Banjir dan Tanah Longsor Landa Sumatera, Cak Imin Serukan Tobat Nasuha, Berbagai Reaksi Pun Bermunculan
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin, mengeluarkan seruan kontroversial pasca terjadinya bencana alam di Sumatera. Ia mengajak tiga menteri terkait untuk melakukan tobat nasuha, atau tobat sejati yang mendalam. Pernyataan ini langsung memicu berbagai macam respons dari berbagai pihak, mulai dari dukungan hingga kritik pedas.
Cak Imin secara resmi menyampaikan ajakan ini dalam acara ‘Workshop Kepala Sekolah Untuk Program SMK Go Global’ yang digelar di Bandung pada hari Senin (1/12). Menurutnya, tobat nasuha bukan hanya sebatas permintaan maaf secara spiritual, melainkan bentuk evaluasi total atas seluruh kebijakan dan langkah-langkah yang telah diambil oleh pemerintah. “Hari ini saya berkirim surat, Menteri Kehutanan, Menteri ESDM, Menteri Lingkungan Hidup, untuk sama-sama evaluasi total seluruh kebijakan, policy, dan langkah-langkah kita. Sebagai wujud komitmen dan kesungguhan kita sebagai pemerintah. Bahasa NU-nya taubatan nasuha,” ujar Cak Imin dalam siaran pers yang diunggah ke kanal YouTube Kemenko PM pada Rabu (3/12/2025).
Tindakan Cak Imin ini merupakan respon atas bencana banjir dan tanah longsor yang menghantam tiga wilayah di Sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Meskipun siklon tropis Senyar disebut sebagai salah satu pemicu utama, namun sorotan publik kemudian tertuju pada kayu-kayu gelondongan yang diduga merupakan hasil dari perambahan hutan. “Kiamat bukan sudah dekat, kiamat sudah terjadi, akibat kelalaian kita sendiri. Semoga yang sedang mengalami musibah segera mendapatkan bantuan, keluarga, dan kesabaran selalu menyertai kita semua. Amin ya rabbal alamin,” ucap Cak Imin dengan nada prihatin.
Respons dari Kementerian Lingkungan Hidup
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisal Nurofiq, menyambut baik ajakan Cak Imin. Ia mengaku menerima video seruan tobat nasuha dan setuju dengan arahan yang diberikan oleh Menko PM tersebut. “Saya juga dapat videonya untuk taubatan nasuha ya. Ya saya setuju dengan ya, kita kalau saya dukung penuh arahan dari Pak Menko. Tentu dengan melakukan perbaikan, langkah-langkah perbaikan tata lingkungan kita,” kata Hanif dengan senyum.
Hanif mengakui bahwa kinerja kementeriannya belum sempurna dan siap untuk melakukan perbaikan. “Jadi kita menyadari belum sempurna, iya. Namun, semua upaya yang telah kita lakukan akan terus akan terus kita tingkatkan. Ya saya setuju. Nggak masalah tentu akan mendorong kita untuk perbaikan diri,” tegasnya.
Sikap PSI: Niat Baik, Tapi Harus Bijak
Ketua Harian DPP PSI, Ahmad Ali, memberikan pandangan yang lebih nuansa. Ia mengatakan bahwa niat Cak Imin untuk mengkritik dan mengoreksi kebijakan pemerintah di bidang kehutanan, lingkungan, dan pertambangan adalah hal yang baik. Namun, menurutnya, tidak tepat jika Cak Imin langsung menyalahkan Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni.
“Sebenarnya begini, niatannya baik. Jadi ada kesadaran untuk melakukan koreksi terhadap kebijakan pemerintah di bidang kehutanan, lingkungan, dan pertambangan ya secara keseluruhan. Tapi kita juga harus bijak melihat bahwa peristiwa banjir ini tentunya ini adalah kebijakan yang tidak terjadi di zaman hari ini, kan?” jelas Ali.
Ali menekankan bahwa akar permasalahan bencana ini bukanlah kebijakan yang baru diterapkan hari ini, melainkan merupakan akumulasi dari kebijakan yang telah berlangsung selama puluhan tahun. “Jadi peristiwa ini akibat kebijakan 20 tahun lalu, tapi bahwa kehutanan, lingkungan, itu adalah kementerian yang harus bertanggung jawab. Karena terjadi pada di kementerian itu,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Menteri Kehutanan tidak bisa serta-merta disalahkan. “Tapi tidak bisa kemudian kita menyalahkan pemerintahan hari ini, Kementerian Kehutanan hari ini, Kementerian Lingkungan hari ini, karena ini penyebabnya bukan karena kebijakannya mereka hari ini,” tandas Ali.
Golkar: Pernyataan Cak Imin Tidak Tepat Waktu
Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, justru menyayangkan pernyataan Cak Imin. Menurutnya, di tengah masa tanggap darurat, seharusnya fokus utama adalah penanganan bencana, bukan saling menyalahkan atau mengajak tobat.
“Ya pertama, menurut saya, ya, saya menyayangkan ya pernyataan itu di tengah kita semuanya sedang konsentrasi untuk membantu masyarakat yang menjadi korban bencana banjir di Sumatera itu. Harusnya kan kita semua fokus bagaimana membantu mereka menyelesaikan masalah yang mereka hadapi,” ujar Doli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat.
Doli juga menilai bahwa Cak Imin telah melampaui kewenangannya. Menurutnya, yang berhak mengevaluasi atau menegur menteri adalah Presiden, bukan seorang menteri koordinator. “Dan menurut saya yang bisa mengevaluasi apa, yang nyuruh tobat atau tidak, itu ya presiden gitu loh. Cak Imin itu sebagai apa? Kan dia bukan presiden, dia kan cuma Menko gitu,” kata Doli.
PKB Membela Cak Imin
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), selaku partai yang menaungi Cak Imin, langsung angkat bicara membela sang menteri. Ketua DPP PKB, Daniel Johan, menegaskan bahwa pernyataan Cak Imin tidak dalam konteks menyuruh atau menghakimi.
“Cak Imin tidak dalam konteks suruh menyuruh, kok. Cuma menyampaikan sebagai sahabat dan sesama manusia,” kata Daniel Johan.
Daniel menjelaskan bahwa Cak Imin hanya ingin mengingatkan sesama manusia tentang pentingnya menjaga alam. Ia mengatakan bahwa ajakan tobat ekologis ini sudah lama disuarakan oleh Cak Imin, bahkan sebelum masa-masa kampanye pilpres. “Cak Imin termasuk mengingatkan kepada dirinya sendiri kok, ini sebagai keresahan yang muncul dari hatinya. Cak Imin sejak dulu memang konsisten menyerukan tobat ekologis, pernah disampaikan waktu pilpres. Bahkan jauh sebelum urusan cawapres,” pungkas Daniel.
Data dan Fakta Terbaru: Studi Kasus Bencana Sumatera
- Lokasi Terdampak: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
- Jenis Bencana: Banjir bandang dan tanah longsor.
- Faktor Pemicu: Siklon Tropis Senyar dan dugaan perambahan hutan (kayu gelondongan).
- Dampak: Ribuan warga mengungsi, ratusan rumah rusak, dan jatuhnya korban jiwa.
- Respons Pemerintah: Penyelamatan dan evakuasi korban, pemberian bantuan logistik, dan evaluasi kebijakan lingkungan.
Infografis: Rantai Penyebab Bencana Sumatera
[Bayangkan sebuah diagram alur yang menggambarkan hubungan antara deforestasi, perubahan iklim, dan bencana alam. Diagram ini akan menunjukkan bagaimana penebangan hutan secara liar dapat memperparah dampak dari siklon tropis, yang pada akhirnya menyebabkan banjir dan tanah longsor.]
Analisis dan Simplifikasi:
Bencana Sumatera adalah sebuah cerminan nyata dari kompleksitas permasalahan lingkungan yang sedang kita hadapi. Tidak bisa dipungkiri bahwa faktor alam seperti siklon tropis memang menjadi pemicu utama. Namun, di balik itu semua, tangan manusia juga turut andil dalam memperparah dampaknya. Perambahan hutan, perubahan tata guna lahan, dan kurangnya penegakan hukum terhadap pelanggaran lingkungan adalah akar masalah yang harus segera diatasi.
Pernyataan Cak Imin, meskipun kontroversial, sejatinya adalah sebuah bentuk kepedulian terhadap kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan. Ia mencoba mengingatkan bahwa sebagai manusia, kita memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk menjaga alam. Namun, cara penyampaiannya yang dianggap terlalu frontal oleh sebagian pihak justru memicu pro dan kontra.
Kesimpulan:
Bencana Sumatera bukanlah sekadar musibah alam, melainkan sebuah peringatan keras bagi kita semua. Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat sipil untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan. Evaluasi kebijakan, penegakan hukum yang tegas, serta peningkatan kesadaran masyarakat adalah kunci utama dalam mencegah terjadinya bencana serupa di masa depan. Jangan biarkan bencana menjadi “kiamat” yang terus berulang. Mari kita jadikan ini sebagai momentum untuk berubah, menjaga alam, dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.