Prabowo Berencana Membuka 1 Juta Hektare Lahan Pertanian di Papua

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Prabowo Subianto memberikan mandat kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaeman untuk menggarap 1 juta hektar lahan pertanian di Papua Selatan. Targetnya, wilayah ini menjadi produsen beras terbesar secara global sekaligus lumbung pangan dunia. Permintaan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden kepada Amran saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) KADIN Indonesia 2025 di Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Jika proyek ini terealisasi, luas lahan pertanian di Papua Selatan akan melampaui area pertanian Arkansas, Amerika Serikat bagian selatan, yang saat ini hanya mencapai 500 ribu hektare. Hingga kini, progres pembangunan lahan di Merauke telah menunjukkan kemajuan signifikan, dengan panjang lahan yang sudah tergarap mencapai 70 kilometer.

Amran juga mengenang kunjungan Presiden Prabowo ke Merauke, di mana beliau menerima keluhan dari berbagai pihak yang menyatakan bahwa tanaman di lahan tersebut tidak tumbuh, bahkan menyebut Amran hanya “omon-omon” alias tidak serius. Menanggapi hal itu, Amran menjelaskan bahwa tanaman tidak tumbuh bukan karena kesuburan tanah, melainkan karena lahan tersebut sebelumnya tidak pernah ditanami secara rutin.

“Pak Mentan, kok tumbuh subur?” tanya Amran menirukan pertanyaan Presiden. “Iya Pak, karena tidak ditanam, hanya diseminarkan,” jawabnya.

Dalam kunjungan tersebut, Prabowo juga menanyakan langsung kepada petani setempat apakah lahan benar-benar telah menghasilkan produk pertanian. Seorang petani muda menjawab bahwa lahan tersebut sudah tiga kali panen sejak Amran turun tangan langsung mengelola pertanian di sana.

Keberhasilan di Merauke, kata Amran, tidak lepas dari penerapan teknologi modern dalam proses pertanian. Dulu hanya panen sekali dalam satu periode, namun setelah mendapat pendampingan dan intervensi langsung dari Mentan, frekuensi panen meningkat menjadi tiga kali lipat dalam periode yang sama.

Pencapaian ini membuktikan bahwa dengan komitmen, teknologi, dan pendampingan intensif, lahan marginal sekalipun bisa berubah menjadi kawasan pertanian produktif berskala internasional. Jika ekspansi hingga 1 juta hektare berhasil diwujudkan, bukan tidak mungkin Papua Selatan akan menjadi poros pangan baru dunia, menggeser dominasi negara-negara produsen beras selama ini.

Mari kita dukung transformasi pertanian Indonesia dari Merauke hingga ke seluruh pelosok negeri. Dengan sumber daya alam yang melimpah dan semangat gotong royong, kemandirian pangan bukan sekadar impian—tapi tujuan yang pasti tercapai. Mari petani Indonesia, bersiap menjadi pahlawan pangan dunia!

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan