Hujan Deras Picu Longsor dan Pohon Tumbang di Kota Tasikmalaya, BPBD Imbau Waspada

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Hujan lebat mengguyur Kota Tasikmalaya pada Selasa sore, 2 Desember 2025, memicu berbagai bencana di sejumlah wilayah. Selain banjir, angin kencang turut merusak fasilitas publik dan rumah warga. Di Puskesmas Bungursari, papan reklame patah akibat tiupan angin kencang, sementara pohon di depan puskesmas tumbang. Kejadian serupa terjadi di Perumahan Baitul Marhamah 3 RW 13, Bantarsari, di mana atap rumah warga mengalami kerusakan. Di Jalan KH EZ Muttaqin, Lingajaya, Kecamatan Mangkubumi, pohon tumbang menutup sebagian badan jalan.

Pada Rabu pagi, 3 Desember 2025 sekitar pukul 06.10 WIB, longsor melanda area Pondok Pesantren Ma’had Al Muzanni, Kecamatan Indihiang. Material longsoran merusak kamar mandi santri, pagar ponpes, serta Tembok Penahan Tanah (TPT) milik tiga rumah warga. Tinggi tebing yang longsor mencapai 10 meter dengan panjang lebih dari 30 meter, akibat gerusan air Sungai Ciloseh yang meluap saat hujan deras.

Pimpinan Ponpes Ma’had Al Muzanni, KH TB Miftah Fauzi, membenarkan kejadian tersebut. Ia menceritakan bahwa saat kejadian, ia sedang berada di dalam rumah. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh, dan para santri langsung berteriak karena tanah longsor. Plt Kepala BPBD Kota Tasikmalaya, Hanafi, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan asesmen di seluruh titik terdampak. Ia menjelaskan bahwa cuaca ekstrem memicu banyak laporan kejadian pada Selasa malam. “Hingga hari ini ada belasan kejadian akibat angin kencang dan curah hujan tinggi. Petugas kami baru selesai melakukan penanganan pada Selasa malam sekitar pukul 22.00 sampai 23.00,” tutur Hanafi.

Hanafi juga mengimbau masyarakat dan pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintas di jalur yang banyak terdapat pohon besar. BPBD bersama kepolisian sedang melakukan pengecekan ulang kondisi pohon di pinggir jalan untuk mengantisipasi potensi tumbang. “Kami mohon kewaspadaan masyarakat. Jika ada pohon yang dinilai berpotensi membahayakan, silakan laporkan resmi. Jika pohon itu berisiko menimbulkan bencana, pemotongan bisa dilakukan tanpa terkena sanksi penggantian,” jelasnya.

Studi kasus menunjukkan bahwa bencana alam seperti longsor dan pohon tumbang sering terjadi saat musim hujan. Infografis menunjukkan bahwa tingkat curah hujan tinggi dan angin kencang menjadi penyebab utama kerusakan fasilitas publik dan rumah warga. Masyarakat diharapkan lebih waspada dan proaktif dalam melaporkan potensi bahaya untuk mencegah korban dan kerusakan lebih lanjut. Marilah kita tingkatkan kesiapsiagaan dan kerja sama dalam menghadapi bencana alam agar dapat meminimalisir risiko dan melindungi nyawa serta harta benda.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan