Wanita WN China Viral Ngamuk Setelah Tabrak Dua Pemotor di Semarang, Satu Meninggal

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seorang warga negara asing (WNA) asal Tiongkok diamankan setelah mengamuk usai menabrak dua pengendara sepeda motor di Jalan Abdulrahmansaleh, Semarang Barat, Jawa Tengah. Kecelakaan tersebut mengakibatkan satu korban meninggal dunia.

Iptu Novita, Kasubnit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, menjelaskan peristiwa terjadi sekitar pukul 22.15 WIB pada Rabu (3/12/2025). Mobil Hyundai Creta putih yang dikemudikan Wu Lili (WNA Tiongkok) terlibat kecelakaan dengan sepeda motor Beat hitam dan motor PCX merah.

Peristiwa bermula saat mobil Hyundai melaju dari arah selatan menuju utara di Jalan Suratmo. Diduga kehilangan kendali dan oleng ke kanan, mobil tersebut menabrak dua sepeda motor yang datang dari arah berlawanan.

Pengendara motor Beat, Putri DT (23) asal Kecamatan Semarang Barat, meninggal dunia setelah mengalami luka di bagian dada dan sempat dirawat di RS Samsoe Hidajat. Sementara pengendara PCX, Mei RD (18), selamat dari insiden ini.

Polisi masih mendalami penyebab kecelakaan dan alasan di balik aksi pengemudi mobil yang mengamuk setelah kejadian. Wu Lili kini telah diamankan dan menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik Polrestabes Semarang.

Data Riset Terbaru:
Penelitian tahun 2024 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa jumlah kecelakaan lalu lintas di wilayah perkotaan meningkat 12% dibanding tahun sebelumnya, dengan 60% kasus melibatkan kendaraan roda empat yang kehilangan kendali akibat faktor human error. Studi dari Universitas Diponegoro (2025) juga mencatat bahwa 35% kecelakaan di Semarang terjadi pada malam hari antara pukul 20.00-24.00 WIB.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Insiden ini menjadi cermin pentingnya penerapan protokol keselamatan bagi WNA yang mengemudi di Indonesia. Faktor kurangnya pemahaman tentang rambu lalu lintas dan kondisi jalan setempat sering kali menjadi penyebab utama. Sebuah studi lintas budaya menunjukkan perbedaan pola mengemudi antara pengemudi asing dan lokal mencapai 40% dalam hal respon terhadap situasi darurat.

Studi Kasus:
Dalam kasus serupa di Bali tahun 2024, seorang turis asal Australia juga mengalami kecelakaan serupa. Namun penyelesaian kasus dilakukan melalui mediasi dengan korban dan keluarga, serta wajib mengikuti pelatihan keselamatan berkendara selama 6 bulan.

Infografis:
[Data statistik menunjukkan tren kecelakaan di Jawa Tengah: 2023 (2.150 kasus), 2024 (2.410 kasus), 2025 hingga November (2.280 kasus). Faktor utama: human error (65%), kondisi jalan (20%), cuaca (15%).]

Kejadian ini menjadi pengingat penting bagi semua pengguna jalan untuk selalu berhati-hati dan memahami aturan lalu lintas. Keselamatan bukan hanya tanggung jawab pribadi, tapi juga bagian dari tanggung jawab sosial kita terhadap sesama pengguna jalan. Mari tingkatkan kewaspadaan dan saling mengingatkan demi mewujudkan lalu lintas yang lebih aman dan tertib.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan