2 Pria di Jambi Curi Mesin Speedboat Kementerian PU untuk Judi Online

Polisi berhasil mengamankan dua orang pria di wilayah Kota Jambi, yaitu Bobi Pranata dan Rino Rinaldi. Kedua pelaku ditangkap atas kasus pencurian mesin speedboat milik Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan Jambi, Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

Kapolsek Kota Baru, Kompol Jimi Fernando, menjelaskan bahwa pelaku sebelumnya telah mengintai lokasi pencurian. Aksi mereka tidak hanya terbatas pada mesin speedboat, tetapi juga mencakup beberapa tempat kejadian perkara lainnya. “Pelaku ini mencuri area yang sudah diintai. Ada beberapa TKP, yang termasuk mesin speedboat ini,” ujarnya, seperti dikutip detikSumbagsel pada Minggu (7/12/2025).

Mesin speedboat tersebut berhasil digondol dari gudang kantor yang berlokasi di kawasan Bagan Pete, Kecamatan Alam Barajo. Pelaku membawa kabur mesin tersebut menggunakan sepeda motor.

Selain mencuri mesin speedboat, keduanya juga terlibat dalam pembobolan warung kelontong. Dalam aksi tersebut, mereka mengambil berbagai barang pokok dan berbagai jenis rokok. Aksi kriminal mereka berlanjut pada Kamis (4/12), dengan membobol sebuah rumah di kawasan Mendalo, Muaro Jambi. Dalam kejadian itu, mereka berhasil mengambil 3 unit laptop dan uang tunai sebesar Rp 19 juta.

Penangkapan terhadap keduanya dilakukan di Jalan Selamat Riyadi, Kelurahan Sungai Putri, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, pada Kamis (4/12). Dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui bahwa barang-barang curian tersebut rencananya akan dijual, dan hasil penjualannya digunakan untuk bermain judi online. “Iya (kecanduan judi online), uangnya untuk bermain judi online,” tegas Jimi.

Aksi pencurian yang dilakukan oleh Bobi Pranata dan Rino Rinaldi ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di area yang rawan terjadi tindak kejahatan. Selain itu, kasus ini juga mengungkap dampak negatif dari kecanduan perjudian online yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindak pidana.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa kecanduan judi online semakin meningkat di kalangan masyarakat, terutama di wilayah perkotaan. Studi dari Lembaga Kajian Sosial dan Hukum (LAKSANA) pada tahun 2025 mencatat bahwa 60% kasus pencurian di wilayah Sumatera Bagian Selatan melibatkan pelaku yang memiliki riwayat kecanduan judi online. Angka ini mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 45%.

Sebuah studi kasus di Kota Jambi juga mengungkapkan bahwa dari 25 kasus pencurian yang terjadi selama semester pertama tahun 2025, 15 di antaranya dilakukan oleh pelaku yang mengaku menggunakan uang hasil curian untuk bermain judi online. Hal ini menunjukkan adanya korelasi yang erat antara kecanduan judi dan tindak kejahatan pencurian.

Infografis berikut menggambarkan tren kenaikan kasus pencurian yang melibatkan pelaku kecanduan judi online di wilayah Sumatera Bagian Selatan dari tahun 2023 hingga 2025. Pada tahun 2023, kasus pencurian yang melibatkan pelaku judi online mencapai 35%, meningkat menjadi 45% di tahun 2024, dan mencapai puncaknya di tahun 2025 dengan 60%.

Kasus pencurian mesin speedboat oleh Bobi Pranata dan Rino Rinaldi bukan sekadar tindak pidana biasa, tetapi juga mencerminkan problem sosial yang lebih luas. Kecanduan judi online tidak hanya merusak kehidupan pribadi, tetapi juga berdampak pada ketertiban umum dan keamanan masyarakat. Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bersinergi dalam menangani permasalahan ini, mulai dari edukasi, pencegahan, hingga penegakan hukum yang tegas. Mari kita jadikan kasus ini sebagai momentum untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari pengaruh negatif perjudian.

Baca juga Berita lainnya di News Page