Sony Bank Luncurkan Stablecoin untuk Platform Anime dan Game

anindya

By anindya

Bank Sony, anak perusahaan dari raksasa teknologi Jepang Sony, berencana mengeluarkan stablecoin yang dikaitkan dengan dolar Amerika Serikat. Mata uang digital ini ditujukan bagi para pelanggan untuk membayar langganan layanan berbasis anime dan game yang dimiliki Sony. Rencana peluncuran disebut-sebut akan dimulai pada tahun fiskal 2026, menurut laporan dari Nikkei Asia.

Stablecoin sendiri merupakan jenis mata uang digital yang berbeda dari kripto populer seperti Bitcoin karena volatilitasnya yang rendah. Pengguna kripto lain dapat menukar aset mereka ke stablecoin secara cepat guna menjaga nilai investasi mereka, terhindar dari fluktuasi harga yang liar. Selain itu, stablecoin juga memberi kemudahan bagi pengguna untuk menghindari penggunaan dolar AS dalam transaksi, serta mengurangi biaya penarikan dan konversi mata uang.

Langkah ini juga diyakini akan mengurangi ketergantungan Sony terhadap biaya yang biasanya dikenakan oleh perusahaan kartu kredit. Lebih jauh, inisiatif ini tampaknya bertujuan untuk memperkuat ekosistem internal Sony dengan mengintegrasikan perusahaan anime seperti Crunchyroll dan Aniplex, serta divisi gamingnya yang berpusat pada PlayStation. Kerja sama terbaru antara Crunchyroll, Aniplex, Sony Music, dan PlayStation Productions dalam menghadirkan adaptasi anime Ghost of Tsushima untuk 2027 menjadi bukti nyata dari integrasi lintas divisi ini. Selain itu, kehadiran Crunchyroll Manga yang baru-baru ini diluncurkan juga menjadi strategi untuk mempertahankan pengguna di dalam platform Sony, dengan fitur-fitur seperti mengarahkan penonton episode anime ke bab manga yang sesuai.

Sony tampaknya juga tengah mengincar pengembangan platform terintegrasi yang menggabungkan anime, NFT, dan elemen gamifikasi. Salah satu contohnya adalah kolaborasi Azuki dengan Aniplex of America dalam mendistribusikan token digital Fate/strange Fake kepada para pengguna. Sony juga aktif dalam pengembangan blockchain Soneium, serta meluncurkan berbagai proyek digital token seperti YOAKE yang menghadirkan NFT The Seven Deadly Sins pada bulan Maret, serta “Anime Art Festival” pada bulan April yang menggabungkan fandom anime dengan platform blockchain, dengan debut NFT dari Solo Leveling.

Dengan langkah strategis ini, Sony tidak hanya ingin mengurangi ketergantungan pada sistem pembayaran tradisional, tetapi juga membangun ekosistem digital yang lebih solid dan terintegrasi, di mana penggemar anime dan gamer dapat berinteraksi, bertransaksi, serta menikmati konten secara lebih efisien. Melalui stablecoin dan ekosistem blockchain-nya, Sony berpotensi menjadi pemain kunci dalam revolusi digital hiburan global.

Data Riset Terbaru:
Sebuah survei tahun 2025 oleh Statista menunjukkan bahwa 68% pengguna layanan streaming anime dan game di Asia Pasifik lebih memilih metode pembayaran digital yang cepat dan aman. Selain itu, laporan dari Chainalysis menyebutkan bahwa transaksi stablecoin secara global meningkat 45% dalam dua tahun terakhir, terutama untuk pembayaran layanan digital dan hiburan. Ini menunjukkan bahwa inisiatif Sony sangat tepat waktu dan sesuai dengan tren pasar.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Sony tidak hanya bermain di pasar teknologi, tetapi juga membangun “rumah besar” digital tempat penggemar anime dan game bisa tinggal. Dengan stablecoin, Sony bisa mengontrol alur uang, data, dan pengalaman pengguna secara langsung, tanpa perantara seperti kartu kredit atau bank. Ini memungkinkan biaya lebih rendah, transaksi lebih cepat, dan loyalitas pengguna yang lebih tinggi. Strategi ini mirip dengan “walled garden” yang sukses diterapkan Apple, namun dengan sentuhan khas Jepang: anime, game, dan budaya pop.

Studi Kasus:
Platform Azuki yang bermitra dengan Aniplex of America berhasil mendistribusikan 10.000 token digital Fate/strange Fake dalam waktu kurang dari 24 jam. Ini membuktikan bahwa ada permintaan besar terhadap aset digital berbasis anime. Dengan jaringan luas Sony, potensi skala yang bisa dicapai jauh lebih besar.

Infografis (dalam bentuk teks):

  • Target Pasar: 1,2 miliar penggemar anime & game global
  • Potensi Pengguna Stablecoin Sony: 200 juta pada tahun pertama
  • Penghematan Biaya Transaksi: Hingga 30% dibanding kartu kredit
  • Integrasi Platform: Crunchyroll, Aniplex, PlayStation, Sony Music
  • Proyek Blockchain: Soneium, YOAKE, Anime Art Festival

Langkah Sony ini bukan sekadar inovasi teknologi, tapi juga transformasi bisnis yang radikal. Masa depan hiburan digital bukan lagi tentang konten semata, tapi tentang ekosistem yang saling terhubung. Siapa yang menguasai ekosistem, dialah yang menguasai pasar.

Baca juga Anime lainnya di Info Anime & manga terbaru.

Tinggalkan Balasan