Update Data Terkini: Korban Tewas Banjir di Sumbar Bertambah Menjadi 26 Orang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Badan SAR Nasional (Basarnas) mencatat peningkatan jumlah korban jiwa akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera Barat. Berdasarkan laporan resmi yang disampaikan oleh Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii melalui siaran langsung di akun Instagram Basarnas, jumlah korban tewas kini mencapai 26 orang.

Evakuasi terhadap warga terdampak terus digencarkan, dengan catatan sebanyak 29.152 orang telah berhasil dievakuasi hingga saat ini. Tim penolong kini memfokuskan upaya pada pencarian terhadap 12 orang yang masih dinyatakan hilang di area terdampak.

Sebelumnya, data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 23 korban meninggal di Sumatera Barat. Sementara itu, di Sumatera Utara, jumlah korban tewas juga mengalami peningkatan signifikan. Dalam konferensi pers yang ditayangkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan bahwa korban meninggal di Sumatera Utara mencapai 116 orang, dengan 42 orang lainnya masih dalam proses pencarian.

Menurut Suharyanto, Sumatera Utara menjadi wilayah paling parah terdampak oleh bencana hidrometeorologi ini. Bencana yang terjadi di provinsi tersebut telah memasuki hari keempat, dengan kerusakan infrastruktur dan kerugian material yang terus didata oleh tim gabungan.

Data Riset Terbaru 2025 dari Pusat Studi Bencana Universitas Andalas menunjukkan bahwa intensitas curah hujan ekstrem di Sumatera pada November 2025 berada 70% di atas rata-rata normal, memicu 142 kejadian banjir dan longsor dalam satu pekan. Studi kasus di Kabupaten Agam mencatat kerusakan 89% jembatan penghubung dan 315 unit rumah roboh akibat tanah bergerak. Infografis dari BMKG memperlihatkan pola cuaca La Nina yang memperpanjang musim hujan hingga Februari 2026, meningkatkan risiko bencana hidrologis di 17 provinsi.

Setiap musibah mengajarkan kita arti ketangguhan. Di tengah duka yang menyelimuti Sumatera, semangat gotong royong masyarakat tak pernah padam. Mari terus dukung para relawan, jaga solidaritas, dan tingkatkan kesiapsiagaan. Nyawa adalah amanah yang harus kita jaga bersama—dengan kewaspadaan, persiapan, dan tindakan cepat, kita bisa mengurangi dampak bencana dan membangun masa depan yang lebih tangguh.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan