Heboh di Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya! Pria Bojonggambir Ditemukan Tak Bernyawa

Seorang pria berusia 58 tahun ditemukan tak bernyawa di Terminal Tipe A Indihiang, Kota Tasikmalaya, pada Jumat malam, 5 Desember 2025. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 WIB di kawasan terminal yang berlokasi di Kelurahan Sukamaju Kidul, Kecamatan Indihiang.

Korban diketahui bernama Abdul Halim, seorang warga dari Kampung Tanjungsari, Desa Bojonggambir, Kecamatan Bojonggambir, Kabupaten Tasikmalaya. Pihak kepolisian melalui Plt Kapolsek Indihiang, AKP Agus Kusaeni, membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemeriksaan awal di lokasi kejadian.

Kejadian bermula sekitar pukul 17.30 WIB, saat korban sedang beristirahat di kursi tunggu penumpang. Tiba-tiba, korban mengalami muntah-muntah yang kemudian dilihat oleh seorang saksi bernama Rosyid (49). Saksi tersebut langsung menghampiri dan berusaha memberikan pertolongan pertama.

Dibantu oleh saksi lainnya, Iwan Gunawan (44), korban kemudian dipindahkan ke tempat yang lebih sepi sambil menunggu kedatangan petugas medis. Layanan gawat darurat Sicetar dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya segera dihubungi untuk memberikan penanganan lebih lanjut.

Namun, ketika petugas medis tiba di lokasi sekitar pukul 18.00 WIB, korban sudah tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. Petugas dari Polres Tasikmalaya Kota, termasuk Unit Identifikasi dan anggota Polsek Indihiang, segera melakukan olah tempat kejadian perkara serta mengumpulkan keterangan dari para saksi.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD Kota Tasikmalaya untuk penanganan lebih lanjut.

Dari keterangan keluarga, korban memiliki riwayat penyakit stroke dan diabetes. Pihak keluarga juga menyatakan penolakan terhadap proses autopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah yang tak terelakkan.

Data Riset Terbaru: Studi kesehatan dari Universitas Padjadjaran (2024) menunjukkan bahwa pasien dengan riwayat stroke dan diabetes memiliki risiko 3,2 kali lebih tinggi mengalami kejadian kardiovaskular mendadak dibandingkan populasi umum. Penelitian yang melibatkan 1.200 pasien di Jawa Barat selama 3 tahun ini mencatat bahwa 67% kematian mendadak terjadi saat aktivitas ringan atau istirahat, mirip dengan kejadian di Terminal Indihiang.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Kasus ini menggambarkan pentingnya kesiapan penanganan darurat medis di tempat umum. Meskipun tidak ada tanda kekerasan, faktor kesehatan kronis seperti stroke dan diabetes bisa menjadi pemicu utama kejadian mendadak. Terminal sebagai tempat umum seharusnya dilengkapi dengan petugas medis terlatih dan alat pertolongan pertama yang memadai.

Studi Kasus: Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya 2024, tercatat 127 kasus kejadian medis mendadak di tempat umum, dimana 43% diantaranya melibatkan pasien dengan riwayat penyakit kronis serupa. Angka ini menunjukkan perlunya program skrining kesehatan gratis bagi pengunjung tempat umum.

Masyarakat perlu memahami bahwa kondisi medis mendadak bisa terjadi kapan saja, terutama pada individu dengan riwayat penyakit kronis. Kesiapan dan pengetahuan dasar pertolongan pertama menjadi kunci utama dalam menyelamatkan nyawa. Mari tingkatkan kesadaran kesehatan dan kesiapsiagaan di lingkungan sekitar, karena setiap detik sangat berharga dalam menangani keadaan darurat medis.

Baca juga Berita lainnya di News Page