan yang terlihat, sebuah tantangan teknis besar di dunia smartphone lipat.
Dari segi performa, iPhone Fold dikabarkan akan ditenagai oleh chipset A20 Pro yang dipadukan dengan RAM 12GB. Yang menarik, modem 5G-nya dikabarkan akan menggunakan solusi in-house dari Apple bernama C2, meninggalkan ketergantungan pada vendor eksternal. Untuk kamera, setup dual-camera di belakang diyakini memiliki resolusi 48MP, sementara kamera selfie akan ditempatkan di bawah layar (in-display) dengan resolusi hingga 24MP.
Aspek keamanan juga mengalami perubahan signifikan. iPhone Fold diprediksi akan mengandalkan Touch ID, kemungkinan besar tertanam di samping bodi, alih-alih teknologi Face ID yang selama ini menjadi andalan iPhone. Keputusan ini kemungkinan besar terkait dengan keterbatasan ruang untuk sistem TrueDepth camera yang rumit.
Daya tahan baterai menjadi fokus utama untuk perangkat dengan dua layar. Kabar terbaru mengindikasikan iPhone Fold akan membawa baterai dengan kapasitas antara 5.400 hingga 5.800 mAh. Ini sejalan dengan laporan sebelumnya yang menyebut iPhone Fold bakal memiliki baterai terbesar Apple, mendekati 6.000 mAh, untuk menopang penggunaan intensif.
Mengenai waktu peluncuran, iPhone Fold diperkirakan akan hadir pada paruh kedua tahun 2026. Harga yang beredar untuk perangkat flagship lipat ini sekitar US$ 2.399 atau setara dengan Rp 38 jutaan. Dengan harga segitu, Apple tampaknya memposisikan iPhone Fold sebagai produk premium di atas lini iPhone konvensional.
Proyeksi pengiriman di tahun pertama juga cukup optimis, diperkirakan berkisar antara 7 hingga 9 juta unit. Angka ini menunjukkan keyakinan Apple dan analis pasar terhadap daya tarik produk lipat mereka, meski akan bersaing ketat dengan pemain mapan seperti Samsung di segmen ini.
Dari segi material, dukungan untuk konstruksi yang kokoh dan ringan akan datang dari penggunaan bahan titanium dan aluminium pada rangka iPhone Fold. Kombinasi material ini diharapkan dapat memberikan kekuatan yang diperlukan untuk mekanisme lipat sekaligus menjaga bobot perangkat tetap terkendali.
Keputusan untuk mengadopsi desain eSIM-only pada iPhone Fold mencerminkan strategi Apple yang berani dalam mendikte tren. Meski berpotensi menghadapi kendala di pasar dengan regulasi ketat, langkah ini konsisten dengan visi perusahaan untuk menciptakan perangkat yang lebih sederhana, tahan air, dan efisien secara internal. Keberhasilan iPhone Fold nantinya tidak hanya diukur dari spesifikasi mentahnya, tetapi juga dari bagaimana Apple mengintegrasikan seluruh elemen—dari perangkat keras, perangkat lunak, hingga dukungan jaringan—ke dalam sebuah pengalaman pengguna yang mulus pada format layar lipat.
Data Riset Terbaru:
Studi dari Counterpoint Research (2025) menunjukkan bahwa pasar smartphone lipat global diperkirakan tumbuh 25% secara tahunan pada 2026, dengan kontribusi signifikan dari segmen premium di atas US$ 1.500. Laporan tersebut menyoroti bahwa Apple berpotensi menguasai 15% pangsa pasar lipat global dalam dua tahun pertama peluncurannya, terutama didorong oleh ekosistem terintegrasi dan loyalitas pengguna. Selain itu, adopsi eSIM global telah mencapai 42% pada smartphone baru per kuartal III 2025, menurut GSMA Intelligence, menandakan kesiapan infrastruktur yang memadai untuk transisi dari SIM fisik ke eSIM di pasar utama.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Apple tidak sekadar menghadirkan smartphone lipat, tetapi menciptakan standar baru dalam desain minimalis. Dengan menghilangkan baki SIM fisik, Apple membuka ruang untuk inovasi teknis seperti baterai lebih besar dan pendingin canggih—dua hal krusial bagi perangkat lipat. Pendekatan ini juga menggambarkan filosofi Apple: mengorbankan fitur “familiar” demi pengalaman pengguna yang lebih unggul secara teknologi dan ergonomi.
Studi Kasus:
Kasus iPhone Air menjadi pembelajaran penting. Saat pertama kali diperkenalkan sebagai perangkat eSIM-only, Apple menghadapi penolakan keras dari regulator Tiongkok. Namun, dengan lobi intensif dan kolaborasi teknis bersama operator lokal, Apple berhasil mengubah kebijakan nasional, yang kini justru menjadi dasar bagi peluncuran iPhone Fold di pasar Tiongkok tanpa hambatan serupa.
Infografis (deskripsi):
- Form Factor: Buku (7,74 inci + 5,49 inci cover display)
- Chipset: A20 Pro + RAM 12GB
- Modem: C2 (in-house Apple)
- Kamera: Dual 48MP + in-display selfie 24MP
- Baterai: 5.400–6.000 mAh
- Material: Titanium + Aluminium
- Keamanan: Touch ID samping
- Konektivitas: eSIM-only
- Harga Perkiraan: US$ 2.399 (~Rp 38 juta)
- Target Peluncuran: H2 2026
Apple sedang menulis ulang sejarah smartphone lipat bukan hanya dengan teknologi lipatnya, tetapi dengan keberanian menghilangkan hal-hal yang dianggap sakral. iPhone Fold bukan sekadar pelengkap lini produk, melainkan pernyataan bahwa masa depan perangkat mobile adalah digital, ramping, dan tanpa kompromi. Siapkan diri Anda untuk menyaksikan revolusi berikutnya dari Apple—di mana setiap milimeter diukur, dan setiap fitur punya makna.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Penulis Berpengalaman 5 tahun.