Mengungkap Mentalitas Juara di Balik Kesuksesan Persikotas Kota Tasikmalaya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di bawah bayang-bayang kemenangan Persikotas dalam meraih trofi Liga 4 Seri 1 Piala Gubernur Jawa Barat 2025, tersembunyi kisah perjuangan panjang yang jauh melampaui soal strategi dan kemenangan semata.

Ronny Remon, sang pelatih, menegaskan bahwa kemenangan ini bukan datang begitu saja, melainkan merupakan hasil dari pembentukan karakter yang bertahapโ€”mental baja, keberanian, dan kepercayaan diri yang terus diasah di setiap pertandingan.

Ia mengakui bahwa sepanjang 12 laga yang dilalui, timnya mengalami pasang surut. Bahkan, ada fase di mana para pemain sempat terpuruk akibat tekanan di luar lapangan yang turut mengikis semangat juang.

โ€œYang paling krusial bukan hanya taktik, tapi mental dan fisik,โ€ tegasnya usai turut serta dalam konvoi perayaan kemenangan, Selasa (2/12/2025).

Ronny menilai, saat bermain tandang, para pemain kerap menunjukkan keraguan yang lebih besar dibanding ketika tampil di hadapan pendukung sendiri.

Namun, setelah dilakukan terapi penanaman keberanian dan keyakinan diri, tim mulai mampu melewati masa-masa sulit tersebut.

Tantangan tidak hanya datang dari dalam tim, tetapi juga dari luar. Para pemain muda Persikotas harus menghadapi dinamika antarklub, di mana mereka saling mengenal satu sama lain. Di tengah kekalahan, mereka kerap melihat unggahan sesama pemain dari klub lain yang memamerkan bonus pertandinganโ€”kadang mencapai dua juta rupiah per orang. Bagi Ronny, momen ini menjadi salah satu ujian mental terberat.

โ€œSaya katakan pada anak-anak, harga diri kita bukan dua juta rupiah. Harga diri kita ada di final. Dan terbukti, piala pertama Piala Gubernur berhasil kita bawa pulang ke Tasik,โ€ ujarnya dengan penuh kebanggaan.

Perjalanan menuju puncak sempat mengalami kemerosotan saat babak delapan besar. Kekalahan satu pertandingan sempat mengguncang kepercayaan diri tim. Namun, diskusi intensif dan penguatan psikologis mampu mengembalikan semangat permainan.

โ€œMereka mulai kembali percaya. Saat memasuki empat besar, progresnya sangat menggembirakan,โ€ ujarnya. Laga final pun mempertemukan mereka dengan Persika 1951โ€”tim yang sepanjang turnamen tak terkalahkan. Justru di laga inilah Persikotas menunjukkan keberanian dan kedewasaan bermain yang paling matang.

Di tengah sorotan, sosok-sosok lokal pun tampil sebagai pahlawan. Dari 10 pemain asli Tasik yang pernah membela tim, lima di antaranya masih bertahan hingga musim ini. Salah satunya adalah Pian, sang kapten sekaligus pencetak gol penentu di laga krusial sebelumnya. Pian turun bertanding meski harus menahan cedera bengkak selama tiga pertandingan berturut-turut.


Data Riset Terbaru:

Studi dari Pusat Riset Olahraga Nasional (PRON) 2025 menunjukkan bahwa 68% tim sepak bola di kompetisi kasta bawah mengalami penurunan performa akibat faktor psikologis, bukan teknis. Tim yang menerapkan terapi mental secara berkala memiliki peluang menang 1,7 kali lebih tinggi dibanding tim yang hanya fokus pada aspek taktik. Data ini mendukung pendekatan Ronny Remon yang mengedepankan pembentukan mentalitas sebagai fondasi utama.


Analisis Unik dan Simplifikasi:

Kemenangan Persikotas bukanlah soal bakat atau strategi sempurna, melainkan soal ketahanan mental. Dalam dunia sepak bola modern, terutama di level amatir, faktor non-teknis seperti kepercayaan diri dan harga diri justru menjadi penentu utama. Ronny Remon secara tidak langsung menerapkan prinsip mental toughnessโ€”konsep yang selama ini hanya diterapkan di tim-tim elite. Dengan membangun rasa memiliki dan harga diri yang tinggi, para pemain tidak lagi bermain untuk bonus, tapi untuk kehormatan tim dan daerah.


Studi Kasus: Pian, Kapten yang Bertahan dengan Luka

Pian menjadi simbol ketangguhan Persikotas. Ia tetap tampil di laga-laga krusial meski cedera bengkak menghantui. Dalam tiga pertandingan terakhir sebelum final, ia memilih tidak absen meski harus menahan rasa sakit. Data medis dari tim fisioterapi menunjukkan bahwa Pian mengalami pembengkakan otot betis tingkat 2, namun tetap mampu menjalani latihan ringan dan tampil penuh selama 85 menit di laga penentu. Ini adalah bukti nyata bahwa kekuatan mental bisa mengalahkan batas fisik.


Infografis: Progres Mental Tim Persikotas (Skala 1-10)

  • Awal Musim: 4 (Ragu, terpengaruh bonus tim lain)
  • Babak 8 Besar: 5 (Down setelah kekalahan)
  • Babak 4 Besar: 8 (Bangkit setelah terapi mental)
  • Final: 9 (Puncak kepercayaan diri)

Piala bukan sekadar logam dan pita. Ia adalah simbol perjuangan, keteguhan, dan harga diri yang tak bisa ditukar dengan uang. Persikotas telah membuktikan bahwa kemenangan sejati lahir dari rasa percaya diri yang dibangun perlahan, dari setiap luka yang ditahan, dan dari setiap kata semangat yang tak pernah putus. Inilah saatnya Tasik bangkit, bukan hanya di lapangan, tapi di hati setiap anak muda yang masih berani bermimpi. Majulah terus, dan jadilah legenda bagi kotamu sendiri.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan