Pemkot Tasikmalaya Percepat Pengisian Jabatan Eselon II yang Kosong Menjelang Akhir Tahun

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

TASIKMALAYA, Thecuy.com — Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menyatakan bahwa terdapat lima jabatan eselon II yang kini kosong di lingkungan Pemerintah Kota Tasikmalaya dan harus segera diisi.

Salah satu kekosongan terbaru terjadi setelah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, resmi memasuki masa pensiun.

“Benar, posisi BPBD saat ini kosong. Jadi totalnya ada lima jabatan eselon II yang belum terisi,” terang Viman saat ditemui usai menghadiri kegiatan Hari Keluarga Nasional (HKG) PKK di Graha Sobandi, Selasa 2 Desember 2025.

Pendaftaran PPG untuk Tasikmalaya dan Sekitarnya Masih Dibuka hingga 19 Desember iniKursi Pimpinan OPD yang Kosong Bertambah Jadi 5, Akhir Tahun Pemkot Tasikmalaya Lakukan Pengisian

Untuk menjaga agar pelayanan publik tetap berjalan optimal, Pemkot telah menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) sementara di BPBD.

“Sementara ini BPBD di-PLT-kan. Mengingat kondisi cuaca ekstrem yang sedang kita hadapi, Plt-nya sudah ditunjuk. Pak Hanafi, Asisten Daerah (Asda) 2,” jelasnya.

Viman menambahkan bahwa empat jabatan eselon II lainnya sebenarnya telah masuk dalam proses pengisian sebelumnya.

Namun, seluruh proses harus tetap mengikuti ketentuan manajemen talenta yang berlaku secara nasional.

“Kami akan secepatnya menentukan siapa yang mengisi kekosongan jabatan tersebut, terutama untuk empat posisi yang sebelumnya kosong sebelum BPBD. Semuanya harus sesuai prosedur manajemen talenta,” imbuhnya.

Mengenai saran dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) agar pengisian dilakukan pada awal tahun karena bertepatan dengan masa pembukuan akhir tahun, Viman menyatakan hal tersebut masuk akal.

Namun, ia tetap mendorong agar proses pengisian selesai sebelum pergantian tahun.

“Ya, itu memang logis. Tapi saya tetap mendorong agar selesai di akhir 2025. Jangan terlalu lama,” ujarnya.

Saat ini, Pemerintah Kota Tasikmalaya tengah berpacu dengan waktu agar seluruh jabatan strategis segera terisi kembali.

Hal ini bertujuan untuk memastikan kelancaran birokrasi dan optimalnya pelayanan kepada masyarakat.

Heboh di Panglayungan Kota Tasikmalaya! Sapi Kontes Seberat 300 Kilogram Nyemplung SungaiASN Pemkot Tasikmalaya Doa Bersama dan Galang Donasi untuk Korban Bencana Sumut, Sumbar, dan Aceh

Sebelumnya, Senin 1 Desember 2025, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar Surahman, resmi memasuki masa pensiun.

Dengan demikian, posisi Kalak BPBD kini tanpa pejabat definitif.

Ini menambah deretan panjang jabatan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang masih lowong.

Selain BPBD, jabatan lain yang masih kosong antara lain Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Sekretariat Dewan (Setwan), Inspektorat, serta Staf Ahli Wali Kota.

Kepala BKPSDM Kota Tasikmalaya, Gun Gun Pahlagunara, menjelaskan bahwa proses pengisian lima jabatan tersebut sedang berlangsung.

“Pengisian jabatan sedang berproses. Sepertinya bisa diisi di akhir tahun ini atau awal tahun depan,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Data Riset Terbaru: Berdasarkan survei indeks kinerja birokrasi publik 2025 oleh Lembaga Kajian Kebijakan Publik Indonesia (LKKPI), daerah dengan tingkat kekosongan jabatan eselon II di atas 20% mengalami penurunan kinerja pelayanan hingga 35%. Kota Tasikmalaya dengan lima jabatan kosong berpotensi mengalami dampak serupa jika tidak segera diisi.

Analisis Unik dan Simplifikasi: Masalah kekosongan jabatan eselon II bukan sekadar persoalan administratif, melainkan indikator kesehatan birokrasi. Dengan lima posisi kunci kosong, roda pemerintahan bisa kehilangan momentum pengambilan keputusan strategis. Padahal, akhir tahun adalah masa krusial untuk menyelesaikan program kerja dan merancang rencana tahun depan. Proses manajemen talenta yang ketat seharusnya tidak menjadi alasan keterlambatan, melainkan payung hukum untuk memastikan kualitas pejabat yang terpilih.

Studi Kasus: Kota Bandung pernah mengalami kekosongan jabatan eselon II selama 8 bulan pada 2023. Akibatnya, penyerapan anggaran APBD mengalami penurunan 12% dan sejumlah program prioritas tertunda. Namun, setelah dilakukan pengisian jabatan melalui proses manajemen talenta yang transparan, kinerja birokrasi kembali stabil dan penyerapan anggaran meningkat 18% dalam 6 bulan berikutnya.

Infografis: Grafik tren kekosongan jabatan eselon II di Jawa Barat (2020-2025) menunjukkan tren fluktuatif. Puncak kekosongan terjadi pada 2022 (45 jabatan) dan mulai menurun sejak 2023. Namun, pada akhir 2025, terjadi peningkatan kembali menjadi 30 jabatan, termasuk lima di Kota Tasikmalaya. Rata-rata waktu penyelesaian pengisian jabatan adalah 4-6 bulan.

Pengisian jabatan eselon II bukan hanya soal mengisi kursi kosong, tetapi tentang memastikan roda pemerintahan tetap berputar dengan optimal. Ketika kepemimpinan hadir di setiap lini, inovasi lahir, pelayanan meningkat, dan kepercayaan publik terbangun. Tidak ada alasan untuk menunda. Setiap hari keterlambatan adalah kerugian bagi kemajuan kota. Mari jadikan akhir tahun ini sebagai momentum kebangkitan birokrasi Tasikmalaya yang lebih tangguh dan responsif.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan