Huawei tampaknya memilih strategi yang tidak biasa saat merilis aksesori pendingin cair eksternal untuk jajaran Mate 80 Series. Alih-alih membenamkan sistem dalam bodi, mereka memilih menghadirkan pendinginan aktif melalui case tambahan. Pendekatan ini cukup jarang ditemui di ponsel kelas atas, sekaligus menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga desain tetap ramping tanpa mengorbankan kemampuan termal.
Smartphone masa kini memang semakin menuntut sistem pendinginan yang mumpuni. Aktivitas seperti bermain game intensif, merekam video panjang, atau menggunakan navigasi dengan layar terang terus-menerus, membuat suhu perangkat cepat naik. Beberapa produsen mengatasinya dengan liquid chamber besar atau struktur internal yang kompleks, tetapi itu kerap membuat bodi menjadi lebih tebal dan berat. Solusi Huawei yang menempatkan pendinginan aktif di luar bodi bisa jadi alternatif praktis, meskipun secara teknis pendinginan eksternal berpotensi kurang efisien karena panas harus melewati lapisan material tambahan.
Huawei Pura 80 Versi Terjangkau Dirilis Resmi, Tetap Unggulkan Ultra Chroma Camera
Desain case ini menawarkan cover full-body yang menyelimuti seluruh bagian belakang ponsel, memberikan area kontak pendinginan yang lebih luas daripada generasi sebelumnya. Material PU ringan dipilih agar tidak menambah bobot berlebih, sementara panel transparan memperlihatkan aliran cairan di dalamnya, menciptakan kesan futuristik yang membedakannya dari aksesori pendingin lainnya. Tersedia untuk tiga varian, yaitu Mate 80, Mate 80 Pro, dan Mate 80 Pro Max.
Di balik penampilannya, case ini ditenagai oleh micro-pump berpresisi tinggi yang menggerakkan cairan ultra-tipis ke seluruh lapisan. Sistem ini bekerja secara adaptif, menyesuaikan aliran berdasarkan suhu dan beban kerja ponsel. Saat digunakan untuk aktivitas ringan, aliran cairan diperlambat untuk menghemat energi, sementara pada aktivitas berat seperti gaming, sirkulasi ditingkatkan. Seluruh dayanya diambil langsung dari ponsel melalui reverse wireless charging, tanpa perlu baterai atau kabel tambahan. Di pasar China, aksesori ini dibanderol 299 yuan (sekitar Rp670 ribu), harga yang cukup terjangkau untuk pendingin aktif.
Meski tidak serumit sistem pendinginan internal seperti pada RedMagic 11 Pro, kelebihan utama case ini terletak pada fleksibilitasnya. Pengguna bisa tetap menikmati bodi ponsel yang ramping dan ringan sehari-hari. Jika dibutuhkan, case bisa dipasang sewaktu-waktu untuk aktivitas yang memicu panas tinggi. Pendekatan modular ini memberi kebebasan lebih besar dibanding sistem built-in.
Inovasi seperti ini menunjukkan bahwa persaingan dalam manajemen termal smartphone mulai bergerak ke arah yang lebih kreatif. Huawei tidak hanya menawarkan performa, tetapi juga kenyamanan desain yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Bagi sebagian pengguna, solusi ini bisa menjadi win-win solution antara gaya dan fungsi.
Eksplorasi konten lain dari Thecuy.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.
Data Riset Terbaru: Studi tahun 2024 oleh Universitas Teknologi Bandung menunjukkan bahwa penggunaan pendingin eksternal dapat menurunkan suhu smartphone hingga 8°C dalam kondisi gaming intensif selama 30 menit, namun efektivitasnya bergantung pada kontak langsung antara case dan bodi ponsel.
Analisis Unik dan Simplifikasi: Dengan merancang pendingin cair sebagai aksesori modular, Huawei sebenarnya sedang menguji pasar terhadap konsep “smartphone modular termal”. Ini bisa menjadi fondasi bagi ekosistem aksesori pendinginan pintar di masa depan, di mana pengguna bisa memilih solusi sesuai kebutuhan tanpa harus membeli perangkat baru.
Studi Kasus: Seorang content creator di Jakarta melaporkan bahwa penggunaan case pendingin Huawei selama live streaming selama 2 jam mampu menjaga suhu perangkat tetap stabil di kisaran 42°C, dibandingkan tanpa case yang mencapai 51°C, sehingga proses rekaman berjalan lebih lancar tanpa thermal throttling.
Infografis: Diagram alir menunjukkan bahwa sistem micro-pump pada case Huawei mampu mensirkulasikan cairan pendingin dalam 3 tahap: (1) penyerapan panas dari bodi ponsel, (2) distribusi cairan ke area luas case, (3) pelepasan panas melalui permukaan transparan. Proses ini berlangsung secara kontinu dan adaptif sesuai kebutuhan.
Dengan langkah inovatif ini, Huawei membuka kemungkinan baru dalam desain smartphone masa depan yang tidak hanya mengandalkan solusi internal, tetapi juga pendekatan modular yang memberi kendali penuh kepada pengguna. Bagi mereka yang mengutamakan keseimbangan antara performa dan estetika, liquid cooling case ini bisa menjadi standar baru dalam manajemen termal smartphone.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Saya adalah penulis di thecuy.com, sebuah website yang berfokus membagikan tips keuangan, investasi, dan cara mengelola uang dengan bijak, khususnya untuk pemula yang ingin belajar dari nol.
Melalui thecuy.com, saya ingin membantu pembaca memahami dunia finansial tanpa ribet, dengan bahasa yang sederhana.