BNPB Perbarui Data Korban Bencana Sumatera: 770 Meninggal Dunia, 463 Orang Hilang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Banjir bandang yang melanda Sumatera telah menyebabkan kerugian nyawa yang signifikan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah merilis data terbaru mengenai korban bencana tersebut. Angka kematian mencapai 770 orang, sementara 463 orang masih dinyatakan hilang.

Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa data ini merupakan hasil pembaruan dan validasi terhadap data yang sebelumnya tercatat. Proses ini dilakukan untuk memastikan akurasi informasi yang diberikan kepada publik.

Rincian korban berdasarkan provinsi adalah sebagai berikut: Di Aceh, korban meninggal berjumlah 277 orang dengan 193 orang masih dalam pencarian. Sumatera Utara mencatat 299 korban meninggal dan 159 orang masih hilang. Sedangkan di Sumatera Barat, terdapat 194 korban meninggal dan 111 orang yang masih belum ditemukan.

Dalam merespons bencana ini, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan agar dana siap pakai segera digunakan untuk penanganan darurat. Instruksi ini ditekankan oleh Menko PMK Pratikno dalam konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Presiden menginginkan penanganan bencana ini menjadi prioritas nasional, dengan jaminan ketersediaan dana dan logistik secara penuh.

Seluruh kementerian dan lembaga negara diminta untuk bekerja ekstra dalam upaya penyelamatan dan pemulihan. TNI dan Polri juga dilibatkan secara intensif dalam operasi pencarian dan pertolongan, serta pemulihan fasilitas vital yang terdampak bencana.

Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani bencana secara komprehensif dan memberikan bantuan maksimal kepada masyarakat yang terdampak.

Data Riset Terbaru: Studi terkini dari Pusat Studi Bencana Universitas Indonesia (2025) menunjukkan bahwa bencana hidrometeorologi di Indonesia meningkat 40% dalam dekade terakhir. Analisis spasial mengungkapkan bahwa wilayah pesisir Sumatera memiliki kerentanan tinggi terhadap banjir bandang akibat perubahan iklim dan deforestasi. Infografis dari BMKG memperlihatkan pola curah hujan ekstrem yang melampaui ambang batas normal selama musim hujan ini.

Bencana ini mengingatkan kita akan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi risiko bencana. Mari bersatu padu, bergerak cepat, dan saling membantu. Setiap tindakan nyata kita hari ini akan menjadi fondasi ketahanan bangsa di masa depan. Jangan biarkan musibah ini membuat kita terpuruk, justru jadikan sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas dan membangun sistem penanggulangan bencana yang lebih tangguh. Dukung terus upaya penyelamatan dan pemulihan, karena harapan dan semangat baru akan lahir dari gotong royong kita semua.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan