Wamendagri Desak Morowali Jaga Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Wakil Menteri Dalam Negeri Akhmad Wiyagus menekankan perlunya pembangunan ekonomi di Kabupaten Morowali yang tidak hanya pesat, tetapi juga adil, merata, dan berkelanjutan. Ia menyerukan penerapan tata kelola pemerintahan yang transparan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta pengelolaan hilirisasi nikel yang ramah lingkungan demi kesejahteraan masyarakat.

Pernyataan tersebut disampaikan Wiyagus dalam sambutannya pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Morowali di Alun-Alun Kantor Bupati Morowali, Sulawesi Tengah, pada tanggal 5 Desember 2025. Ia menggambarkan kehadirannya di acara tersebut sebagai bagian dari perayaan sejarah penting di bumi ‘Tepe Asa Moroso’, yang mengusung tema ‘Morowali Tangguh, Morowali Juara’.

Menurut Wiyagus, usia dua puluh enam tahun merupakan fase kematangan bagi sebuah daerah otonom, sekaligus momen untuk merefleksikan kerja keras dan perjuangan para pendahulu dalam meletakkan dasar-dasar kemajuan Morowali. Ia mencatat transformasi besar daerah ini dari kawasan yang dulu terpencil menjadi salah satu pusat ekonomi strategis nasional, berkat sumber daya nikel yang menjadi bagian vital dalam rantai pasok industri baterai dan kendaraan listrik dunia. “Inilah sejarah besar yang sedang kita bangun bersama,” tegasnya.

Pujian juga disampaikan terhadap sejumlah capaian yang telah diraih Morowali. Data menunjukkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita dan pertumbuhan ekonomi daerah ini berada di posisi atas di Sulawesi Tengah, mencerminkan dinamika ekonomi yang sangat aktif. Selain itu, kualitas sumber daya manusianya pun terus meningkat. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Morowali pada tahun 2024 mencapai 74,36, termasuk kategori tinggi dan merupakan yang tertinggi kedua di provinsi, setelah Kota Palu.

Tantangan utama yang dihadapi, lanjut Wiyagus, adalah memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang pesat dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat. Ia menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan proses hilirisasi nikel agar tetap memenuhi standar kelestarian lingkungan. Tantangan lainnya adalah ketersediaan tenaga kerja yang terampil, mengingat investasi yang masuk cenderung berbasis teknologi tinggi. Oleh karena itu, isu ketenagakerjaan lokal harus diatasi melalui pelatihan vokasi yang selaras dengan kebutuhan industri.

Ia juga menyampaikan arahan pemerintah pusat yang menekankan tiga hal utama. Pertama, percepatan penurunan angka kemiskinan ekstrem. Kedua, penguatan tata kelola pemerintahan yang bersih melalui implementasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Ketiga, pemeliharaan stabilitas keamanan sebagai prasyarat utama bagi iklim investasi. Ia menegaskan bahwa pemerintahan yang transparan dan bebas dari korupsi adalah fondasi penting bagi pembangunan jangka panjang.

Selain itu, Wiyagus menekankan perlunya sinergi yang harmonis antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyukseskan kebijakan nasional, khususnya di bidang hilirisasi dan penataan ruang. Penegakan aturan tata ruang harus dilakukan secara tegas untuk mencegah alih fungsi lahan yang merusak ekosistem. Di samping itu, penguatan sektor-sektor non-tambang seperti pertanian dan pariwisata perlu digiatkan sebagai pilar ekonomi alternatif yang dapat menyeimbangkan ketergantungan terhadap sektor pertambangan.

“Kepada seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Morowali dan masyarakat Morowali, saya sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras dalam membangun daerah ini menjadi salah satu pilar ekonomi nasional,” ujarnya.

Acara peringatan HUT ke-26 Morowali ini juga dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid, Bupati Morowali Iksan Baharudin Abdul Rauf, Wakil Bupati Morowali Iriane Iliyas, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulteng, serta para tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh perempuan, dan pemuda Sulawesi Tengah.

Morowali menunjukkan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur dan ekonomi harus sejalan dengan kesejahteraan sosial dan kelestarian alam. Dengan SDM unggul, tata kelola pemerintahan yang transparan, serta komitmen terhadap keberlanjutan, daerah ini berpotensi menjadi model pengembangan wilayah yang inklusif dan tangguh. Teruskan langkah inovatif, wujudkan Morowali yang adil, makmur, dan dicintai seluruh rakyatnya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan