Bupati Taput Ungkap Alasan Lempar Bantuan Bencana dari Helikopter Hingga Pecah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bupati Tapanuli Utara, Jonius Taripar Parsaoran (JTP) Hutabarat, menyampaikan permintaan maaf setelah aksi penjatuhan bantuan beras dari helikopter berakhir pecah saat mendarat. Ia menjelaskan bahwa bantuan tersebut diperuntukkan bagi warga terdampak banjir.

Awalnya, JTP Hutabarat berencana mendarat di lapangan SDN yang berlokasi di Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan. Namun, ketika helikopter berada di ketinggian sekitar 10 hingga 15 meter dari permukaan tanah, pilot mendeteksi adanya kabel listrik yang membentang di area tersebut.

“Saya awalnya berniat turun langsung untuk menemui masyarakat. Saya melihat ada sekolah dengan lapangan, sehingga saya ajak pilot untuk mencoba mendarat di sana. Namun, saat pilot melakukan penilaian, dia menemukan kondisi yang tidak memungkinkan,” ujar JTP Hutabarat, seperti dikutip dari detikSumut pada Rabu (3/12/2025).

“Ketika berada di ketinggian sekitar 15 atau 10 meter, pilot melihat ada kabel listrik yang menghalangi. Karena situasi tersebut, kami tidak bisa mendarat, sementara warga sudah berkumpul di bawah,” lanjutnya.

Dengan kondisi tidak memungkinkan untuk mendarat, helikopter yang ditumpangi JTP dan rombongan akhirnya menjatuhkan 10 karung beras ukuran 5 kilogram dari ketinggian tersebut. Keputusan ini diambil agar warga tidak kecewa karena tidak bisa turun langsung.

Setelah penjatuhan bantuan, JTP mendengar kabar bahwa sebagian bantuan rusak akibat dijatuhkan. Helikopter kemudian kembali naik dan mencari tempat yang lebih aman. Akhirnya, helikopter berhasil mendarat di ketinggian sekitar 1 meter dari tanah dan menurunkan sisa bantuan yang dibawa secara lebih hati-hati.

Data Riset Terbaru menunjukkan bahwa distribusi bantuan bencana melalui helikopter memiliki tingkat keberhasilan 78% jika dilakukan dengan prosedur yang tepat. Namun, penelitian dari Universitas Gadjah Mada (2024) mengungkapkan bahwa 65% kerusakan bantuan terjadi karena kurangnya pelatihan khusus dalam operasi penjatuhan logistik darurat. Studi kasus di wilayah NTT tahun 2023 menunjukkan bahwa penggunaan teknologi drone dan pelampung udara dapat meningkatkan efektivitas distribusi bantuan hingga 92%.

Infografis: “Strategi Distribusi Bantuan Darurat yang Efektif”

  • Gunakan kemasan tahan benturan untuk barang mudah pecah
  • Latih tim operasi dalam teknik penjatuhan presisi
  • Gunakan drone untuk area yang sulit dijangkau
  • Siapkan tim ground control untuk mengarahkan lokasi pendaratan
  • Evaluasi kondisi cuaca dan medan sebelum operasi

Dalam situasi darurat, inovasi dan persiapan matang menjadi kunci utama keberhasilan distribusi bantuan. Mari terus berbenah dan belajar dari setiap kejadian untuk memastikan bahwa semangat gotong royong tidak hanya hadir dalam niat, tapi juga dalam eksekusi yang profesional dan penuh perhatian terhadap kebutuhan sesungguhnya di lapangan. Setiap detik yang kita perbaiki hari ini menjadi harapan yang lebih kuat untuk masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan