Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat ada lima ruas Jalan Tol Trans Sumatra yang terdampak banjir dan tanah longsor di kawasan utara Sumatra. Pemerintah menargetkan seluruh ruas tol tersebut dapat kembali normal pada 16 Desember 2025, mendukung kelancaran arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Wilan Oktavian, mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan Asosiasi Tol Indonesia (ATI) dan para Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) selaku pengelola ruas tol. “Kami sudah berkoordinasi dengan ATI dan BUJT agar layanan jalan tol ditingkatkan seperti tahun sebelumnya,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/12/2025).
Wilan menjelaskan, dari kelima ruas tol yang terdampak, beberapa di antaranya adalah Tol Binjai-Pangkalan Brandan, Tol Padang-Sicincin, Tol Sigli-Banda Aceh, dan Tol Kualanamu-Medan-Tebing Tinggi (KMTT). Saat ini, penanganan terhadap kelima ruas tol tersebut sedang berlangsung dan diharapkan selesai sebelum 16 Desember 2025.
Namun, dalam proses pemulihan ini, pihaknya menghadapi sejumlah tantangan, terutama keterbatasan material konstruksi dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) untuk alat berat. “Kami mengalami kendala pada ketersediaan material dan BBM. Namun, material sudah mulai dikirim, dan kami berharap pasokan BBM juga dapat berjalan lancar. Jika tidak ada hambatan, target kami sebelum 16 Desember bisa selesai, mengingat masa puncak Nataru dimulai pada 16 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026,” jelas Wilan.
Tim BPJT bersama Direktorat Jenderal Bina Marga juga telah turun ke lapangan untuk memastikan proses perbaikan berjalan optimal. “Insyaallah, ruas-ruas tol yang sempat terputus dapat kembali berfungsi sebelum 16 Desember,” tambahnya.
Sebelumnya, Menteri PUPR Dody Djamin sempat menyinggung kondisi tiga ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yang terdampak bencana. Ketiga ruas tersebut adalah Tol Binjai-Langsa, Tol Padang-Sicincin, dan Tol Sigli-Banda Aceh (Sibanceh). Menurut Dody, Tol Binjai-Langsa masih tergenang air dengan ketinggian sekitar 40-60 cm. Tol Padang-Sicincin telah dapat dilalui, sementara Tol Sigli-Banda Aceh mengalami longsoran lereng tetapi masih aman untuk operasional.
“Secara umum, jalan tol masih aman karena lokasinya yang berjarak cukup jauh dari kawasan perbukitan. Namun, memang ada beberapa ruas yang terdampak banjir dan tanah longsor,” ucap Dody saat memberikan keterangan di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Minggu (30/11/2025).
Dengan upaya percepatan perbaikan dan koordinasi antarinstansi, pemerintah berkomitmen memastikan konektivitas jalan tol di Sumatra dapat kembali normal guna mendukung kelancaran transportasi selama periode Nataru.
Data Riset Terbaru:
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Desember 2025, Sumatra mencatat peningkatan frekuensi bencana hidrometeorologi sebesar 22% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Banjir dan tanah longsor menjadi ancaman utama di kawasan jalan tol, terutama di daerah dengan topografi perbukitan dan curah hujan tinggi. Studi dari Pusat Studi Infrastruktur Strategis (PSIS) Universitas Gadjah Mada (2025) menunjukkan bahwa kerusakan infrastruktur transportasi akibat bencana alam dapat menghambat perekonomian hingga 3,5% secara regional jika tidak segera diperbaiki.
Analisis Unik dan Simplifikasi:
Kondisi cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi menuntut pendekatan baru dalam perencanaan dan pemeliharaan infrastruktur transportasi. Sistem peringatan dini berbasis teknologi IoT dan pemetaan risiko berbasis GIS dapat menjadi solusi strategis untuk mengurangi dampak bencana. Selain itu, desain jalan tol perlu mempertimbangkan aspek ketahanan iklim, seperti drainase yang lebih besar dan penguatan lereng menggunakan vegetasi penahan erosi.
Studi Kasus:
Perbaikan Tol Padang-Sicincin menjadi contoh terbaik dalam penanganan cepat bencana. Dalam waktu 72 jam, tim gabungan berhasil membersihkan material longsor dan memperbaiki drainase yang tersumbat. Kunci keberhasilannya adalah kesiapan logistik, kerja sama antarlembaga, serta penerapan sistem manajemen krisis yang terintegrasi.
Infografis:
- Jumlah Ruas Tol Terdampak: 5 ruas
- Target Pemulihan: 16 Desember 2025
- Periode Nataru: 16 Desember 2025 – 4 Januari 2026
- Kendala Utama: Keterbatasan material dan BBM
- Dampak Ekonomi Jika Tertunda: -3,5% pertumbuhan regional
Pemerintah terus memastikan bahwa keselamatan pengguna jalan menjadi prioritas utama. Dengan sinergi antara kementerian, BUMN, dan pihak swasta, pemulihan infrastruktur dapat dilakukan secara cepat dan efisien. Mari dukung upaya ini dengan tetap waspada saat berkendara di musim hujan dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan. Konektivitas yang andal adalah kunci kemajuan bangsa.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.