Manuver UNTR, Aturan IPO Baru, dan Pergerakan Datar IHSG Jadi Sorotan Pasar

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Berikut adalah artikel yang telah diparafrase sesuai perintah Anda:

Jakarta – IHSG berakhir nyaris stagnan pada Rabu (03/12), hanya turun 0,06% ke posisi 8.611,79. Di antara saham-saham unggulan, DCII naik 8,24%, FILM menguat 6,25%, dan MORA melonjak 9,90%. Sebaliknya, DSSA terkoreksi 3,10%, BBRI minus 1,35%, serta BBCA tergerus 0,90%. Aksi investor asing menunjukkan net sell Rp229,60 miliar, meskipun secara keseluruhan pasar mencatatkan net buy Rp70,25 miliar.

Dari total sebelas sektor, tiga sektor mengalami pelemahan. Sektor teknologi menjadi yang paling cemerlang dengan kenaikan 1,54%, sementara sektor basic materials turun 0,60%. Di tengah dinamika pasar, OJK menerbitkan SEOJK No. 25/SEOJK.04/2025 yang mengatur verifikasi pesanan, dana, alokasi, dan penyelesaian pemesanan efek dalam penawaran umum saham secara elektronik. Aturan ini mulai diberlakukan sejak 27 November 2025 dengan batasan maksimal pesanan investor sebesar 10% dari nilai total efek yang ditawarkan. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan ruang penjatahan yang lebih besar bagi investor ritel. Skema alokasi terpusat juga berubah dari rasio 1:2 menjadi 1:1 untuk kategori ritel dan non-ritel, guna mendukung stabilitas harga pasar IPO serta meningkatkan peluang investor ritel secara proporsional.

Sejalan dengan langkah diversifikasi, United Tractors (UNTR) mendirikan PT Nusantara Industri Nikel Lestari (NINL) yang bergerak di bidang logam dasar bukan besi serta perdagangan logam dan bijih logam. Kepemilikan dilakukan secara tidak langsung melalui PT Danusa Tambang Nusantara (99,90%) dan PT Energia Prima Nusantara (0,10%). Langkah ini menambah deretan ekspansi UNTR sebelumnya, termasuk akuisisi dua perusahaan tambang emas senilai USD 540 juta pada September dan pengembangan PLTM Besai Kemu di Lampung berkapasitas 2×3,5 MW dengan produksi 33,4 GWh per tahun yang disalurkan kepada PLN.

Berikut rekomendasi saham hari ini:

  • SCMA: Buy pada kisaran 396-398, target profit 410-420, stop loss 376.
  • MLPL: Buy pada rentang 165-167, target profit 171-179, stop loss 157.
  • DOOH: Buy pada level 220-222, target profit 226-236, stop loss 206.
  • HUMI: Buy pada kisaran 174-176, target profit 182-188, stop loss 163.
  • PGAS: Buy pada rentang 1850-1860, target profit 1880-1895, stop loss 1745.

Perlu dicatat bahwa seluruh analisis dan rekomendasi saham dalam artikel ini bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab masing-masing investor sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan pribadi. Berinvestasilah dengan bijak sesuai kondisi dan tujuan keuangan Anda.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan