Polri Kirim Bantuan 6 Ton untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan seberat enam ton untuk membantu para korban bencana yang tersebar di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat. Pengiriman dilakukan menggunakan dua unit pesawat berkapasitas antara 3 hingga 5 ton per unit, yang lepas landas dari Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Irjen Laksana, Waastamaops Polri, menjelaskan bahwa setiap pesawat memiliki batasan muatan maksimal sehingga distribusi logistik harus disesuaikan dengan kapasitas angkut yang tersedia.

Bantuan tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang mengalami dampak bencana dan memerlukan penanganan darurat, sesuai arahan langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Bantuan mencakup berbagai kebutuhan pokok, mulai dari makanan, peralatan listrik seperti genset, alat komunikasi, peralatan SAR termasuk perahu karet dan pelampung, hingga perlengkapan medis dan obat-obatan.

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, Karopenmas Divisi Humas Polri, mengungkapkan keterlibatan personel dalam skala besar. Sebanyak 4.550 personel dikerahkan di Polda Aceh, 1.754 di Polda Sumut, dan 2.743 di Polda Sumbar. Sisanya berasal dari Mabes Polri dan Polda-polda lain yang berada di sekitar wilayah terdampak. Secara keseluruhan, terdapat 87.924 personel Polri yang telah disiagakan untuk menghadapi berbagai potensi ancaman bencana alam.

Operasi kemanusiaan ini juga melibatkan berbagai satuan spesialis, seperti Brimob, anjing pelacak, serta tim forensik DVI. Untuk wilayah Aceh, bantuan mencakup 1.500 potong pakaian khusus untuk kelompok rentan seperti anak-anak dan perempuan, dilengkapi dengan kebutuhan spesifik bagi mereka. Selain itu, dikirimkan pula perlengkapan sekolah seperti tas dan seragam, obat-obatan, makanan instan, kasur lipat, air mineral, obat anti nyamuk, selimut, dan pelampung.

Dukungan operasional juga disediakan, termasuk perahu karet, tenda, fasilitas Wi-Fi portabel, serta dapur lapangan. Korps Sabhara Polri telah menyiapkan 28 unit dapur lapangan yang tersebar di 22 Polda untuk mengantisipasi situasi darurat akibat cuaca ekstrem dan potensi bencana alam. Dapur-dapur tersebut bertugas menyediakan bahan pangan dan kebutuhan harian masyarakat terdampak.

Data Riset Terbaru
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga November 2025, Sumatra mengalami peningkatan frekuensi bencana hidrometeorologi sebesar 27% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar menjadi zona rawan banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi. Studi dari Pusat Studi Bencana Universitas Gadjah Mada (2024) menunjukkan bahwa respons cepat dalam 72 jam pertama pasca-bencana meningkatkan efektivitas penanganan hingga 63%. Keterlibatan institusi seperti Polri dinilai strategis karena jangkauan personel dan logistik yang masif.

Studi Kasus: Respons Polri di Aceh 2025
Pada Januari 2025, Polri berhasil mengevakuasi 1.200 warga di Aceh Tengah menggunakan helikopter dan perahu karet. Operasi tersebut melibatkan 850 personel gabungan dan berhasil menekan angka kematian hingga 40% dibandingkan insiden serupa di tahun 2020. Dapur lapangan Polri memasak 15.000 porsi makanan per hari selama tujuh hari berturut-turut.

Dengan keterlibatan masif, respons cepat, dan distribusi logistik yang terencana, Polri membuktikan perannya sebagai pilar utama dalam penanganan darurat bencana. Kehadiran nyata di tengah masyarakat terdampak bukan hanya memberi bantuan fisik, tetapi juga harapan. Saat bencana datang tanpa peringatan, kesiapan dan solidaritas menjadi tameng terkuat. Terus dukung aksi kemanusiaan, karena setiap tangan yang terulur membawa arti bagi yang kehilangan.

Baca juga Berita lainnya di News Page