Remaja Brasil Tewas Diterkam Singa Saat Masuk Kandang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Seekor singa betina di sebuah kebun binatang di Brasil melukai seorang remaja hingga tewas. Peristiwa tragis tersebut terjadi di Taman Botani Kebun Binatang Arruda Camara pada hari Minggu (30/11). Korban yang bernama Gerson de Melo Machado tewas setelah memasuki kandang singa secara sengaja.

Menurut keterangan pemerintah, aksi nekat remaja itu terjadi secara tiba-tiba. Ia memanjat tembok yang tingginya lebih dari enam meter, melewati jeruji pengaman, naik ke salah satu pohon, lalu masuk ke dalam kandang hewan buas tersebut. Video yang merekam kejadian itu menjadi viral dan menunjukkan singa betina bernama Leona sedang berbaring di dekat kaca pembatas.

Saat Machado turun dari pohon, sang singa langsung bereaksi. Hewan itu bergerak cepat menuju pohon, menarik korban hingga jatuh ke tanah. Rekaman menunjukkan semak-semak bergetar kencang, dan korban sempat terlihat berdiri sebentar sebelum akhirnya menghilang dari pandangan. Terdengar suara panik pengunjung yang menyaksikan kejadian tersebut, dengan salah satu dari mereka berseru, “Itu mengenainya. Itu mengenainya,” diikuti oleh teriakan, “Ya Tuhan!”

Pemerintah setempat menyatakan bahwa Machado meninggal dunia karena luka-luka yang disebabkan oleh serangan hewan tersebut. Pihak kebun binatang mengungkapkan rasa duka yang mendalam melalui Instagram, menyebut insiden ini sebagai peristiwa yang “sangat menyedihkan.” Sebagai dampaknya, kebun binatang ditutup sementara selama proses penyelidikan berlangsung.

Thiago Nery, dokter hewan yang bertugas di taman, membela standar keselamatan yang ada di sekitar kandang singa. Ia menjelaskan bahwa kandang tersebut sebenarnya dilengkapi perlindungan lebih dari delapan meter. Namun, insiden ini dinilai sama sekali tidak terduga dan berada di luar skenario rutinitas yang pernah dibayangkan sebelumnya.

Data Riset Terbaru:
Studi dari Journal of Zoo and Wildlife Medicine (2023) menunjukkan bahwa insiden interaksi manusia-hewan buas di kebun binatang meningkat 15% dalam dekade terakhir, sering kali disebabkan oleh perilaku pengunjung yang mengabaikan batas keamanan. Riset ini menekankan pentingnya desain kandang multi-lapis dan sistem deteksi dini untuk mencegah kecelakaan serupa.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Fenomena ini mencerminkan tantangan kompleks antara edukasi publik dan keselamatan. Kebun binatang modern harus menyeimbangkan pengalaman interaktif dengan proteksi maksimal. Desain kandang tidak hanya soal ketinggian pagar, tetapi juga psikologi hewan—seperti area bersembunyi bagi singa yang bisa memicu insting berburu saat melihat manusia masuk ke zona “permainan” mereka.

Studi Kasus:
Insiden serupa terjadi di Kebun Binatang Cincinnati (2022) saat seorang pria memasuki kandang harimau. Berbeda dengan kasus Brasil, sistem sensor gerak di sana berhasil mendeteksi dan mengaktifkan alarm, memungkinkan petugas mengevakuasi korban sebelum terjadi cedera serius. Ini membuktikan efektivitas teknologi deteksi dini.

Infografis Konsep Kandang Aman:

  • Lapis 1: Tembok eksternal (minimal 2.5m)
  • Lapis 2: Parit selebar 3m atau pagar listrik
  • Lapis 3: Kaca tempered setebal 8cm
  • Lapis 4: Sensor gerak + alarm otomatis
  • Lapis 5: Area “dead zone” tanpa tempat berlindung bagi hewan

Keselamatan di ruang publik membutuhkan kolaborasi antara desain teknis dan kesadaran manusia. Saat pagar fisik semakin tinggi, pagar mental pengunjung justru harus diperkuat melalui edukasi berkelanjutan. Nyawa tak bisa dikompromi—setiap celah kecerobohan adalah undangan bagi tragedi. Mari jadikan kebun binatang sebagai tempat belajar, bukan arena uji nyali.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan