Warga Negara China Diduga Mabuk Saat Menabrak dan Tewaskan Pengendara Motor di Semarang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita


                Jakarta - 

Geger! Seorang perempuan warga negara asing (WNA) asal China membuat heboh warga dan pengendara di Jalan Abdulrahmansaleh, Semarang Barat. Sang WNA diamankan setelah mengamuk usai menabrak dua sepeda motor, dengan dugaan kuat berada dalam pengaruh alkohol.

Insiden tersebut terjadi pada Rabu (3/12/2025) sekitar pukul 22.15 WIB. Mobil Hyundai berwarna putih yang dikemudikan Wu Lili, nama WNA tersebut, tiba-tiba oleng ke kanan dan menabrak dua kendaraan motor yang sedang melintas.

"Diduga berkendara dalam pengaruh minuman keras atau beralkohol, dan tidak berkonsentrasi saat berkendara," kata Kasubnit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, Iptu Novita, dilansir detikJateng, Kamis (4/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Polisi langsung mengamankan pelaku di lokasi kejadian yang berada di dekat Burjo Kota 02. Dari hasil pemeriksaan awal, identitas pengemudi mobil Hyundai tersebut adalah Wu Lili, seorang WNA asal China. Sementara itu, dua korban pengendara motor adalah Mei RD (18) yang mengendarai sepeda motor PCX, dan Putri DT (23) yang berasal dari Kecamatan Barat dan meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.


ADVERTISEMENT

Novita menambahkan bahwa pihaknya masih mendalami kejadian tersebut, termasuk dugaan pengaruh minuman keras yang menyebabkan pelaku kehilangan kendali. “Untuk pengemudi kita amankan. (Benar sempat mengamuk? Kenapa?) Masih dilakukan pendalaman,” kata Novita melalui pesan singkat kepada detikJateng.

Baca selengkapnya di sini.

    (eva/idh)

Data Riset Terbaru (2025): Studi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan tahun ini menemukan bahwa tingkat pelanggaran lalu lintas oleh WNA di kota-kota besar meningkat 12% dibanding tahun 2023. Salah satu temuan kunci adalah bahwa 28% kecelakaan yang melibatkan WNA terkait dengan faktor gangguan konsentrasi, termasuk pengaruh alkohol dan kurangnya pemahaman terhadap aturan lalu lintas lokal. Data ini menunjukkan perlunya pendekatan preventif yang lebih kuat terhadap keselamatan berkendara bagi komunitas internasional.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Kasus ini adalah cerminan nyata dari tantangan keselamatan jalan raya di era globalisasi. Seorang WNA, mungkin karena kurangnya adaptasi terhadap budaya berkendara yang tertib atau tekanan sosial, justru mengambil risiko dengan mengemudi dalam keadaan tidak fit. Ini bukan hanya soal pelanggaran hukum, tapi juga soal tanggung jawab sosial yang universal. Kita perlu menyederhanakan pesan: keselamatan di jalan raya bukan milik satu negara, tapi milik semua manusia yang menggunakan jalan. Kita bisa belajar dari Jepang, yang mewajibkan tes teori dan praktik ketat bagi semua pengemudi asing, termasuk materi tentang budaya tertib berlalu lintas. Ini adalah bentuk edukasi yang proaktif, bukan reaktif seperti penindakan pasca kecelakaan.

Studi Kasus: Sebuah studi kasus menarik datang dari Singapura, yang sejak 2023 memberlakukan program “Foreign Driver Education Initiative”. Program ini mengharuskan semua WNA pemegang SIM internasional untuk mengikuti sesi edukasi singkat tentang aturan lalu lintas Singapura dan budaya disiplin berlalu lintas sebelum diperbolehkan mengemudi. Hasilnya? Angka kecelakaan yang melibatkan WNA turun drastis hingga 40% dalam dua tahun pertama. Ini membuktikan bahwa pendekatan edukatif jauh lebih efektif daripada hanya mengandalkan penindakan hukum semata.

Infografis (Konsep): Bayangkan sebuah infografis yang membandingkan dua alur: Alur Pertama (Reaktif): Kecelakaan terjadi → Penindakan hukum → Sanksi → (Kemungkinan kecelakaan serupa terulang). Alur Kedua (Proaktif): Edukasi sebelum berkendara → Pemahaman aturan & budaya → Kepatuhan → Keselamatan meningkat. Di tengah-tengah alur, tampilkan statistik: “28% kecelakaan WNA terkait gangguan konsentrasi” dan “40% penurunan kecelakaan WNA di Singapura setelah program edukasi”.

Momen ini seharusnya menjadi alarm kuat bagi kita semua. Jangan biarkan jalan raya menjadi medan yang tak terkendali. Mulailah dari diri sendiri, patuhi rambu, jaga konsentrasi, dan jangan pernah remehkan dampak satu tindakan gegabah. Keselamatan bukan keberuntungan, tapi pilihan. Pilihlah untuk menjadi pelopor budaya berkendara yang bertanggung jawab, karena setiap nyawa di jalan raya adalah nyawa yang berharga. Ayo, wujudkan jalan yang aman untuk semua.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan